SUKABUMIUPDATE.com - Momen Hari Raya Idul Adha begitu lekat dengan penyembelihan hewan kurban, mulai dari Sapi, Domba hingga Kambing. Olahan daging kurban paling populer salah satunya sate.
Namun, olahan sate terutama sate kambing kerap dikhawatirkan oleh sebagian orang. Entah karena kolesterol tinggi atau pun gangguan pernapasan (baca: asma).
Lantas, benarkah sate kambing berbahaya untuk pengidap asma? Dan Apa saja bahaya sate kambing secara medis?
Baca Juga: Misteri Saranjana: Kota Gaib di Indonesia yang Tidak Tercatat Peta, Dihuni Jin?
Simak informasinya berikut ini seperti dikutip via Suara.com!
Bahaya Sate Kambing terhadap Kesehatan
1. Penyakit Tifus
Tifus adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Beberapa orang berpendapat bahwa sate kambing yang tidak matang sempurna dapat menyebabkan infeksi Salmonella.
Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit tifus yang terkait dengan sate kambing yang dimasak dengan baik sangat jarang terjadi. Meskipun begitu, peluang terkena tifus karena makan sate kambing terlalu banyak tetap ada.
2. Kolesterol Tinggi
Kambing merupakan sumber lemak jenuh, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.
Penting! Sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Animal Science menyebut tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi daging kambing dan peningkatan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi dengan jumlah yang wajar.
3. Kontaminasi Parasit
Beberapa penelitian menunjukkan adanya risiko kontaminasi parasit, seperti cacing pita (Taenia saginata) dan cacing hati (Fasciola hepatica), pada daging kambing. Sebagaimana diterbitkan dalam Journal of Food Protection.
Risiko ini dapat diminimalkan melalui pengolahan dan pemanggangan yang tepat sebelum disajikan. Jadi, pastikan daging kambing ataupun hewan kurban Idul Adha dimasak dengan tepat dan matang sempurna.
Mitos Makan Sate Kambing
1. Sate Kambing Menyebabkan Panas Dalam
Percaya bahwa makan sate kambing dapat menyebabkan panas dalam tubuh adalah salah satu mitos yang umum terkait dengan hidangan ini.
Sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa bahaya sate kambing dapat memicu panas dalam. Panas dalam lebih cenderung dipengaruhi oleh faktor lain, seperti infeksi atau peradangan.
2. Sate Kambing Memicu Asma
Beberapa orang mengklaim bahwa konsumsi sate kambing dapat memicu serangan asma. Nyatanya, ini juga merupakan mitos yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
Asma umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan paparan alergen tertentu, bukan oleh makanan tertentu seperti sate kambing.
Meskipun ada beberapa risiko yang mungkin terkait dengan konsumsi sate kambing, seperti risiko infeksi Salmonella dan kontaminasi parasit, risiko ini dapat diminimalkan melalui pengolahan dan pemanggangan yang tepat.
Hal yang penting untuk diingat, makan sate kambing dalam jumlah yang seimbang dan memastikan bahwa dagingnya dimasak dengan baik. Jangan berlebihan meskipun ini adalah momen Idul Adha 2023.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?
Seperti diketahui, Sate kambing adalah hidangan populer di Indonesia yang terkenal karena citarasa yang khas dan kelezatannya. Namun, di balik kenikmatannya, ada beberapa perdebatan seputar bahaya sate kambing jika dikonsumsi berlebihan.
Sumber: Suara.com