SUKABUMIUPDATE.com - Menikmati hari libur dengan berwisata kuliner bisa menjadi pilihan mengingat Indonesia memiliki banyak kuliner unik, salah satunya kerupuk Melarat.
Ya, kerupuk unik ini merupakan salah satu ikon kuliner daerah Cirebon, Jawa Barat yang sudah ada sejak lama.
Penasaran dengan cerita kuliner satu ini dan kenapa dinamai melarat? simak ulasannya.
Tentang Kerupuk Melarat
Melansir dari laman disparbud.jabarprov.go.id, kerupuk ikonik ini dibuat dari tepung tapioka dengan campuran bawang putih, ketumbar, gula, garam, hingga terasi yang juga menjadi produk khas masyarakat Cirebon.
Baca Juga: Angkringan Laris 99, Rekomendasi Kuliner Malam Ramah Kocek di Cicurug Sukabumi
Jika dulu kerupuk ini menjadi makanan masyarakat kelas bawah, Kerupuk Melarat kini biasa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Maka tak heran jika makanan ini kini dapat ditemui dengan mudah di wilayah Cirebon.
Bahkan Kerupuk Melarat telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) pada tahun 2023. Hal tersebut semakin memperkaya budaya nasional asal Jawa Barat.
Sejarah Kerupuk Melarat
Nama Melarat diberikan bukan tanpa alasan, akan tetapi benar-benar diambil untuk menggambarkan kondisi sulit ekonomi ketika kerupuk ini dibuat.
Baca Juga: Telaga Saat Puncak, Wisata Alam Bogor dengan View Bak Lukisan
Nama tersebut diketahui berasal dari cara pembuatan kerupuk ini yang menggunakan pasir sebagai pengganti minyak untuk mengolah kerupuk.
Konon menurut cerita yang beredar kerupuk Melarat ini sudah ada sejak tahun 1926 atau zaman kolonial Belanda.
Saat itu memang dikenal masa-masa sulit bagi masyarakat Indonesia, tidak semua lapisan masyarakat di Cirebon bisa mendapatkan minyak goreng karena harganya yang sangat mahal.
Kondisi yang serba sulit tersebut akhirnya memaksa masyarakat untuk melakukan inovasi dalam mengolah makanan termasuk dalam mengolah kerupuk. Mereka kemudian mengganti minyak goreng dengan pasir bersih yang dituangkan ke dalam penggorengan.
Baca Juga: Bakal Jadi Pusat Kota Baru! Ini 12 Rekomendasi Wisata Kuliner yang Ada di Cisaat
Pasir yang digunakan tidaklah sembarangan. Pasir tersebut berasal dari pegunungan yang sudah melewati proses pengayakan. Setelah diayak, pasir kemudian dijemur agar kering dan bersih. Setelah itu, barulah pasir layak digunakan sebagai pengganti minyak.
Selain disangrai menggunakan pasir, Kerupuk Melarat juga memiliki ciri khas lain yaitu warnanya yang beraneka ragam.
Itu dia ulasan mengenai Kerupuk Melarat yang menjadi ikon wisata kuliner Cirebon.