SUKABUMIUPDATE.com - Provinsi Jawa Barat termasuk Sukabumi, lekat dengan nikmatnya kuliner lokal, makanan khas Sunda. Kuliner ini selalu sukses memanjakan lidah dengan citarasa khas yang gurih dan bikin ketagihan.
Ciri khas Makanan Sunda pada umumnya adalah menggunakan sayuran segar, cita rasa pedas, penyajian sederhana, serta bahannya mudah didapat.
Soal Wisata Kuliner Sukabumi, Updaters perlu tahu bahwa di antara tujuh Kecamatan di Kota Sukabumi, Cikole menjadi juaranya. Hal ini mengacu pada Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi tentang Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan 2019-2021.
Data BPS ini bersumber dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Sukabumi dimana Data 2020 merupakan hasil pemutakhiran kondisi Desember 2020 dikombinasikan dengan TDUP. Adapun Pemutakhiran Data Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan 2019-2021 di Kota Sukabumi diketahui tertanggal 27 Juli 2022.
Data BPS menyebutkan sebanyak 299 Rumah Makan/Restoran tercatat di wilayah Kota Sukabumi. Lebih spesifik, dari 299 Rumah Makan/Restoran tersebut, 127 diantaranya ada di wilayah Kecamatan Cikole.
Angka di Kecamatan Cikole ini jauh melampaui data enam Kecamatan lain di Kota Sukabumi, dengan rincian:
Kecamatan Warudoyong tercatat memiliki sebanyak 39 Rumah Makan/Restoran, disusul oleh Kecamatan Gunung Puyuh sebanyak 35 Rumah Makan/Restoran.
Kemudian, Kecamatan Baros sebanyak 30 Rumah Makan/Restoran, Kecamatan Lembursitu sebanyak 26 Rumah Makan/Restoran, Kecamatan Cibeureum sebanyak 23 Rumah Makan/Restoran dan Kecamatan Citamiang sebanyak 19 Rumah Makan/Restoran.
Baca Juga: Daftar Top 50 Deep-Fried Dessert in The World, Pisang Goreng Indonesia Juara
Mengacu pada data tersebut, dapat disimpulkan kecamatan yang paling banyak memiliki Rumah Makan/Restoran di wilayah Kota Sukabumi adalah Kecamatan Cikole, dengan total 127 Rumah Makan/Restoran. Sementara kecamatan yang paling sedikit memiliki Rumah Makan/Restoran di wilayah Kota Sukabumi adalah Kecamatan Citamiang sejumlah 19 Rumah Makan/Restoran.
Salah satu Kuliner Lokal Khas Sunda Jawa Barat adalah Nasi Timbel. Nikmatnya Nasi Timbel bahkan tetap bisa dirasakan ketika sudah dingin, Magic-nya si pembungkus daun pisang!
Mengenal Nasi Timbel, Makanan Khas Sunda, Jawa Barat
Melansir Indotnesia (Portal Suara.com), Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan ragam kuliner khas, salah satunya yaitu Nasi Timbel. Nasi timbel merupakan makanan khas Sunda yang lebih banyak populer di Jawa Barat dan Banten.
Dalam bahasa Sunda Nasi Timbel disebut sebagai Sangu Timbel, yaitu nasi yang dibungkus. Sementara Timbel yaitu bulatan pada alat pancing.
Jadi, Nasi Timbel digambarkan sebagai nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang dan dibentuk lonjong menyerupai timbel. Sementara nasinya merupakan nasi seperti yang biasa dikonsumsi.
Baca Juga: Wargi Sunda Tahu Si Cepot? Yuk Simak, Pepeling Legend Pewayangan Sunda!
Makanan ini biasanya digunakan untuk orang Sunda yang ingin melakukan perjalanan atau hendak bepergian membungkus nasi agar lebih hemat dan praktis.
Pasalnya, saat dulu daun pisang menjadi media pembungkus makanan yang paling mudah ditemukan.
Makanan tradisional ini mulanya merupakan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, tetapi saat ini kuliner khas sunda tersebut sudah banyak terpampang di restoran atau rumah makan dan dinikmati oleh semua kalangan.
Seiring perkembangannya, Nasi Timbel yang awalnya dibungkus lonjong atau memanjang sekarang bisa dibentuk persegi atau segitiga sesuai kreativitas.
Di perkotaan, Nasi Timbel dikonsumsi oleh kelas menengah ke atas sebagai pengobat rindu masakan sunda pedesaan. Sementara di desa, makanan khas Sunda ini biasanya digunakan untuk menjamu tamu atau jadi salah satu makanan dalam perayaan upacara-upacara adat.
Baca Juga: Daftar 718 Bahasa di Indonesia Selain Sunda: International Mother Language Day
Mengutip catatan redaksi sukabumiupdate.com sebelumnya, Nasi Timbel masuk diantara delapan Kuliner Lokal Khas Sunda.
Nasi Timbel ini dibungkus menggunakan daun pisang yang membuat aroma semakin sedap. Makanan Khas Sunda ini biasanya disajikan bersama ikan asin, ayam goreng, empal, ikan pepes, japuh, lalapan, serta sambal yang menggugah selera makan.
Sumber: BPS Kota Sukabumi | Indotnesia (Portal Suara.com)