SUKABUMIUPDATE.com - Menjelajahi destinasi wisata alam di Kabupaten Sukabumi tak akan cukup dalam waktu satu hari. Sebab ada banyak objek wisata yang mempesona, seperti air terjun atau Curug Luhur.
Curug Luhur berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) resort PTN Pasir Hantap Kecamatan Ciambar.
Curug ini berada di tengah rimbunnya pohon di kaki Gunung Gede Pangrango dan jauh dari hiruk pikuk keramaian. Ketika berada di tempat ini yang terdengar hanya suara gemuruh air dipadukan dengan segarnya udara di sekitar Curug Luhur.
Tinggi curug ini sekitar 25 -30 meter dan air yang mengalir dari atas curug begitu jernih.
Baca Juga: Menikmati Pesona Curug Bibijilan, Air Terjun Bertingkat di Nyalindung Sukabumi
Volunteer Cantigi Anton Hilman menyatakan untuk menuju Curug Luhur ada dua jalur yang secara resmi dikeluarkan TNGGP yaitu melalui Genteng dan Pasir Hantap.
Lebih lanjut, Anton menyatakan perbedaan antara 2 jalur tersebut adalah jarak.
Menurut dia, apabila melalui Pasir Hantap perjalanan dimulai dari kantor resort PTN Pasir Hantap, Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar.
Baca Juga: Dari Bubur, Sate hingga Bakso! Ini 7 Rekomendasi Tempat Makan di Kota Sukabumi
Dari kantor resort ke Curug Luhur berjarak kurang lebih 2,5 kilometer dan itu ditempuh dengan jalan kaki. Maka dari itu jalur Pasir Hantap disebut long track.
Apabila dari arah Jakarta, maka dari jalan nasional Sukabumi-Bogor arahkan kendaraan ke jalan Ciambar lanjutkan perjalanan menuju arah kantor Kecamatan Ciambar.
Setelah melewati kantor Kecamatan Ciambar teruskan perjalanan hingga resort ke Curug Luhur.
Dari resort ini perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki selama kurang lebih 1 jam karena jalan yang cukup curam. "Makanya jalur Pasir Hantap direkomendasikan untuk yang minat khusus," ujar Anton.
Baca Juga: Pehobi Merapat! Ada Spot Mancing di Kawasan Camping Ground Cidahu Sukabumi
Maka dari itu pengunjung lebih disarankan memilih jalur Kampung Genteng. Apabila memilih jalur ini maka arahkan kendaraan menuju jalan alternatif Cicurug, kemudian lanjutkan perjalanan menuju jalan Leuwinanggung.
Dari sana teruskan hingga sampai ke Kampung Genteng, Desa Ambarjaya, Kecamatan Ciambar. Parkir kendaraan di tempat yang disediakan kampung tersebut kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Jarak Kampung Genteng dengan Curug Luhur sekitar 1,5 kilometer dengan perkiraan lamanya perjalanan 30 menitan.
Baca Juga: Cerita Batu Jolang di Lereng Gunung Salak Sukabumi, Konon Dipakai Mandi Calon Raja
Perjalanan yang ditempuh terbayar dengan pemandangan alam yang masih asri dan udara khas pegunungan.
Anton menyatakan, Curug Luhur dapat digunakan sebagai lokasi camping keluarga, water tracking dan kegiatan outbound. "Lokasi Curug Luhur juga dipakai untuk penelitian dan kepentingan pendidikan, sehingga pengunjung yang datang diharapkan ikut menjaga kebersihan dan bersahabat dengan alam,"ujarnya.