SUKABUMIUPDATE.com - Di balik keindahan pesisir pantai Hujungan yang terletak di kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, ternyata menyimpan cerita mistis.
Warga setempat secara turun temurun mempercayai bahwa Pantai yang memiliki sejumlah batu karang yang tinggi dan tak jauh dari Pantai Pasir Putih itu berdiri sebuah kerajaan gaib.
Ade Rudih (53 tahun), warga sekitar mengatakan, cerita mistis di lokasi tersebut sudah ada sejak tahun 1960 dan pertama kali disampaikan oleh seorang sosok kakek misterius bernama Ki Melati, kuncen Hutan Cikepuh.
"Dari cerita orangtua saya, bahwa dulu pada sekitar tahun 1960, di sekitar Hutan Cikepuh Desa Pangumbahan, ada seorang kuncen bernama Ki Melati. Sering kali warga minta tolong pada kuncen tersebut, baik itu sakit, atau kecelakaan di laut," kata Ade kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (10/6/2023).
Baca Juga: Cerita Mistis dari Bangunan Terbengkalai di Lokasi Proyek Bukit Algoritma Sukabumi
Warga saat itu meyakini bahwa Ki Melati, bisa menjalin hubungan dengan makhluk halus di sekitar hutan dan lautan.
"Ki Melati menceritakan kepada orangtua saya, bahwa hutan yang ada di sekitar pantai merupakan Hutan Pajajaran, dan kerajaannya di Pantai Hujungan atau Karang Hujungan," tutur Ade.
Cerita itu bukan sekadar cerita untuk menakut-nakuti. Menurut Ade, sejak tahun 1960 hingga kini memang banyak hal hal aneh yang pernah dilihat, baik oleh orangtuanya, atau warga yang sedang mancing di lokasi tersebut.
“Bahkan saya pun pernah mendengar suara meong (harimau) dari kejauhan, meraung raung. Namun ingat cerita bapak, kalau mendengar suara meong, bilang saja dengan suara keras ‘jalan ka Hujungan mah belah kidul’nanti juga suara tersebut hilang. Memang terbukti, sesudah bilang begitu, sudah tidak terdengar lagi raungan harimau,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ade, orangtuanya juga pernah melihat segerombolan sapi turun keperairan laut Hujungan dengan dikawal oleh tiga orang berbadan tinggi dan berdaun telinga besar menuju Karang Sapi atau sekitar 150 meter dari daratan.
“Namun sapi sapi tersebut saat turun kelaut sudah tidak terlihat lagi. Dari cerita Ki Melati, ke orangtua saya, bahwa di Hujungan itu, adalah kerajaan Pajajaran, dan penghuni mahluk halus lainnya," ucapnya.
Ade menyebut, Ki Melati menghilang pada tahun 1965. Saat itu, sosok misterius tersebut tak diketahui warga apakah meninggal atau pergi kemana. Bak hilang ditelan bumi.
“Warga dan orangtua saya sendiri tidak tahu kemana Ki Melati. Dan tidak ada satu pun peninggalannya, atau makamnya, apalagi keturunannya, karena Ki Melati hidup sebatangkara,” tuturnya.
“Ki Melati menjadi kuncen atau juru kunci di hutan dan laut Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, dia hilang, sebelumnya meminta tolong kepada warga, untuk bekerja membuat terowongan atas perintah penghuni Hujungan atau kerajaan Pajajaran, namun warga tidak ada yang mau," pungkasnya.