SUKABUMIUPDATE.com - Pohon pisang menjadi limbah kebun (pertanian) setelah buahnya dipanen. Ditangan pemuda kreatif warga Desa Cipamingkis Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi, limbah ini diproduksi menjadi makanan ringan yang ternyata disukai pasar, yaitu keripik pohon pisang.
Ini bukan barang baru tapi makanan ringan yang satu ini punya potensi pasar yang luas dan belum digarap banyak orang. Seperti dilakukan Adis Sudrajat, produsen keripik gebok pisang atau pohon pisang yang sudah dijual hingga ke luar pulau jawa.
Berawal dari keinginan Adis memanfaatkan limbah kebun pisang yang cukup banyak di sekitar desanya. Ia kemudian mulai tertarik membuat keripik dari gedebog atau pohon atau batang pisang.
Baca Juga: Mau Jadi Guru di SD Ini? Tekad Pemuda Sukabumi untuk Anak Negeri
“Di sekitar kami banyak yang tanam pisang, termasuk di kebun sendiri juga banyak pohon pisang. Dari sana mencoba bikin keripik berbahan baku gedebog bukan buahnya,” jelas Adis kepada sukabumiupdate.com, Rabu 18 Januari 2023.
Kampung Tugu Desa Cipamingkis di Kecamatan Cidolog memang menjadi salah satu sentra pisang di Kabupaten Sukabumi. Dalam proses ini, Adis banyak dibantu oleh sang ayah yang merupakan pengajar di Institute Pertanian Bogor.
“Saya juga nyari info dari internet. Banyak percobaan, mencari jenis pisang apa saja yang pohonnya aman untuk dikonsumsi,” lanjut Adis.
Baca Juga: Telur Asin, Cara Pemuda Cikeong Sukabumi Berdaya Di Tengah Isu PHK dan Resesi
Percobaan demi percobaan dilakukan, termasuk mencari bumbu yang pas agar keripik pohon pisang ini punya tekstur renyah dan rasa yang disukai. Ada 3 jenis pisang yang pohonnya dijadikan bahan baku keripik, yaitu kepok, kole dan manggala.
Adis melakukan produksi keripik pohon pisang ini pada September 2022 lalu. Ternyata sambutan pasar luar biasa, dalam tempo beberapa bulan saja, keripik gebok pisang dengan merk dagang JDN (Juragan Dermawan Nusantara) banyak dicari reseller.
Baca Juga: Hari Juang Siliwangi, Andri Ajak Pemuda Sukabumi Teladani Perjuangan Bojongkokosan
Proses pembuatannya tidak terlalu rumit. Keripik ini hanya dibuat dari bagian dalam dari batang pisang. Setelah diiris tipis-tipis kemudian direndam air garam selama 30 menit lalu tiriskan.
“Setelah dipastikan irisan itu tidak mengandung banyak air, kemudian ditaburi tepung sebelum dimasukan ke penggorengan. Keripik pohon pisang lalu ditaburi penyedap rasa,” ungkapnya.
“Sekarang permintaan sudah ke luar pulau Jawa, omset jutaan rupiah per satu kali produksi,” beber Adis yang saat ini dibantu dua orang karyawan dalam setiap produksi keripik gebok pisang.
Reporter: Asep Awaludin (Magang)