SUKABUMIUPDATE.COM -Â Pantai Pangumbahan, pantai ini berada di garis pantai yang sama dengan kawasan Geopark Ciletuh. Sehamparan pantai yang menawarkan pemandangan alam yang memesona mata.
Dari Ciletuh menuju Pantai Pangumbahan ini, bisa ditempuh dengan tiga atau empat jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Atau sekitar enam jam dari Kota Sukabumi.
Selain pesona alamnya, pantai ini juga menawarkan suguhan pemandangan menakjubkan, yakni menyaksikan pelepasan anak penyu hijau atau tukik ke laut lepas.Â
Jika Anda berwisata ke pantai Ujung Genteng atau Geopark Ciletuh, Jangan lewatkan pula Pusat Konservasi Penyu Hijau.
Di tempat tersebut, Anda dapat melihat dari dekat proses pelepasan ribuan ekor tukik ke lautan. Peristiwa ini, menjadi magnet tersendiri di Pantai Pangumbahan, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Pukul 17.00 hingga 17.30 WIB adalah waktu tepat untuk singgah ke pantai yang berada di daerah Ujung Genteng itu, karena pada jam tersebut, wisatawan akan disuguhi pengalaman langka, yakni ikut melepas anak penyu hijau ke samudera luas.
Sebelum menjadi saksi pelepasan tukik, pengunjung juga bisa melihat lokasi penetasan telur penyu hijau dari gudang penyimpanan sementara sebelum dilepas ke laut lepas. Selain itu, Pusat Konservasi Penyu Hijau juga memelihara beberapa ekor penyu hijau dewasa, agar pengungjung bisa melihat dan mempelajari perilaku hewan jenis reptilia yang langka dan dilindungi ini.
"Berdasarkan penelitian, jika tukik-tukik ini selamat dan tumbuh hingga berusia 25 tahun atau lebih, mereka akan kembali lagi ke Pantai Pangumbahan untuk bertelur," ungkap Beben Sadeli (38), petugas konservasi sebelum memulai ritual pelepasan tukik, kepada pengunjung, Sabtu (13/8).Â
Pemuda asli Ujung Genteng ini juga meminta kepada pengunjung, agar tidak menganggu perjalanan tukik tersebut ketika melintasi pasir pantai menuju laut.
"Sentuhan tangan hanya diizinkan saat melepas tukik, setelah itu jangan. Karena akan menganggu memori otak tukik mengenali Pantai Pangumbahan sebagai tempatnya lahir," tambah Beben.Â
Menjadi saksi perjalanan hidup penyu-penyu kecil ini, selangkah demi selangkah menuju ombak adalah kenangan tersendiri berwisata di Pantai Pangumbahan
"Pengalaman sangat berharga, bisa menyaksikan perjalanan tukik melawan arus ombak, tidak mudah, kadang tukik harus terpental lagi ke daratan," ungkap Meli Arista, wisatawan asal Bogor yang datang bersama suami dan kedua anaknya.
Untuk menjadi saksi perjalananan tukik menuju laut ini, pengungjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp10 ribu untuk dewasa, dan lima ribu rupiah untuk anak-anak. Pengelola juga menarwarkan wisata mengintip penyu hijau saat bertelur di malam hari, dengan tiket Rp150 ribu per orang.
Jika Pantai Pangumbahan tidak sekadar menawarkan pemandangan pantai semata seperti halnya pantai-pantai lain di Sukabumi, itu karena Pangumbahan adalah pengecualian.
Hmmm... Bagaimana, berminat datang?