SUKABUMIUPDATE.com - Kapolda Irjen Pol Suntana meminta seluruh jajarannya di Jawa Barat menindak tegas preman dak aksi pungli (pungutan liar) yang mengganggu wisatawan pada musim libur panjang, Nataru tahun ini.
Kapolda juga meminta seluruh kapolres dan kasat lantas menata kantong-kantong parkir di lokasi wisata sehingga tidak memicu kemacetan.
"Saya perintahkan Pak Kapolres, Kapolsek, Pak Kasat Lantas untuk menyiapkan kantong-kantong parkir. Khususnya di lokasi wisata yang tempat parkirnya tidak memadai, tidak seimbang dengan jumlah kunjungannya," kata Irjen Pol Suntana saat meninjau Pos Pelayanan di Padalarang, Bandung Barat pada Kamis (22/12/2022), dilansir dari suara.com.
Baca Juga: Kapolda Jabar Bilang Kendaraan Satu Arus di Jembatan Pamuruyan Sukabumi
Menurut Kapolda, pihaknya sudah memetakan kawasan wisata di Jawa Barat yang kerap ramai dikunjungi pelancong namun belum memiliki tempat parkir yang ideal untuk menampung kendaraan.
Kondisi itu dikhawatirkan nantinya kendaraan wisatawan parkir liar di badan jalan sehingga akan berdampak terhadap arus lalu lintas.
"Ada tempat wisata yang tempat parkirnya memadai sehingga pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di dalam. Tapi ada juga tempat tempat wisata yang tempat parkirnya tidak memadai," ungkap Kapolda Jabar.
Baca Juga: 7 Klaster Pengamanan Libur Nataru di Jabar, Palabuhanratu Salah Satunya
Selain untuk meminimalisir kemacetan, kata Suntana, kantong parkir di kawasan wisata juga dilakukan untuk mencegah adanya parkir liar yang mematok harga yang tidak wajar.
"Dan yang paling saya khawatirkan pengunjung wisata yang menggunakan mobil itu akan masuk ke lingkungan-lingkungan masyarakat. Masyarakat terganggu dan akhirnya terjadi pungutan parkir yang melebihi di luar kewajaran," sebut dia.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI), ungkap Suntana, Jawa Barat diperkirakan akan didatangi sekitar 1,3 juta wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Dispar Sukabumi Koordinasi dengan Polisi untuk Cegah Pungli
Untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung, pihaknya meminta pengelola wisata agar tidak menerima kunjungan melebihi kapasitas.
"Kita instruksikan juga ke (pengelola) wisata tidak menerima pengunjung melebihi kapasitas di lokasi wisata, apalagi sekarang sudah dibebaskan juga. Buat semuanya nyaman dan tidak berdesakan," imbuh Suntana.
"Apabila ada tindakan premanisme yang melaksanakan aksinya dengan alasan apa pun, kami akan lakukan tindakan tegas," pungkasnya.
Sumber: Suara.com