13 Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi, Peristirahatan Prabu Siliwangi Sampai Johny Indo

Kamis 09 Februari 2023, 19:10 WIB
Untuk mencapai lokasi goa kutamaneuh termasuk mudah, karena kendaraan roda dua bisa masuk | Foto : Istimewa

Untuk mencapai lokasi goa kutamaneuh termasuk mudah, karena kendaraan roda dua bisa masuk | Foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi memiliki banyak obyek wisata, termasuk yang bernilai sejarah dan dianggap sakral yang sering dikunjungi peziarah. Salah satunya Goa Kutamaneuh yang terletak di Kampung Babakan Ciburial, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Lokasinya yang sepi dan tenang, jauh dari hiruk-pikuk keramaian kota, berada di bawah kaki bukit karang. Karena itu Goa Kutamaneuh sangat cocok sebagai tempat bersemedi.

Goa Kutamaneuh seperti diceritakan Agus Suparitana (50) awalnya ditemukan oleh warga sekitar pada saat berburu kelinci.

Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Goa di Sukabumi, Goa Kutamaneuh Hingga Buniayu

"dulu ada namanya bah eem, berburu kelinci di kebun, pada saat dikejar sang kelinci tersebut lari ke dalam goa, disitulah kemudian goa tersebut mulai dikenal dan ramai dikunjungi seperti sekarang ini," ujar Tagor sapaan akrabnya. 

Untuk mencapai lokasi goa termasuk mudah, karena kendaraan roda dua bisa masuk. Meski jalannya masih perlu perbaikan, tapi cukup lumayan. Namun saat masuk ke dalam goa harus harus berbekal keberanian dan ketangkasan. 

Berikut ini adalah fakta yang beredar ditengah masyarakat Sukabumi yang berhasil sukabumiupdate.com rangkum dari wawancara bersama warga sekitar goa kutamaneuh, Agus Supritana, Kamis, 9 Februari 2023. Diantaranya ada sebagian cerita yang jelas sumbernya maupun cerita dari mulut ke mulut yang sulit dicarikan kebenarannya:

1. Diyakini sebagai tempat peristirahatan Prabu Siliwangi

Menurut keyakinan sebagian peziarah, Goa Kutamaneuh diyakini sebagai lokasi sakral. Konon, goa ini dulunya merupakan tempat peristirahatan Raja Pajajaran, yaitu Prabu Siliwangi serta anaknya Raden Kian Santang.

Baca Juga: Goa Putih di Cicantayan, Destinasi Wisata Alam Sakral yang Belum Tersentuh Perhatian

Nama Kutamaneuh sendiri diambil dari makna 'Kuta' atau singkatan dari kata 'Makuta' atau topi raja. Sedangkan 'Maneuh' artinya tetap atau diam pada tempatnya. Apabila disatukan dua kata itu, berarti tempat untuk beristirahat raja.

2. Kolam Pemandian

Didalam Goa Kutamaneuh terdapat sungai kecil (kolam pemandian). Konon katanya kolam tersebut berkhasiat bagi yang mempercayainya. Sungai kecil tersebut mengalir dari dalam goa, kedalamannya hanya 0,5 meter. Air jernihnya mengalir keluar goa dan dipergunakan masyarakat untuk pertanian.  

3. Dua pintu dan patung Harimau

Goa Kutamaneuh terdapat dua pintu, satu pintu masuk sebelah barat dan sebelah timur pintu keluar. Ketika menginjakkan kaki di depan pintu, sudah ada dua patung harimau cukup besar.

Baca Juga: Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi: Tempat Robin Hood Indo, Perampok Emas 70-an Bersembunyi

4. Terdapat 9 Kamar

Di dalam goa kutamaneuh cukup luas, terdapat sembilan ruangan yang berbentuk kamar. Konon, kesembilan ruangan tersebut dulunya merupakan tempat peristirahatan keluarga Hyang Prabu Siliwangi. Akan tetapi sekarang menjadi tempat tirakat atau bersemedi bagi sebagian peziarah yang mempunyai hajat (keinginan) tertentu.

