SUKABUMIUPDATE.com - Bagi penyuka wisata dan olahraga penuh tantangan dan uji adrenalin, wajib coba yang satu ini. Terbang di langit utara Sukabumi, sejuk dan punya panorama khas lereng gunung Gede Pangrango bersama para expert di komunitas atau klub Gede Paragliding Sukabumi.
Sebelum mencoba terbang dengan paralayang dari ketinggian lereng gunung gede pangrango, kita kenalan dulu dengan Klub Gede Paragliding Sukabumi. Komunitas ini berdiri tahun 2020, oleh dua sekawan Theofilus Ciputra Anwar atau Theo (34 tahun) dan Rezi Rizki Muharram (25 tahun).
Dua anak muda ini memang punya hobi terbang menggunakan paralayang. Mereka kemudian fokus mengeksplor langit utara sukabumi, khususnya daerah dataran tinggi di Sukalarang dan Salabintana.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Wajib Berlibur ke Agrowisata Gunung Wayang Sukabumi
“Nama Gede Paragliding Sukabumi diberikan oleh Ketua Pengcab Federasi Aero sport Indonesia (FASI) wilayah Sukabumi,” ucap Theo kepada sukabumiupdate.com, Selasa, 18 Januari 2023.
Gede Paragliding Sukabumi kemudian rutin latihan dari lereng Gunung Gede Pangrango di Sukabumi. Lapang Selabintana El Mitra dan juga lapang bola karamat di Sukalarang menjadi base dari komunitas ini.
“Sampai saat ini sudah ada lebih dari dua puluh anggota kita yang berlisensi,” lanjut Theo.
Baca Juga: Kripik Pisang Banyak Rasa dari Salabintana Kabupaten Sukabumi
Para anggota dengan lisensi diperbolehkan mengudara seorang diri tanpa tandem dan instruktur. Mereka berasal dari berbagai kalangan masyarakat, baik usia, profesi dan lainnya.
Untuk saat ini, Gede Paragliding Sukabumi hanya menerima calon anggota yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Tujuannya membumikan olahraga paralayang ini di area sendiri terlebih dahulu.
“Anggota baru akan diperkenalkan dengan banyak tahapnya. Mulai dari pengenalan paralayang, ground handling session, handling session, lalu menuju lisensi dengan diawasi dan diajarkan oleh instruktur yang berlisensi, tentu dengan biaya-biaya tertentu” beber Theo.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Gunung Gede Bukan Pangrango, Ini 6 Fakta Menariknya!
Tahapan ini penting untuk dipelajari dan dinyatakan lulus, karena paralayang termasuk olahraga ekstrim yang berhubungan dengan dunia penerbangan, jelas Theo. Tidak mentolerir ruang untuk kesalahan sedikit pun karena faktor keselamatan menjadi hal yang sangat diperhatikan.
“Pengetahuan lain tentang angin, cuaca, dan kontur bukit menjadi penunjang keberhasilan dalam menggeluti olahraga ekstrim ini,” ucapnya.
Salah satu anggota klub Gede Paragliding Sukabumi, Iik Erikta mengaku senang dapat bergabung dan berkecimpung di dunia paralayang.
Baca Juga: Daftar Gunung Api Aktif di Pulau Jawa Selain Semeru, Ada Gunung Gede dan Salak!
“Berasa bermimpi, kita yang dulunya biasa main kelereng, sepakbola, biasa liat paralayang di TV, sekarang bisa terbang sendiri dan alhamdulillah dikasih kepercayaan dan tanggung jawab besar untuk menjaga tempat dan menjaga para penerbang lainnya agar aman dan tidak terjadi kecelakaan apapun,” ujar Iik kepada sukabumiupdate.com.
Untuk masyarakat yang ingin merasakan bagaimana sensasi terbang mengarungi langit utara Sukabumi, tentu dengan pendampingan instruktur berlisensi silahkan merapat, kepoin aja akun instagram mereka, @paralayangsukabumi.
“Tidak usah khawatir jika belum memiliki perlengkapan sendiri karena klub Gede Paragliding Sukabumi sudah menyediakan,” lanjut Theo.
Baca Juga: Mendunia, Spot Wisata Karang Kontol Sukabumi Menarik Perhatian Media Amerika dan Inggris
Theo menambahkan bahwa klub Gede Paragliding Sukabumi punya mimpi membuka destinasi wisata paralayang. Mengoptimalkan potensi sukabumi dan membantu mendorong kesejahteraan warga dengan wisata langit.
“Harapan kedepan untuk klub pastinya bisa menarik peminat baru, bisa menjaga tempat dan area, dan bisa menggembangkan yang asalnya hanya untuk bermain tapi kedepannya bisa untuk mencari pemasukan dan bisa menjadi “dapur” finansial bagi warga sekitar” ujar Theo.
Reporter: Saddam (Magang)