SUKABUMIUPDATE.com - Food Bar tak hanya disebut sebagai pangan darurat, tetapi juga dipilih sebagai makanan diet.
Alasannya sederhana, kandungan protein pada food bar yang tinggi dapat membuat kenyang lebih lama.
Food bar, makanan tinggi protein ini juga memiliki praktis untuk dibawa kemanapun. Bentuknya yang kecil dan masuk ke dalam kantong menjadi salah satu kelebihan makanan rendah kalori ini.
Lebih lanjut, mengutip dari Penelitian Siti Mariam, Universitas Terbuka, Bandung yang berjudul “Pengembangan Pangan Darurat Untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi Masyarakat di Daerah Terdampak Bencana”, simak penjelasan Food Bar berikut ini!
Baca Juga: Cocok untuk Diet, Indeks Glikemik Pisang Bikin Kenyang Lebih Lama
Mengenal Food Bars
Food bars adalah makanan ringan berbentuk batang dan padat. Food bars merupakan salah satu alternatif bentuk makanan yang dapat dikembangkan dengan kecukupan kalori, protein, lemak, dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh.
Saat ini food bars komersial di pasaran terbuat dari tepung terigu (gandum) dan tepung kedelai yang merupakan komoditas impor Indonesia. Food bars dapat dikategorikan sebagai EFP (Emergency Food Product) berkaitan kegunaan food bar yang dapat dikonsumsi saat darurat dengan gizi beragam.
Pembuatan food bars sebagai pangan darurat untuk bahan makanan korban bencana alam dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Meskipun berbentuk batang dan biasa dikonsumsi di sela waktu makan, akan tetapi food bars tidak menyebabkan rasa haus dan memiliki kandungan protein tinggi karena dibuat dengan formulasi khusus.
Baca Juga: 5 Manfaat Nasi Merah untuk Kesehatan: Karbo Diet untuk Turun BB!
Sementara mengutip digilib.esaunggul.ac.id, food bar merupakan pangan yang memiliki kalori tinggi dan dibuat dengan campuran berbagai bahan pangan (blended food), kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (a food bar form), food bar memiliki kandungan nilai gizi yang baik.
Penting dicatat, ketika hendak memilih food bar untuk dikonsumsi pastikan bahwa jumlah kalorinya mencukupi, ya!
"Makanan pengganti sangat berguna saat sedang terburu-buru dan membutuhkan makanan cepat saji. Saat memilih pengganti makanan, saya melihat apakah seluruh bahan tercantum sebagai bahan pertama. Saya juga ingin produk tersebut mengandung nutrisi bermanfaat seperti vitamin, mineral, serat, antioksidan, atau omega-3. Jika dimaksudkan untuk menggantikan makanan, saya ingin makanan tersebut memiliki setidaknya 200 kalori. Jika di bawah 300 kalori, saya biasanya mengkonsumsinya dengan makanan sampingan yang sehat seperti buah atau kacang-kacangan." kata Lacy Ngo, MS, RDN, yang dikutip via verywellfit.com, Kamis (24/8/2023).
Sumber: Repository UT | Esa Unggul | VeryWellFit