5. Dikunjungi orang dari berbagai daerah

Dari dulu Goa Kutamaneuh menjadi tempat ziarah atau bersemedi pelancong berbagai daerah. Kebanyakan yang bersemedi pendatang luar Sukabumi, seperti dari Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Bandung, dan Sumatera.

6. Tirakatan pada bulan Maulid

Menurut warga sekitar, pengunjung Goa Kutameuh selalu ramai pada bulan Maulid. Konon, pada bulan maulid pengunjung bukan hanya datang berziarah, bahkan menginap beberapa hari untuk tirakatan.

Baca Juga: 8 Daftar Spot Wisata di Sukabumi dengan Nama Unik, Nomor Terakhir Favorit Anak Muda

7. Malam Jum'at kliwon

Untuk bulan-bulan biasa, pengunjung ramai tiap malam Jumat Kliwon. menurut warga susah diprediksi, para peziarah kadang sepi kadang berjubel. Yang jelas kebanyakan dari luar Sukabumi.

8. Berdampak pada ekonomi warga

Seperti kebiasan ditempat wisata, bila pengunjung membludak, pasti memberikan keuntungan bagi warga sekitar. Pasalnya, warga sekitar tidak jauh dari lokasi goa kutamaneuh banyak warung makanan dan sebagainya.

9. Naik pangkat dan dapat jodoh

Berbagai alasan peziarah datang ke Goa Kutamaneuh. Ada yang bersemedi dengan harapan bisa jadi kaya, dapat kedudukan tinggi, naik tahta dan jabatan, serta mendapatkan jodoh.

Tetapi banyak pula yang datang karena penasaran, sekedar melihat-lihat keindahan dan menikmati panorama alam nan sejuk. Sebab dari luar, goa ini tak menampakkan keseramannya, malah sebaliknya terlihat hijau dan asri. Begitu didekati baru terasa nuansa mistiknya.

Baca Juga: 5 Tempat Ngopi di Sukabumi, Cocok Buat Kumpul Santai Pas Weekend

10. Membawa lampu senter

Untuk masuk ke goa, pengunjung harus membawa lampu senter, petromaks, atau obor. Sebab, lorongnya sangat dalam dan gelap gulita serta dinding batu yang tajam.  Bisa tersesat bila tanpa pemandu, bisa-bisa hanya berjalan berkutat di dalam goa itu.

11. Juru kunci

Masuk Goa Kutamaneuh tidak boleh sembarangan. Salah-salah bisa kualat atau ketiban sial. Karena itu harus minta izin kepada juru kunci goa yang saat ini berjumlah tujuh orang. Sebab, juru kunci inilah yang dipercaya menjaga keamanan goa. Bagi yang ingin bersemedi, juru kunci atau kuncen akan mengantar-jemputnya agar tidak kesasar.

Baca Juga: 8 Wisata Pemandian Air Panas di Jawa Barat, Cocok Untuk Berendam di Akhir Pekan

12. Persembunyian Johny Indo

Goa Kutameneuh pernah menjadi tempat persembunyian Johny Indo sebelum ditangkap pada era 80-an. Saat itu, raja perampok emas di era 70-an, Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johny Indo, tepatnya sekitar April 1979 tertangkap di Goa Kutamaneuh saat bersemedi.

Setelah itu, banyak lagi sejumlah penjahat bersembunyi goa ini. Setelah kerjasama dengan pemerintah setempat, kuncen di goa ini mendapatkan penghargaan berupa piagam.

13. Cocok menjadi tempat wisata

Banyak juga pengunjung yang tidak mempercayai adanya hal mistis dan mitos-mitos yang berkembang terkait goa kutamaneuh itu. Alasannya, Goa Kutameneuh lebih cocok untuk tempat wisata alam dan refreshing mengisi liburan atau kepenatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)