SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang akhir pekan, aneka tempat wisata kuliner kerap diburu para pelancong. Kuliner Jawa Barat sendiri termasuk salah satu kuliner populer dengan citarasa Sunda yang memanjakan lidah.
Kuliner legendaris Jawa Barat khususnya Sunda pun punya ragam hidangan dari berbagai wilayah seperti budaya Melayu Betawi, Priangan, atau Kacirebonan. Meskipun salah satu yang terkenal adalah kuliner Sunda Priangan.
Ya, khusus kawasan Sunda Priangan, beberapa jenis kuliner sudah sangat familiar di mata dan telinga masyarakat. Bahkan beberapa di antaranya dapat ditemukan dengan mudah di berbagai penjuru Tanah Air.
Baca Juga: Menyusuri Gunung Bancet Demi Curug Air Hujan di Lereng Halimun Salak Sukabumi
Berikut 5 Kuliner Legendaris Jawa Barat Sunda Priangan, seperti dilansir dari Disparbud Jabar!
1. Batagor (Bandung), Kuliner Legendaris Jawa Barat Sunda Priangan
Nama batagor merupakan akronim dari baso tahu goreng. Seperti siomay, makanan ini dapat dinikmati dengan campuran saus bumbu kacang.
Awalnya batagor merupakan makanan sisa dagangan baso dan tahu. Karena mubazir jika dibuang atau disia-siakan, akhirnya masyarakat Sunda Priangan zaman dulu mengolahnya dengan adonan untuk selanjutnya digoreng dalam minyak panas.
Tapi kini, batagor tak hanya disajikan dengan cara digoreng. Batagor juga dapat dinikmati dengan kuah kaldu dan nikmat disantap ketika masih hangat.
2. Tutug Oncom (Tasikmalaya), Kuliner Legendaris Jawa Barat Sunda Priangan
Pada mulanya, tutug oncom dianggap sebagai makanan rakyat jelata. Namun kini, kuliner khas Tasikmalaya tersebut berubah menjadi salah satu hidangan favorit yang sering disajikan di berbagai rumah makan.
Sesuai namanya, tutug oncom merupakan kombinasi antara nasi dengan oncom yang sudah diolah. Agar lebih lezat, tutug oncom bisa disantap dengan ayam goreng, tempe bacem, telur dadar, atau lauk pauk lainnya.
Menurut legenda, makanan ini mulai populer pada tahun 1940-an. Kini tutug oncom tak lagi dianggap sebagai makanan rakyat jelata, namun sudah menjadi kesukaan dari banyak orang.
Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Februari 2023, Rajab hingga Ayyamul Bidh
3. Surabi (Bandung), Kuliner Legendaris Jawa Barat Sunda Priangan
Surabi merupakan makanan tradisional Jawa Barat yang masih eksis hingga saat ini. Kue mungil berbahan dasar tepung beras, terigu, dan santan kelapa tersebut memiliki cita rasa gurih serta tekstur yang legit karena proses pembuatannya dibakar menggunakan tungku dari tanah liat.
Sejauh ini ada dua jenis surabi yang paling dikenal, yaitu asin dan manis. Untuk surabi asin, biasanya dihidangkan dengan taburan oncom. Sedangkan surabi manis dapat dinikmati dengan saus atau kuah gula merah.
Seiring perkembangan zaman, surabi kini dimodifikasi dengan berbagai toping pilihan. Masyarakat bisa menemukan surabi dengan toping keju, cokelat, atau saus durian dan bahkan telur mata sapi.
4. Sate Maranggi (Purwakarta), Kuliner Legendaris Jawa Barat Sunda Priangan
Sate maranggi biasanya terdiri dari potongan daging sapi berbentuk dadu berukuran sekitar 1 cm. Sate ini dihidangkan dengan bumbu beraroma kuat, menonjol, dan citarasa pedas.
Sebelum dibakar, potongan daging sapi harus dimarinasi dengan campuran kecap manis dan beberapa rempah. Sebagai pelengkap, sate maranggi biasa disantap dengan sambal tomat, sambal oncom, atau ketan bakar.
Menurut salah satu cerita sejarah, sate maranggi sebenarnya berasal dari daerah di Jawa Tengah. Tapi kuliner ini justru berkembang pesat di wilayah Jawa Barat dan masih eksis sampai saat ini.
Baca Juga: Duel Berdarah Dua Keluarga Gegara Beda Pilihan Pilkades, Tiga Orang Luka Bacok
5. Dodol dan Wajit (Garut), Kuliner Legendaris Jawa Barat Sunda Priangan
Dodol dan wajit merupakan jajanan tradisional Jawa Barat yang sudah sangat populer. Keduanya memiliki rasa manis, namun cara pengolahannya benar-benar berbeda.
Dodol merupakan kuliner berbahan dasar tepung beras ketan, gula, dan santan kelapa. Cara membuatnya mencampur seluruh bahan ke dalam air, untuk selanjutnya diaduk dalam kuali besar. Adonan dodol yang sedang dimasak tidak boleh dibiarkan terlalu lama tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan begitu saja maka akan mudah lengket, keras, hangus di bagian bawah, serta akan membentuk kerak pada kuali/wajan.
Sedangkan wajit memiliki bahan dasar yang hampir sama dengan dodol. Namun proses pembuatannya lebih mudah karena tak selalu harus diawasi dan bisa dijemur di bawah sinar matahari.
Sumber: Disparbud Jabar/Bagusthira Evan Pratama