Sejarah Khong Guan, Kue Lebaran yang Kalengnya Biasa Diisi Ranginang

Kamis 23 Maret 2023, 12:35 WIB
Sejarah Khong Guan, Kue Khas Lebaran yang Kalengnya Biasa Diisi Ranginang (Sumber : Instagram/@khongguan_biscuits)

Sejarah Khong Guan, Kue Khas Lebaran yang Kalengnya Biasa Diisi Ranginang (Sumber : Instagram/@khongguan_biscuits)

SUKABUMIUPDATE.com - Kue kaleng adalah salah satu sajian atau jamuan khas Lebaran. Dari berbagai produk, Khong Guan kerap mendominasi meja Hari Raya Idul Fitri.

Ya, meskipun isi Kue kaleng ini kerap menipu para penikmatnya. Masyarakat biasanya mengisi kaleng Khong Guan dengan aneka kerupuk tradisional, seperti Kerupuk Gendar atau si kembar rangining dan ranginang.

Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia

Brand biskuit Khong Guan sejak dulu, saat lebaran, selalu ada di deretan sajian menyambut tamu Lebaran. Meskipun bukan suatu keharusan tapi kehadiran kaleng besar berwarna merah terasa sangat bersahabat untuk menyambut orang-orang yang hadir bersilaturahmi di hari Lebaran, seperti dilansir via purwokerto.suara.com.

Sejarah Khong Guan, Kue Khas Lebaran yang Kalengnya Biasa Diisi Ranginang

Khong Guan merupakan brand biskuit asal Singapura, didirikan oleh imigran asal Fujian, China, yaitu Chen Choo Keng dan Chew Choo han.

Pada mulanya mereka bekerja di pabrik biskuit di Singapura. Seiring berjalannya waktu, bisnis menjadi kacau dan mereka sempat membuat sendiri biskuit untuk dijual.

Lalu Chew Choo Han melakukan sebuah inovasi setelah menemukan mesin bisnis tua dan membelinya untuk digunakan. Melalui sistem produksi yang semi-otomatis, keduanya berhasil membuat operasional pabrik kembali berjalan.

Baca Juga: Longsor Cikereteg Sukabumi-Bogor Ungkap "Gonggo Burung" Peninggalan Belanda

Akhirnya, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan pada tahun 1947 silam. Brand Kue kaleng ini masuk Indonesia pada tahun 1980-an, dan telah memiliki banyak produk selain kaleng biskuit legendaris yang dikenal semua orang.

Kue Kaleng "Khong Guan" Hadir Sejak Era Perjuangan Indonesia

Awal kepopuleran di Tanah Air Indonesia yaitu dalam masa kemerdekaan yang penuh perjuangan. Konflik kepentingan terjadi di berbagai tempat, dan membuat masyarakat harus berjuang melawan saudaranya sendiri.

Sejarah panjang Khong Guan dan masyarakat Indonesia menjadi salah satu hal yang membuatnya identik dengan perayaan lebaran. Sejak awal, harga biskuit ini cenderung cukup terjangkau segmen pasar sehingga dapat menyebar luas.

Dengan alasan harga yang terjangkau, hampir setiap rumah mampu membelinya dan menjadikannya sajian wajib saat lebaran. Bagaimana tidak tergius, dengan harga yang terjangkau, konsumen sudah mendapat banyak varian biskuit yang dalam satu kaleng besar.

Orang-orang juga tidak memerlukan tempat sajinya. Kaleng pembungkus yang berukuran besar menyediakan beberapa layer biskuit yang bisa dinikmati selama perayaan Lebaran.

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadan 2023 Seluruh Wilayah, Klik Disini!

Selain itu, anak-anak hingga orang dewasa juga menyukai cita rasa biskuit kalengan ini. Alasan lain yang menjadikan Khong Guan layak jadi kue khas Lebaran adalah karena awet dan tahan lama.

Sebagaimana kita tahu, perayaan lebaran di Indonesia masih meriah hingga seminggu pertama.

Memang tidak ada penjelasan historis kenapa Khong Guan jadi kue khas lebaran yang sepertinya ‘wajib’ ada di meja tamu. Namun, brand satu ini seolah menjadi sajian khas yang mampu bersaing hingga kini bersanding dengan sajian kekinian yang semakin variatif.

Sumber: purwokerto.suara.com (iruma cezza)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)