Kue Cubit, Jajanan Tradisional Indonesia Modifikasi Poffertjes Belanda

Sabtu 27 Mei 2023, 07:00 WIB
Kue Cubit, Jajanan Tradisional Indonesia Modifikasi Poffertjes Belanda (Sumber : Instagram/@aboutcirebonfood)

Kue Cubit, Jajanan Tradisional Indonesia Modifikasi Poffertjes Belanda (Sumber : Instagram/@aboutcirebonfood)

SUKABUMIUPDATE.com - Kue cubit tak hanya populer di daerah asalnya, yaitu Jakarta. Tetapi juga dikenal luas oleh masyarakat Sukabumi alias Kota Mochi.

Jajanan tradisional bernama Kue cubit ini berukuran mini. Cocok disantap menjadi cemilan saat sedang santai.

Asal-usul Kue cubit, sebagaimana dikutip via Tempo, disebut berakar dari kuliner Belanda. Sebagai kue yang berbahan tepung terigu, gula pasir, dan susu cair ini, Kue cubit memiliki rasa yang manis dan gurih. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Belanja Grosir di Sukabumi, Harga Murah Bisa Eceran!

Banyak yang percaya dinamakan Kue cubit karena diambil dengan penjepit saat sudah matang. Sehingga terlihat seperti sedang dicubit ketika diangkat dari cetakan. 

Hingga saat ini, tak banyak informasi mengenai asal-usul keberadaan Kue cubit di Indonesia. Sehingga tidak diketahui siapa yang pertama kali membuat dan mempopulerkan kue ini. 

Dilansir dari situs Seni Budaya Betawi, Kue cubit dijelaskan sebagai salah satu akulturasi dari kuliner Belanda. Kue itu disebut hasil modifikasi dari kue Poffertjes

Poffertjes adalah kue tradisional asal Belanda. Mereka memiliki tampilan mirip panekuk, tetapi berukuran lebih kecil dan manis. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Toko Baju Murah di Sukabumi, Buka Setiap Hari!

Poffertjes dibawa bangsa Belanda ke Indonesia pada masa Hindia Belanda. Pada zaman itu, Belanda memang cukup mempengaruhi seni memasak kue tradisional Indonesia. 

Sama seperti Kue cubit, Poffertjes turut dimasak dalam cetakan besi berbentuk bulat. Setiap sisi Poffertjes dibalik sebelum terlalu matang supaya teksturnya lembut. 

Poffertjes terbuat dari bahan utama yang persis dengan kue cubit. Di antaranya tepung, susu cair, gula pasir, dan mentega. Selama proses pemasakan, kedua kudapan ini dapat dibalik menggunakan garpu, penjepit, ataupun lidi tebal. 

Eksistensi Kue Cubit Jaman Now

Saat ini Kue cubit telah dikenal sebagai jajanan anak populer di daerah Jakarta dan Bandung. 

Kue ini sudah tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti cokelat, red velvet, green tea, mocca dan keju. Kue cubit dapat disajikan matang, setengah matang, dan berongga seperti sarang laba-laba. Ketika dimakan, kue cubit matang terasa seperti kapas. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Sate Enak di Sukabumi: Cek Harga dan Menunya!

Sementara yang setengah matang terasa lembut di mulut dan yang berongga memiliki tekstur yang renyah dan crispy. Kue cubit dapat ditemukan di banyak tempat, mulai pedagang kaki lima, pasar tradisional, depan sekolah, sampai kafe dan restoran. 

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa