SUKABUMIUPDATE.com - Ikan lisong yang menyerbu Laut Geopark Ciletuh Sukabumi menjadi kabar gembira bagi para nelayan. Setelah dua tahun tidak muncul, ikan lisong akhirnya menampakkan diri, tepatnya di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Dede Virgiawan (46 tahun), Nelayan setempat di Laut Sukabumi mengatakan ikan lisong muncul di perairan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) dalam tiga hari terakhir yakni 12, 13, dan 14 September 2023.
"Selama tiga hari ikan lisong yang tertangkap nelayan hampir 10 ton. Alhamdulillah saat ini cukup melimpah, bahkan sebagian dijual ke Jakarta, Banten, dan Lampung. Harga saat ini Rp 5 ribu per kilogram," kata Dede yang juga akrab disapa Teko kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Penurut Pada Orang Tua
Tak banyak yang tahu, ikan lisong ternyata kaya akan kandungan gizi. Nutrisi dalam 1 porsi ikan lisong atau setara 100 gram, mengandung 109 kalori (Kal), 74.03 g Air, 24.4 g Protein, 0.49 g Lemak, 4 mg Kalsium dan 0.77 miligram (mg) Zat besi.
100 gram ikan lisong juga mengandung 35 mg Magnesium, 278 mg Fosfor, 441 mg Kalium, 45 mg Natrium, 0.37 mg Seng, 90,6 mcg Selenium dan 18,4 mg Niacin, seperti melansir Hello Sehat.
Sayangnya, jika tidak bisa mengolah ikan lisong dengan benar, hewan laut ini menjadi boomerang karena berubah menjadi makanan beracun. Jika penyimpanan ikan lisong tidak benar maka dapat menimbulkan keracunan.
Lantas, bagaimana cara mengolah ikan lisong agar tidak beracun?
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul dr. Dewi Irawaty, M. Kes, dalam laman resminya pernah mengatakan ikan lisong harus segera dimasak pada kondisi segar yaitu kurang dari 4 jam setelah ikan mati pada suhu kamar.
Baca Juga: 12 Tips Mendidik Anak Perempuan Agar Memiliki Kepribadian Baik
Jika lebih dari empat jam, kata dr. Dewi, ikan lisong akan mengeluarkan zat histamin alami yang dapat memicu terjadinya alergi. Meskipun demikian, ikan lisong dapat bertahan cukup lama beberapa hari apabila disimpan dalam freezer.
Reaksi setiap individu yang alergi ikan lisong akan berbeda, mulai dari ringan hingga sangat berat. Hal ini berkaitan dengan peristiwa Kejadian Luar Biasa (KLB) di kecamatan Tanjungsari yang pernah terjadi pada 30 November 2019 lalu.
Maka dari itu, dr. Dewi berpesan agar masyarakat membeli ikan lisong dalam kondisi segar dan segera dimasak. Adapun ikan lisong yang tidak langsung dimasak dapat disimpan dalam freezer dan tidak pada suhu kamar apalagi terkena matahari.
Baca Juga: Dua Tahun Tak Muncul, Ikan Lisong Tiba-tiba Serbu Laut Geopark Ciletuh Sukabumi
Diketahui, Ikan Lisong (Auxis Rochei) sangat familier di masyarakat termasuk Sukabumi. Seperti kejadian munculnya ikan lisong yang membuat pasokan hewan laut ini meningkat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Banyak yang hampir tertukar, karena ikan lisong mirip dengan tongkol karena masih satu keluarga, yakni termasuk dalam keluarga Scombridae.
Ikan lisong memiliki tubuh yang panjang dan ramping dengan punggung berwarna biru gelap atau hijau kehitaman dan perut berwarna perak. Ikan lisong adalah ikan yang bermigrasi dan dapat ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Jenis ikan lisong yang mirip tongkol ini memiliki racun alami yang disebut skombrotoksin yakni zat kimia mengandung histamin. Histamin adalah zat yang dapat memicu terjadinya alergi.
Sumber: Hello Sehat | Dinkes Gunung Kidul