SUKABUMIUPDATE.com - Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, ternyata memiliki sumber mata air panas lain selain Geyser Cipanas Cisolok. Lokasinya berada di Kampung Cipanas RT 03/04 Desa Sukarame atau kurang lebih berjarak 27 kilometer dari pusat kota Palabuhanratu.
Reporter sukabumiupdate.com pada Kamis, 17 November 2022, berkesempatan mengunjungi lokasi air panas yang terletak di tengah lembah antara Gunung Peti dan Cijangkorang itu.
Akses menuju lokasi tersebut dapat ditempuh dengan waktu setengah jam dari pertigaan Cimaja (Jalan Cirenik), namun kawasan ini masih membutuhkan sentuhan pembangunan, khususnya insfrastruktur jalan yang memadai.
Setibanya di lokasi, hamparan sawah luas menjadi pemandangan yang memanjakan mata. Aroma belerang yang khas juga tercium. Terlihat uap-uap air mengebul di titik-titik utama keluarnya air panas di lokasi tersebut.
Namun, belum adanya jembatan penyeberangan menuju titik itu membuat pengunjung harus menyeberangi arus aliran Sungai Sukarame dari jalan desa, tempat pengunjung memarkirkan kendaraan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, suhu air di titik utama keluarnya air panas alami di lokasi tersebut bisa mencapai 60 derajat celcius lebih sehingga masyarakat atau pengunjung dianjurkan untuk berendam menikmati khasiat air panas di aliran Sungai Sukarame yang berada di seberangnya.
“Kemunculan air panas di kampung ini dari dulu juga ada, sebelum saya lahir. Khasiatnya bisa menghilangkan pegal-pegal, capek, penyakit kulit hingga gatal-gatal,” ujar S Widana (36 tahun), warga sekitar yang memandu reporter sukabumiupdate.com ke lokasi titik utama air panas.
Widana menuturkan sumber mata air panas tersebut berasal dari Gunung Peti, lalu muncul dari celah bebatauan lahan persawahan milik desa atau tanah bengkok yang kemudian mengalir ke Sungai Sukarame di sebelahnya.
“Sebenarnya ada tIga titik air panas yang mengalir di sungai yang sama, namun titik air panas yang paling besar di sini,” tuturnya.
Menurut dia, meski terkendala akses jalan, namun sumber air panas ini sudah banyak dikunjungi wisatawan. Kebanyakan, mereka mengetahui lokasi yang disebut “Cipanas Sukarame” ini dari internet.
“Kalau pengunjung luar kota sudah banyak yang datang, dari Bandung, dari Jawa, dari luar negeri. Berendam di sungai atau merebus telur hingga singkong. Mereka kebanyakan tahunya dari YouTube. Adapun pengunjung yang dari luar itu dari Vietnam, Thailand, Amerika, dan Jerman. Mereka datang ada yang meneliti, ada yang sekadar ingin tahu,” kata dia.
“Ramainya biasanya habis lebaran, libur panjang, Sabtu Minggu juga biasanya ramai. Itu kalau tidak hujan, karena gak bisa mandi,” tambahnya.
Widana menuturkan, potensi wisata ini belum ada yang mengelola sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan para wisatawan yang berkunjung.
“Harapan saya ingin lokasi ini ditata. Akses jalannya diperlebar, selain agar pengunjung aman dan nyaman, juga agar bisa memberi peluang usaha pada masyarakat setempat, hasil petani bisa di jual disini,” ujar dia.
#SHOWRELATEBERITA