SUKABUMIUPDATE.com - Sungai Ciseureuh yang melintasi Kampung Bojongjengkol, Desa Mekarjaya, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, sejak dulu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan karena memiliki air yang bersih dan jernih. Selain mandi, mencuci, bahkan minum, belakangan warga memanfaatkan aliran Sungai Ciseureuh sebagai tempat rekreasi, botram, dan bermain. Lokasi ini tepatnya berada di Leuwi Randa.
"Sebenarnya Leuwi Randa sudah sejak lama digunakan warga untuk kegiatan tersebut, tapi dulu akses menuju permukiman terdekat dengan sungai sangat sulit. Setelah ada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) berupa pengaspalan ke Kampung Bojongjengkol, sekarang warga dari luar pun banyak yang mendatangi Leuwi Randa," kata Budiman, perangkat Desa Mekarjaya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (12/10/2023).
Budiman mengatakan jarak Leuwi Randa dari Jalan Nasional Kiaradua-Jampangkulon adalah sekitar 3 kilometer. Pengunjung selanjutnya tinggal mengarah ke kantor Desa Mekarjaya, kemudian sekitar 5 kilometer menuju lokasi. Sepeda motor dan mobil dapat melaju hingga rumah-rumah warga di Kampung Bojongjengkol dengan kondisi jalan aspal, meski sebagian rusak. Di sana sudah tersedia tempat parkir yang bisa digunakan.
Baca Juga: Pesona Leuwi Bolang Lenyap Dampak Pembuangan Limbah PLTMH di Sungai Cikaso Sukabumi
"Dari permukiman pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 50 meter ke bibir sungai. Airnya bersih, sejuk, dan jernih. Ada pula spot untuk bermain air atau berenang anak-anak, termasuk dewasa. Di sana pun terdapat tempat mancing, bahkan warga sengaja menebar benih ikan. (Pokoknya) paling dalam 1,5 meter, selebihnya aman bagi anak-anak," ujar dia.
Adapun sebutan Leuwi Randa (Janda), kata Budiman, sudah ada sejak lama. Nama ini disematkan pada aliran Sungai Ciseureuh karena menurut sebuah cerita, dulu terdapat janda cantik yang tidak diketahui dari mana, melarikan diri ke wilayah Kampung Bojongjengkol yang masih hutan belantara karena dikejar laki-laki. Janda tersebut lalu sampai ke bantaran sungai dan melompat karena tak lagi menemukan jalan untuk kabur.
"Saat bersembunyi di kawasan hutan, mereka (pengejar) menemukannya, maka janda tersebut lari dan akhirnya sampai ke bantaran sungai. Karena tidak ada jalan lagi, akhirnya lompat ke sungai dan tidak kembali. Orang yang mengejar menganggap hanyut sehingga terkenal dengan Leuwi Randa. Di lokasi ini belum ada sarana apa-apa. Ke depannya rencana akan dibuatkan saung dan spot selfie. Sementara ini masih gratis," ungkapnya.
Bantaran Sungai Ciseureuh dihiasi pohon rindang, warung, serta saung tempat istirahat dan botraman.