8 Jalur Pendakian di Kawasan Konservasi Tutup, Dua Diantaranya di Sukabumi

Selasa 03 Januari 2023, 16:00 WIB
TNGGP, Salah Satu Jalur Pendakian Gunung di Kawasan Konservasi yang Tutup (Sumber : Instagram/@ayoketamannasional_official)

TNGGP, Salah Satu Jalur Pendakian Gunung di Kawasan Konservasi yang Tutup (Sumber : Instagram/@ayoketamannasional_official)

SUKABUMIUPDATE.com - Jalur pendakian gunung tidak selalu di buka sebagai spot wisata ketika musim liburan.

Penutupan jalur pendakian gunung didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu seperti pemulihan ekosistem, cuaca ekstrem, peningkatan aktivitas vulkanik, gempa, tanah longsor dan hal lain yang berbahaya bagi pendaki.

Jalur Pendakian Gunung di Kawasan Konservasi berikut dinyatakan tutup berdasarkan informasi Instagram resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Konservasi @KementerianLHK dikutip dari Instagram/@ayoketamannasional_official.

Baca Juga: 5 Taman Nasional dekat Jabodetabek, Dua Diantaranya di Sukabumi!

Berikut Daftar 8 Jalur Pendakian di Kawasan Konservasi yang dinyatakan Tutup, dua diantaranya di Sukabumi!

  1. Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru
  2. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
  3. Taman Nasional Gunung Rinjani
  4. Taman Nasional Gunung Tambora
  5. Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)
  6. Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat
  7. Taman Nasional Gunung Merapi
  8. Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi

Seperti diketahui, berdasarkan catatan redaksi sukabumiupdate.com, TNGGP dan TNGHS adalah dua taman nasional yang berada di kawasan Sukabumi.

Pertama, taman nasional yang berada di kawasan Sukabumi adalah TNGGP.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terletak dekat kawasan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi.

TNGGP adalah sumber daya alam di pegunungan yang digunakan sebagai tempat konservasi sekaligus Taman Nasional.

TNGGP dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP).

Pembukaan TNGGP dilakukan sejak tahun 1980 oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO. Dan di tahun 1977, UNESCO telah menetapkan Gunung Gede Pangrango sebagai Cagar Biosfer.

Secara geografis, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terletak antara 106º51`-107º02` BT dan 6º41`-6º51` LS. Sementara berdasarkan wilayah Administratifnya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango termasuk dalam wilayah tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Bogor.

Baca Juga: Selain Pantai, Ini 3 Rekomendasi Tempat Berburu Sunset di Sukabumi!

Berdasarkan ketinggiannya Gunung Gede dan Gunung Pangrango adalah dua gunung yang berbeda.

Ketinggian Gunung Pangrango yaitu 3.019 M diatas permukaan laut sedangkan Gunung Gede berada pada angka 2.958 M di atas permukaan laut. Puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango terhubung melalui punggung gunung yang berketinggian 2.400 M diatas permukaan laut atau disebut Kandang Badak.

Rentang ketinggian tersebut membuat kawasan konservasi TNGGP memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Salah satunya, Bunga Edelweiss (Anaphalis javanica), jenis tumbuhan khas dataran tinggi basah yang dilindungi.

Baca Juga: Cari Spot Libur Nataru? Ini Rekomendasi Wisata Alam Sukabumi Sekitar Tol Bocimi!

Sementara, Taman Nasional kedua yang terletak di kawasan Sukabumi adalah TNGHS.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan kawasan hutan hujan pegunungan terluas di Jawa Barat yaitu 113.357 hektare.

Kawasan ini disebut sebagai Taman Nasional Gunung Halimun Salak atau Mount Halimun Salak karena memiliki dua puncak gunung tertinggi, yaitu Gunung Halimun dan Gunung Salak.

Secara administratif, TNGHS meliputi tiga kabupaten, yaitu kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Lebak. Sementara untuk bentuk topografinya mulai dari perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian 500-2.211 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan sekitar 25-65 persen.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang sebelumnya adalah cagar alam, baru diajukan menjadi taman nasional pada 28 Februari 1992 dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 282/Kpts-II/.

Pada 23 Maret 1997, pengelolaan TNGHS dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun. Kemudian tahun 2003 kawasan ini diperluas dengan masuknya hutan di Gunung Salak dan Gunung Endut. Karena khawatir akan rusaknya sumber daya alam hutan, kawasan pun diperluas menjadi 113.357 hektare yang disebut dengan kawasan konservasi TNGH.

