SUKABUMIUPDATE.com - Ali agrem atau Kue Cincin, salah satu makanan tradisional khas dari daerah Sukabumi menjadi produk kuliner unggulan di Kampung Cikiray Kidul, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Terdapat beberapa tempat produksi atau kerajinan makanan kue cincin di Kampung ini, salah satunya "DS".
Home Industri "DS" ini sudah berdiri sejak tahun 1980'an, berawal dari orangtua Masitoh (58 tahun) yang pertamakali memproduksi Kue Ali Agrem kini sudah berjalan hingga dua generasi. Belajar dari orangtuanya, hingga kini Masitoh masih melanjutkan usaha turun temurun tersebut.
Kekinian tempatnya banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara yang mencari Oleh-oleh makanan berbentuk cincin yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan sedikit gula putih itu.
"Kalau pengiriman alhamdulillah ada yang ke Bogor, Jakarta, Bandung kalau yang datang kesini langsung banyak dari luar provinsi bahkan dari luar pulau dan luar negeri juga ada," ujar Masitoh kepada sukabumiupdate.com Minggu 19 Februari 2023.
Baca Juga: Jual Obat Keras Hexymer dan Tramadol, Pria di Kota Sukabumi Diciduk Polisi
Masitoh menuturkan, satu dus yang berisi 100 butir Ali agrem dihargai sekitar Rp 50 ribu. "Itu untuk pengiriman, kalau datang langsung bisa eceran mulai dari harga Rp 10 ribu per 20 butirnya," tuturnya.
Di Kampung Cikiray Kidul ini, bukan hanya Masitoh yang memproduksi kue cincin atau Ali agrem, tapi ada lebih dari 20 Home Industri serupa. Bahkan tidak hanya kue cincin, tapi banyak ragam kuliner khas Sukabumi yang diproduksi di tempat ini. Diantaranya ada Dodongkal, Borondong, Tiktak, Cilok, Simping, Cireng dan kue-kue kering lainnya.
Kadus (Kepala Dusun) Cikiray Kidul, Tito Sucipto mengatakan, Kampung Cikiray Kidul telah menjadi Sentra Wisata Kuliner Khas Sukabumi pertama yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Desa lewat BKM (Bada Keswadayaan Masyarakat) untuk membangun sentra-sentra industri kecil di Sukamanah.
"Sekarang di sini (Cikiray Kidul) sebetulnya tiap home industri masih berjalan masing-masing, rencananya pemerintah desa mau bikin koprasi dan tempat oleh-oleh supaya wisatawan bisa bebas memilih sepuasnya di situ," ujarnya.
Reporter: Asep Awaludin (CRP)