SUKABUMIUPDATE.com - Kue cubit tak hanya populer di daerah asalnya, yaitu Jakarta. Tetapi juga dikenal luas oleh masyarakat Sukabumi alias Kota Mochi.
Jajanan tradisional bernama Kue cubit ini berukuran mini. Cocok disantap menjadi cemilan saat sedang santai.
Asal-usul Kue cubit, sebagaimana dikutip via Tempo, disebut berakar dari kuliner Belanda. Sebagai kue yang berbahan tepung terigu, gula pasir, dan susu cair ini, Kue cubit memiliki rasa yang manis dan gurih.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Belanja Grosir di Sukabumi, Harga Murah Bisa Eceran!
Banyak yang percaya dinamakan Kue cubit karena diambil dengan penjepit saat sudah matang. Sehingga terlihat seperti sedang dicubit ketika diangkat dari cetakan.
Hingga saat ini, tak banyak informasi mengenai asal-usul keberadaan Kue cubit di Indonesia. Sehingga tidak diketahui siapa yang pertama kali membuat dan mempopulerkan kue ini.
Dilansir dari situs Seni Budaya Betawi, Kue cubit dijelaskan sebagai salah satu akulturasi dari kuliner Belanda. Kue itu disebut hasil modifikasi dari kue Poffertjes.
Poffertjes adalah kue tradisional asal Belanda. Mereka memiliki tampilan mirip panekuk, tetapi berukuran lebih kecil dan manis.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Toko Baju Murah di Sukabumi, Buka Setiap Hari!
Poffertjes dibawa bangsa Belanda ke Indonesia pada masa Hindia Belanda. Pada zaman itu, Belanda memang cukup mempengaruhi seni memasak kue tradisional Indonesia.
Sama seperti Kue cubit, Poffertjes turut dimasak dalam cetakan besi berbentuk bulat. Setiap sisi Poffertjes dibalik sebelum terlalu matang supaya teksturnya lembut.
Poffertjes terbuat dari bahan utama yang persis dengan kue cubit. Di antaranya tepung, susu cair, gula pasir, dan mentega. Selama proses pemasakan, kedua kudapan ini dapat dibalik menggunakan garpu, penjepit, ataupun lidi tebal.
Eksistensi Kue Cubit Jaman Now
Saat ini Kue cubit telah dikenal sebagai jajanan anak populer di daerah Jakarta dan Bandung.
Kue ini sudah tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti cokelat, red velvet, green tea, mocca dan keju. Kue cubit dapat disajikan matang, setengah matang, dan berongga seperti sarang laba-laba. Ketika dimakan, kue cubit matang terasa seperti kapas.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Sate Enak di Sukabumi: Cek Harga dan Menunya!
Sementara yang setengah matang terasa lembut di mulut dan yang berongga memiliki tekstur yang renyah dan crispy. Kue cubit dapat ditemukan di banyak tempat, mulai pedagang kaki lima, pasar tradisional, depan sekolah, sampai kafe dan restoran.
Sumber: Tempo.co