SUKABUMIUPDATE.com - Kawah Ratu di Gunung Salak bisa menjadi destinasi untuk yang bingung mencari tempat untuk menghabiskan libur akhir pekan.
Di lokasi ini, Anda bisa menikmati indahnya air terjun, area berkemah atau camping ground yang cukup luas, serta pemandangan bekas letusan dahsyat Gunung Salak, berupa Kawah Ratu.
Kawah Ratu terbentuk dari erupsi atau letusan freatik yang terjadi di Gunung Salak pada 1938. Dari letusan gunung terbentuklah area kawah yang dinamai Kawah Ratu dengan luas sekitar dua hektare.
Bagi Anda yang ingin berwisata beserta teman sekolah, teman kantor ataupun keluarga menikmati indahnya alam hutan dan sejuknya hawa pegunungan, baik bermalam di tenda atau hanya sekadar one day visit untuk bersantai, barbeque atau outbond, lokasi ini sangat tepat untuk dikunjungi.
Berikut adalah beberapa fakta Kawah Ratu Gunung Salak yang dirangkum Tempo.co.
Lokasi dan Rute ke Kawah Ratu
Mengutip laman resmi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kawah Ratu merupakan salah satu Resort (RPTN) yang ada di SPTN Wilayah III Sukabumi, Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Lokasi ini merupakan kaki Gunung Salak dari sisi lereng selatan gunung itu. Secara administratif pemerintahan, lokasi wisata berbatasan dengan Desa Cidahu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Lokasi wisata ini mudah untuk dicapai baik dengan kendaraan roda dua maupun empat. Dari arah Bandung, Anda dapat menempuh rute sampai kota Sukabumi, dilanjutkan ke arah Bogor sampai perempatan Cidahu, lalu belok kiri lurus sampai ke lokasi wisata Kawah Ratu. Dari arah Jakarta, Anda dapat menempuh perjalanan melalui tol Jagorawi sampai di Ciawi, lanjut ke jalur arah Sukabumi sampai di perempatan Cidahu, belok kanan dan lurus sampai di lokasi wisata Kawah Ratu.
Biodiversitas Kawah Ratu
Vegetasi tumbuhan yang ada di lokasi Kawah Ratu cukup unik. Pada bagian bawah, terdapat gugusan pohon Damar atau agathis dammara dengan batang lurus, berdaun menyerupai jarum. Tanah di bawah tegakan pohon ini relatif bersih dari vegetasi bawah, sehingga banyak dijadikan sebagai lokasi berkemah.
Pada bagian hutan bervegetasi homogen ini, masih dijumpai beberapa satwa liar seperti Monyet Ekor Panjang atau macaca fasicularis, jelarang atau ratufa bicolor, jenis-jenis musang, burung dan sebagainya.
Pada bagian atas menuju jalur hiking ke Kawah Ratu, terdapat hutan belukar alami khas pegunungan tropis. Di area ini juga dapat menjumpai satwa liar yang beragam, baik secara visual, dari jejak maupun suaranya. Pada kawasan bervegetasi hutan hujan tropis ini, beberapa satwa seperti surili, monyet ekor panjang, owa jawa, lutung, macan tutul atau macan kumbang.
Hewan-hewan tersebut bisa dijumpai secara tak langsung dari kotoran, jejak kaki, marking pada batang pohon dan tanah, serta beragam suara khas dari serangga dan berbagai burung kecil.
Area berkemah
Di Resort Kawah ratu, terdapat fasilitas area berkemah atau camping ground yang sangat luas. Area ini terbagi ke dalam 3 blok, yang dilengkapi dengan fasilitas toilet dan warung yang menyediakan makanan berat dan ringan.
Adapun ketiga blok tersebut terletak bersusun, mulai dari blok paling bawah sampai blok 3 di lokasi paling atas. Di antara blok area berkemah, dihubungkan dengan sarana jalan beraspal cukup baik, ini bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat.
Dari lokasi Camping ground ini Anda dapat menyaksikan matahari terbit di puncak Gunung Gede. Lokasi ini banyak dikunjungi, terutama pada akhir pekan dan hari libur, terutama saat malam perayaan tahun baru.
Air Terjun
Resort Kawah Ratu memiliki 7 air terjun dengan lokasi cukup tersebar. Tetapi, hanya 5 air terjun yang mudah dan biasa dikunjungi oleh pengunjung, yaitu Curug 1, 2, 3, Curug Dua Undak dan Curug Ngumpet. Pengunjung bisa menikmati keseruan bermain di bawah air terjun dan mengambil foto. Gemuruh suara air dan angin yang tercipta dari aliran air terjun ini menambah suasana alami makin seru.
Kawah Ratu
Kawah Ratu merupakan bekas letusan gunung Salak, yang terakhir kali terjadi pada 1938. Dari letusan gunung ini terbentuk area kawah yang dinamai Kawah Ratu dengan luas sekitar 2 hektar, yang sampai kini masih mengeluarkan air dan uap panas serta gas belerang.
Kawah Ratu sudah sering dijadikan lokasi tujuan hiking atau pendakian, sebagai suatu fenomena alam menarik. Kawah ini bisa dicapai melalui perjalanan pendakian selama sekitar 1,5 jam atau 3,5 kilometer dari kantor Resort Kawah Ratu di Cidahu.
Di tengah jalur pendakian Gunung Salak, terdapat sebuah lapangan dengan luas sekitar 0,75 hektar, bisa digunakan untuk berkemah ataupun sebagai area penerbangan drone. Karena kandungan belerang bisa sangat tinggi, para pengunjung dilarang turun ke kawah dan hanya diizinkan melihat dari atas.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Tempo.co/Kakak Indra Purnama