Sajian Favorit Buka Puasa, Ketahui Proses Pembuatan Kolang-kaling Ciemas Sukabumi

Sabtu 11 Maret 2023, 20:19 WIB
Kolang-kaling dari buah aren. Simak cara produksinya yang dilakukan warga Ciemas Sukabumi. | Foto: SU/Ragil

Kolang-kaling dari buah aren. Simak cara produksinya yang dilakukan warga Ciemas Sukabumi. | Foto: SU/Ragil

SUKABUMIUPDATE.com - Jelang bulan Ramadan 1444 H, warga di Kampung Jaya Makmur RT 03/ 02 Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi sudah mulai sibuk mengolah buah aren untuk dijadikan Kolang-kaling. Pengolahan salah satu sajian favorit banyak orang untuk berbuka puasa ini memang membutuhkan waktu proses cukup lama sebelum bisa dikonsumsi.

Diketahui, Kolang-kaling adalah nama cemilan kenyal yang berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Kolang kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes ini, dibuat dari biji pohon aren yang berbentuk pipih dan bergetah.

"Jadi setelah dipetik Kolang-kaling ini gak bisa dimakan begitu saja, harus diolah dulu. Buahnya sangat bergetah. Kalau gak diolah bisa bahaya, rasanya juga gak enak," kata Entis (55 tahun), salah satu pengrajin kolang kaling saat disambangi sukabumiupdate.com di lokasi pembuatan Kolang-kaling di Kampung Jaya Makmur, Sabtu (11/3/2023).

Entis menuturkan, mengolah buah aren agar dapat dikomsumsi harus melewati proses yang cukup melelahkan. Paling tidak dibutuhkan waktu 4-5 hari untuk sekali produksi. Mulai dari pemilahan buah, pengupasan, perebusan dan pemipihan serta perendaman.

"Semua proses yang panjang ini harus dilalui secara bertahap dan berurutan," ucap Entis.

Baca Juga: 12 Ibu Rumah Tangga di Ciemas Sukabumi Terinfeksi HIV, Mayoritas Tertular dari Suami

Tahap pertama, Kolang-kaling yang baru dipetik dari pohon harus dipisahkan terlebih dahulu dari tangkainya mengunakan golok atau parang tajam. Karena termasuk dalam jenis palmae, buah pohon aren ini diselimuti kulit yang cukup keras seperti kelapa, meski bentuknya jauh lebih kecil. Setelah lepas dari tankai, Kolang-kaling direbus di atas tungku dengan api besar agar melunak dan mudah dikelupas, sekaligus menghilangkan getah. 

Setelah direbus buah dari pohon bernama Latin Arenga Pinnata ini harus ditiriskan terbih dahulu sebelum akhirnya dibelah dan dicongkel bijinya satu persatu. Biji yang dicongkel itulah yang menjadi daging buahnya dan disebut Kolang-kaling. Setelah itu inti biji berwarna putih itu kemudian dicuci bersih dan direndam dalam air kapur selama 2-3 hari. 

Sebelum direndam, daging buah Kolang-kaling harus melalui tahap pemipihan. Pemipihan atau penggeprekan bertujuan menghasilkan tekstur buah kolang kaling yang lunak. "Selain itu pemipihan juga bermaksud agar air perendaman mudah masuk ke daging buah," tutur Entis.

Baca Juga: Kisah Pasutri di Pemandian Air Panas Cibadak, Terapi Kesehatan Gratis di Sukabumi

Proses pemipihan cukup unik, perajin menggunakan pemukul dari kayu yang besar, semacam barbel. Kolang kaling yang baru dicongkel satu persatu kemudian 'digencet'.

"Kayu besar itu bertujuan agar memudahkan penekanan buah Kolang-kaling menjadi pipih. Perosesnya memang menguras tenaga. Tapi ya begitu cara ngolahnya," ujar Entis.

Entis mengaku, dalam sehari dirinya hanya mampu mampu produksi 40 sampai 70 kilogram Kolang-kaling. Padahal permintaan memasuki bulan puasa ini cukup tinggi.

"Satu kilogramnya dijual Rp12 ribu. Untuk bahan bakunya alhamdulillah aman. Pohon aren yang ada di Kecamatan Ciemas, juga dari Kecamatan Waluran," ucapnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Sukabumi22 Februari 2025, 17:45 WIB

Kadis Arpus Buka Acara Pengukuhan dan Raker Pengurus Daerah Forum TBM Sukabumi 2025-2030

DPRD siap mendukung Forum TBM dalam membumikan literasi.
Kadis Arpus Hj. Aisah membuka kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Daerah Forum TBM Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030. | Foto: Istimewa
Sukabumi22 Februari 2025, 17:26 WIB

Ikan Goreng Terakhir, Cerita Samson Simpenan Pamit ke Masjid dan Titip Anak Berusia 2 Tahun

Keluarga tak kuasa menahan duka, terutama sang bibi, Ema Purnamasari (43 tahun). Ia mengingat jelas momen-momen terakhir bersama keponakannya itu, sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Anak perempuan samson yang berusia 2 tahun dititipkan ke bibinya di Simpenan Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Ilyas)
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)