SUKABUMIUPDATE.com - Wilayah Jawa Barat menjadi salah satu tempat yang terkenal dengan udara segar dengan keindahan alamnya. Sehingga, banyak sekali para wisatawan yang sengaja berkunjung demi mengisi waktu liburannya.
Selain pantai dan gunungnya, Jawa Barat juga memiliki sejumlah air terjun atau curug yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar provinsi. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan provinsi Jawa Barat memperkenalkan empat wisata air terjun yang direkomendasikan.
"Keindahan alam di Jawa Barat memancarkan sejuta pesona yang memikat. Di antara kekayaan geografis di Jabar, air terjun atau curug menjadi salah satu magnet wisata unggulan di Jabar," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar di Bandung, seperti dilansir dari Suara.com.
Baca Juga: Menikmati Indahnya Wisata Air Terjun Cibeureum Cibodas, Healing Asyik di Kaki Gunung
Empat curug itu direkomendasikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat karena bisa dijadikan acuan tujuan bagi para wisatawan untuk menghabiskan libur akhir pekan.
Curug Malela
Pertama, Curug Malela yang berada di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Curug ini memiliki lebar 55 meter dengan tinggi 60 meter, karena kemegahannya tak jarang Malela kerap disebut kembaran air terjun Niagara dari Bandung.
Benny mengatakan Geolog Titi Bachtiar menulis dalam bukunya, Bandung Purba, bahwa kata 'malela' merupakan ungkapan rasa kagum masyarakat di Tatar Sunda untuk sesuatu yang lebih dari biasanya.
Curug ini berundak-undak, tentunya akan memikat mata ketika debit airnya tinggi di musim penghujan. Guyuran air yang jatuh, seperti tirai putih yang menutupi bebatuan lempung yang usianya jutaan tahun.
Baca Juga: Unik! Nikmati Wisata Sejarah di Sukabumi Berbasis AR, Teknologi Augmented Reality
Sebenarnya, Curug Malela merupakan satu dari tujuh curug yang berada di Desa Cicadas, Rongga, Bandung Barat. Di sana ada Curug Katumbiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan Curug Pameungpeuk.
Curug Cimahi
Curug unggulan yang kedua ialah Curug Cimahi. Curug ini juga sangat populer dengan sebutan Curug Pelangi memiliki tinggi 80 meter. Air yang terjun dari curug ini berasal dari Situ Lembang, yang mengairi wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya.
Nama Curug Cimahi sendiri berasal dari kata 'ci' atau air dan 'mahi' yang berarti cukup dalam bahasa Sunda. Menurut Benny, secara administratif Curug Cimahi berada di Desa Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Wisatawan dapat menggunakan angkutan umum, traveler bisa menuju Lembang dan naik angkot jurusan Lembang - Cisarua untuk sampai di sini. Ratusan anak tangga yang menurun akan menyapa para wisatawan setelah menjejakkan kaki melewati pos karcis Curug Cimahi atau yang kini dikenal sebagai Curug Pelangi.
Baca Juga: Indah dan Tersembunyi, Inilah 8 Tempat Wisata di Sukabumi Cocok Untuk Healing
Memang, perlu perjuangan ekstra untuk menikmati kesegaran curug setinggi 80 meter ini secara langsung. Wisatawan juga perlu berhati-hati saat menapaki anak tangga, khususnya saat musim hujan.
Wisatawan juga bisa menyaksikan kawanan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang bergelantungan di pepohonan dari alam yang masih alami di sekitar curug.
Sesampainya di dasar Curug Cimahi, wisatawan bisa langsung menikmati segarnya danau. Tapi, ada larangan untuk berenang di sana karena kedalaman danau mencapai dua meter lebih.
Curug Citambur di Cianjur Selatan
Konon katanya, nama Citambur dihubungkan dengan legenda setempat, yakni Prabu Tanjung Sanghyang Anginan yang kerap mengunjungi tempat tersebut untuk bersuci dan bersemedi. Kedatangan sang prabu dIikuti oleh pengikutnya yang menabuh alat musik tambur atau dogdog yang bunyinya terdengar hingga ke pelosok desa.
Cerita lainnya, nama Citambur berasal dari suara deburan air dari atas tebing yang menghujam bebatuan di bawahnya sehingga menimbulkan bunyi seperti suara tambur.
Tidak diketahui mana cerita yang benar mengenai asal usul namanya, yang jelas Pasir Angin menjadi nama sebuah desa yang berdampingan dengan Desa Karangjaya.
Destinasi wisata ini terletak di Cianjur Selatan, tepatnya di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda. Air terjun ini memiliki tinggi 100 meter, yang membuatnya menjadi curug tertinggi di Jawa Barat dan ketujuh tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Indah dan Instagramable, Simak 5 Tempat Wisata di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi
Kontur air terjun yang bertingkat-tingkat berbaur serasi dengan rindangnya pepohonan. Air yang turun dari mata air wilayah Resort Pemangkuan Hanyawar Timur 2 itu sangat jernih. Namun, pengunjung tak disarankan berenang di sana, mengingat derasnya air dan curamnya bebatuan.
Disarankan menggunakan kendaraan pribadi dengan kondisi prima, sebab akses jalanan disana yang sempit dan juga bebatuan
Walau kondisi jalanan yang tidak begitu bagus, pemandangan Curug Citambur yang indah dapat membayar itu semua.
Curug Cikaso
Curug Cikaso sendiri berada di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, kabupaten Sukabumi dan sempat masuk kedalam daftar salah satu destinasi alam terbaik versi Smiling West Java.
Air terjun atau curug ini sebenarnya memiliki nama Curug Luhur (Air terjun Tinggi), namun masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya Curug Cikaso lantaran aliran air dari curug ini berasal dari anak sungai Cikaso.
Curug Cikaso terbentuk dari tiga titik air terjun yang saling berdampingan dan memiliki ketinggian sekitar 80 meter dan lebar tebing 100 meter.
Dibawah curug tersebut terdapat kolam dengan warna air hijau kebiru-biruan yang mana saat melihatnya mungkin kamu akan merasa jika kamu sedang berada di negeri dongeng.
Namun, kamu tidak disarankan berenang di kolam ini karena cukup dalam serta hempasan air terjun bisa membahayakan.
Baca Juga: 3 Wisata Pemandian Air Panas di Sukabumi, Murah dan Cocok Untuk Melepas Penat
Untuk sampai ke objek wisata ini sangatlah mudah. Pertama kamu dapat masuk melalui akses ke Jalan Nasional Surade - Tegalbuleud. Kendaraan roda dua atau roda empat bisa masuk langsung ke area parkir.
Lalu untuk melanjutkan masuk ke Curug Cikaso, kamu harus naik perahu dan menyusuri Sungai Cikaso dengan waktu sekitar 5 - 10 menit saja.
Selama diperjalanan kamu akan dimanjakan dengan keindahan alam yang lengkap dengan hutan, persawahan serta tebing-tebing yang membuat kamu lupa akan hiruk pikuk di kota.
Perjalanan untuk dapat melihat Curug Cikaso memang tidak mudah, namun semua itu akan terbayarkan dengan keindahan alam yang bisa kamu lihat saat sampai di curug tersebut.
Sumber: Suara.com (ANTARA)