Secara Resmi nama Taman Nasional Gunung Halimun Salak digunakan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 175/Kpts-II/2003 10 tentang penyatuan TNGH, Gunung Salak, dan Gunung Endut.

Sumber : Instagram/@KementerianLHK dan @ayoketamannasional_official

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional21 Februari 2025, 10:27 WIB

Serangan Digital pada Perusahaan Media Siber Merupakan Bentuk Kekerasan terhadap Pers

Yayasan Tifa, Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), dan Human Rights Working Group (HRWG) meluncurkan skor terbaru Indeks Keselamatan Jurnalis di Indonesia, di Jakarta Selatan, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Ilustrasi - Serangan Digital pada Perusahaan Media Siber Merupakan Bentuk Kekerasan terhadap Pers  (Sumber : Freepik.com)
Inspirasi21 Februari 2025, 10:00 WIB

Loker Jabodetabek Lulusan S1 Semua Jurusan, Penempatan Jakarta Selatan

Pendaftaran Loker Jabodetabek Lulusan S1 Semua Jurusan dibuka hingga 21 April  2025 mendatang.
Ilustrasi. Karyawan Marketing Perusahaan (Sumber : Freepik/@tirachardz)
Life21 Februari 2025, 09:45 WIB

Pahami Arti Letak Cincin di Jari Tangan, Dari Cinta Hingga Status Sosial

Cincin, sebuah aksesori yang bukan hanya berfungsi sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai simbol kuat dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari pernikahan hingga status sosial.
Menggunakan Cincin di Jari Manis, Pahami Arti Letak Cincin di Jari Tangan, Dari Cinta Hingga Status Sosial (Sumber : Freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 09:44 WIB

Warga Bangun Kembali Jembatan 'Willie Salim' Usai Diterjang Banjir di Lengkong Sukabumi

Salah satu jembatan yang rusak merupakan jembatan yang sempat viral karena pembangunannya dibantu oleh influencer Willie Salim.
Gotong royong waga bangun jembatan darurat di Lengkong Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat21 Februari 2025, 09:31 WIB

Waspada! Inilah Tanda-Tanda Tubuh Anda Kekurangan Vitamin C

Vitamin C, atau yang juga dikenal sebagai asam askorbat, adalah salah satu nutrisi penting yang memiliki banyak peran vital dalam tubuh.
Ilustrasi Ciri-Ciri Tubuh Kekurangan Vitamin C  Mudah Lelah dan Lemah, Waspada! Inilah Tanda-Tanda Tubuh Anda Kekurangan Vitamin C (Sumber : Freepik/@benzoix)
Sehat21 Februari 2025, 09:00 WIB

Diabetes: Metode Pengobatan Raw Food Terapi untuk Mengelola Gula Darah

Diabetes, cara mengobati dan mengelola gula darah.
Diabetes, cara mengobati dan mengelola gula darah. (Sumber : freepik.com/@pikselmentah.com)
Sehat21 Februari 2025, 08:00 WIB

Sederet Gejala Morning Sickness yang Bisa Dialami Ibu Hamil di Trimester Pertama

Meskipun tidak nyaman, morning sickness umumnya tidak berbahaya bagi ibu maupun bayi.
Ilustrasi. Gejala Morning Sickness yang Bisa Dialami Ibu Hamil di Trimester Pertama (Sumber : Freepik)
Nasional21 Februari 2025, 07:26 WIB

Luhut Sebut Indonesia Tak Gelap, Benarkah? Ini Faktanya

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa Indonesia tidak sedang berada dalam era kegelapan. Namun, data menunjukkan tingginya pengangguran, kemiskinan, PHK, dan maraknya judi online.
Pernyataan Luhut yang menepis anggapan Indonesia dalam kegelapan menuai perhatian. Data menunjukkan tingginya pengangguran, kemiskinan, PHK, dan maraknya judi online. Benarkah Indonesia baik-baik saja? (Sumber : Instagram/@luhut.pandjaitan)
Food & Travel21 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Pempek Kerupuk, Camilan Unik Disiram Kuah Cuko yang Menggugah Selera!

Pempek kerupuk yang praktis dan lezat ini bisa untuk dinikmati sebagai camilan gurih dirumah.
Ilustrasi. Resep Pempek Kerupuk, Camilan Unik Disiram Kuah Cuko yang Menggugah Selera! (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Science21 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 21 Februari 2025, Pagi Berawan dan Siang Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 21 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 30 Januari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@RobertFrw).