SUKABUMIUPDATE.com - PT Azaki Food Internasional kembali lepas ekspor perdana Tempe Azaki sebanyak 1,92 Ton ke negara tujuan Amerika Serikat (AS). Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor Tempe Azaki yang ke empat setelah sejak tahun 2021 ekspor ke Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
Direktur PT Azaki Food Internasional atau lebih dikenal Rumah Tempe Azaki Bogor, Cucup Ruhiyat menuturkan, ekspor tempe ke AS adalah pencapaian yang luar biasa dan membanggakan. Namun hal ini tak lepas dari proses yang tidak mudah dengan waktu cukup panjang.
Ekspor perdana tempe azaki ini adalah kerjasama antara PT Azaki Food Internasional dengan Jans Enterprises Corp, perusahaan makanan minuman yang berdomisili di Los Angeles California Amerika Serikat.
Baca Juga: Program Menata Kebaikan Ayep Zaki Merambah di Papua
Umur simpan atau self life tempe beku yang mencapai 13 bulan memungkinkan tempe aman menempuh perjalanan laut selama lebih dari satu bulan.
“Bersyukur hari ini bisa terealisasi ekspor perdana tempe azaki ke Amerika Serikat, perjalanan yang cukup panjang tepatnya hampir tujuh bulan prosesnya sejak kontak pertama di bulan Desember tahun lalu. Kerja keras dan pengalaman ekspor sebelumnya membuat kita sanggup memenuhi seluruh persyaratan yang cukup sulit. Dengan pencapaian ini membuat saya semakin yakin bahwa tempe azaki bisa saya bawa untuk dapat diterima di seluruh dunia,” kata Cucup Ruhiyat dalam keterangannya.
“Ini sangat luar biasa, Indonesia ekspor biji kopi ke AS dan kemudian AS mengembalikannya dengan nilai yang berlipat melalui gerai-gerai Starbuck di Indonesia. Maka dengan tempe kita boleh impor kedelai dari Amerika Serikat. Selanjutnya kita kembalikan kedelai ini dalam bentuk tempe dengan nilai berlipat juga”, sambung Cucup dengan begitu semangat.
Pelepasan ekspor perdana dilaksanakan di Komplek Pergudangan Bosco Penjaringan, Jakarta Utara. Ini dilakukan oleh Cucup Ruhiyat dengan pihak terkait, yaitu Jasmine Osinski-Agricultural Attache Embassy of The United States of America, Profesor Made Astawan-Guru Besar IPB dan Ketua Forum Tempe Indonesia dan Dadi H. Maskar-USSEC Indonesia.
Baca Juga: Tingkatkan Sumber Daya: Program Ayep Zaki Bersama Milenial Sukabumi Menata Kebaikan
Jasmine Osinski dalam sambutannya menyampaikan bahwa Petani kedelai AS mendukung produsen Tempe Indonesia. Dukungan dilakukan melalui program USSEC Indonesia dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal seperti FTI dan FKDB.
"Perjalanan Tempe Azaki merupakan salah satu kisah sukses kolaborasi people-to-people antara petani kedelai AS dan produsen tempe Indonesia. Semoga dengan keberhasilan Tempe Azaki dalam meningkatkan metode mutu dalam produksinya dapat menginspirasi usaha kecil dan menengah lain agar produk Indonesia dapat diterima di pasar Internasional. Ini juga merupakan contoh yang sangat baik tentang bagaimana Indonesia diuntungkan dengan mengimpor kedelai. Mereka mengimpor kedelai dari AS sebagai bahan baku, mengolahnya menjadi tempe, dan menjualnya ke AS dengan nilai ekonomi yang berlipat" tutur Jasmine
Sementara Prof Made Astawan menyampaikan “Ekspor tempe adalah ekspor budaya dimana tempe adalah warisan budaya bangsa yang diakui dunia sebagai superfood, inilah yang juga harus dibanggakan”.
(Adv)