SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Jawa Barat termasuk Sukabumi biasanya menyebut Gunung Gede Pangrango, bukan Gunung Gede atau Gunung Pangrango.
Padahal, Gunung Gede dan Gunung Pangrango adalah dua gunung yang berbeda meskipun keduanya berada di Jawa Barat.
Berikut Perbedaan Gunung Gede dan Pangrango termasuk 6 Fakta Menariknya, dilansir dari berbagai sumber!
Perbedaan Gunung Gede dan Pangrango
Gunung Pangrango termasuk gunung tertinggi kedua setelah Gunung Ciremai dan merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.
Perbedaan Gunung Gede dan Pangrango terletak pada ketinggiannya. Gunung Pangrango terletak sekitar 3.019 mdpl sementara Gunung Gede memiliki ketinggian 2.958 mdpl.
Perbedaan lain yang cukup signifikan adalah Gunung Pangrango termasuk gunung yang sudah tidak aktif lagi, sementara Gunung Gede adalah Gunung Api jenis Stratovolcano, dikutip dari khatulistiwa.info.
Lokasi Gunung Pangrango cukup berdekatan dengan Gunung Gede sehingga tak heran jika lebih dikenal dengan Gunung Gede Pangrango.
Secara administratif, Gunung Pangrango termasuk bagian dan titik pertemuan dari tiga kabupaten di Jawa Barat yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: 6 Air Terjun di Kaki Gunung Gede Pangrango, Cocok Untuk Kamu si Jiwa Petualang
6 Fakta Menarik Gunung Pangrango
Dibalik keindahannya, Gunung Pangrango mempunyai beberapa fakta untuk diketahui, antara lain:
1. Gunung Pangrango sering dianggap Gunung Gede
Rahasia umum bahwa, Gunung Pangrango sering dianggap menyatu dengan Gunung Gede. Padahal seperti disebutkan sebelumnya, ketingga dua gunung tersebut jelas berbeda.
Bukan tanpa alasan, anggapan serupa tapi tak sama ini didasarkan pada sebuah daerah penghubung kedua gunung atau punggung kedua gunung yang mirip dengan sadel.
Daerah tersebut dikenal sebagai kawasan Kandang Badak.
2. Dikenal sebagai Gunung Gede Pangrango
Masih berkutat soal Gunung Pangrango dan Gunung Gede yang selalu disebut sama.
Lokasi kedua gunung yang saling berdekatan juga menjadi alasan mengapa masyarakat lebih akrab dengan sebutan Gunung Gede Pangrango.
Baca Juga: Di Sukabumi Paling Bahaya, Daftar Jalur Ilegal Pendakian Gunung Gede Pangrango
3. Lembah Mandalawangi yang cukup Populer
Lembah Mandalawangi menjadi salah satu tempat paling terkenal di Gunung Pangrango.
Pasalnya disinilah tokoh terkenal Indonesia sekaligus seorang pecinta alam, Soe Hok Gie sering menghabiskan waktu. Mulai dari Lembah Mandalawangi ini dirinya berhasil membuat sebuah karya puisi berjudul “Mandalawangi–Pangrango”.
Puisi tersebut bahkan terkenal di kalangan para pendaki Gunung Pangrango hingga saat ini. Pasca tutup usia, abu Soe Hok Gie pun di letakan di puncak Gunung Pangrango.
4. Jenis Bunga Edelweiss Endemik Langka Ada di Gunung Pangrango
Gunung Pangrango menjadi satu-satunya lokasi untuk bunga edelweiss yang termasuk endemik langka.
Bunga endemik tersebut adalah Anaphalis maxima yang lokasinya tidak jauh dari Kandang Badak.
Ikon Taman Nasional Gede Pangrango, Bunga Edelweiss jawa (Anaphalis javanica) juga diketahui tumbuh subur dan melimpah di Alun – Alun Surya Kencana.
Baca Juga: Melindungi Bunga Edelweiss di Gunung Gede Pangrango dengan Denda Rp 100 Juta
5. Objek Wisata Gunung Pangrango
Gunung Pangrango tak hanya menawarkan keindahan alamnya, tetapi juga memiliki obyek wisata potensial.
Beberapa objek wisata menarik di kawasan ini yaitu sumber mata air panas dan Curug Cibeureum yang berada di kaki Gunung Pangrango, Alun – Alun Surya Kencana tempat melihat bunga edelweiss, Lembah Mandalawangi dan Telaga Biru yakni sebuah danau kecil dikelilingi hutan rimbun.
6. Gunung Pangrango Kaya akan Fauna
Oleh karena kawasan Gunung Pangrango merupakan tempat atau habitat dari hewan–hewan langka yang dilindungi, maka wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional Gede Pangrango.
Hewan langka yang dimaksud misalnya Lutung Surili, Owa Jawa, Macan Tutul, Biul, Anjing Ajag dan lain-lain.
Untuk diketahui, Kawasan Taman Nasional Gede Pangrango adalah salah satu kawasan taman nasional pertama di Indonesia pada tahun 1980. Selain itu, pada tahun 1977 UNESCO menetapkan Taman Nasional Gede Pangrango sebagai Cagar Biosfer.
Sumber : ilmugeografi.com, khatulistiwa.info