SUKABUMIUPDATE.com - Jalur ilegal menuju puncak Gunung Gede Pangrango sangat berbahaya untuk pendaki. Biasanya bermedan sulit dan arah yang tidak jelas.
Pendakian resmi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango hanya ada tiga jalur, sebagai pintu utama. Jalur tersebut adalah via Gunung Putri via Cibodas dan via Selabintana.
Ternyata ada banyak jalur pendakian ilegal dan berbahaya menuju puncak Gunung Gede Pangrango. Sejumlah jalur bahkan sudah 'makan' korban jiwa, dan tak terhitung berapa pendaki yang tersesat disana.
Berikut 16 jalur Ilegal dan berbahaya untuk pendakian Gunung Gede Pangrango yang disarikan dari konten Kanal Youtube VLOGGER DADAKAN (ADIEN).
Jalur Pasir Arca
Jalur Pasir Arca berlokasi di Desa Pasir Arca, Bojong Murni Ciawi, Kabupaten Bogor, arah barat daya Gunung Pangrango. Saat mendaki melalui jalur ini diharuskan untuk melintasi tiga perbukitan yang cukup tinggi, sehingga pendaki harus naik turun sampai pada Lembah Mandalawangi, Pangrango.
Lewat sini diwajibkan bawa peta dan punya kemampuan membaca navigasi yang baik, karena sangat akan beresiko tersesat. Di Lembah Ciheulang terdapat persimpangan jalur menuju arah timur. Jalur ini akan bertemu dengan jalur lainnya diantaranya Citeko dan Cisarua yang akhirnya sampai di Mandalawangi Pangrango.
Masyarakat sekitar sudah mengetahui kisah jalur ini mengenai kasus hilang, tersesat bahkan meninggal dunia. Cerita paling terkenal adalah tentang dua pasangan yang hilang tersesat dan ditemukan meninggal dunia di lembah Cisukabirus, bahkan salah satu jenazah korban tersangkut batang pohon pada batas air sungai.
Jalur Citeko
Terletak di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat. Jalur Citeko ini terkenal sebagai tempat wisata pecinta offroad. Namun disamping itu terdapat jalur pendakian menuju Gunung Pangrango.
Jalur tersebut menuntun ke arah timur Pangrango, melewati Pasir Arca yang terdapat di daerah Ciawi. Jalur ini terbilang ekstrim karena sudah ditumbuhi semak belukar yang tinggi yang rimbun. Saat melewati jalur ini, pendaki akan melalui perkebunan teh dan Makadam yaitu jalan tanah peninggalan jaman dahulu.
Jalur Gunung Mas
Jalur Neraka, begitulah warga sekitar menyebut Jalur Gunung Mas sebagai rute berbahaya. Masyarakat sekitar ternyata bukan tanpa alasan untuk menamai jalur tersebut, karena ada kisah kelam 17 pendaki tersesat dan seorang meninggal dunia dari Mahasiswa Binus (Universitas Bina Nusantara) Jakarta.
Jalur ini berada di kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Ceritanya rombongan tersebut nekat mendaki tanpa pemandu, menyusup melalui jalur ilegal di antara celah Gunung Mas, Puncak untuk kegiatan ospek kampus.
Saat melalui jalur ini pendaki akan melintasi panjangnya punggungan perbukitan dan pegunungan yang akan sampai pada Gunung Pangrango. Sepanjang perjalanan akan menemui dua jalur yang arahnya berbeda, arah kanan melintasi punggungan Gunung Joglok sampai melewati Punggungan Gunung Mandalawangi hingga bertemu jalur dari arah kiri.
Sedangkan jalur arah kiri akan menemui jalur Geger Bentang dan Pasir Sumbul serta harus melalui punggungan Gunung Gedogan dan Mandalawangi sampai akhirnya tiba di Gunung Pangrango.
Jalur Gunung Putri Puncak Sela
Pendakian dengan jalur Gunung Putri merupakan jalan masuk resmi untuk menuju Gunung Gede Pangrango, namun disisi lain terdapat jalur ilegal yang mengarah ke Puncak Sela yang posisinya berdampingan dengan Gunung Gede. Jalur ini sangat tidak dianjurkan untuk dilewati karena sangat berbahaya dan sudah ditutupi oleh Ranger Gunung.
Jalur Geger Bentang
Jalur Geger Bentang merupakan jalur yang berada di Cibodas, dekat dengan Resort resmi pendakian Gunung Gede Pangrango jalur Cibodas. Geger Bentang sebenarnya jalur yang digunakan untuk kegiatan pendidikan pecinta alam dan sekolah mendaki gunung, karena kondisi alamnya yang dipenuhi flora dan fauna yang indah.
Kondisi alam representatif, jalur Geger Bentang dianggap sebagai lokasi yang strategis untuk kegiatan alam bebas, pelatihan sikap, pelatihan mental, dan pendidikan dasar untuk pecinta alam.
Namun dibalik keindahannya, jalur itu memiliki medan yang sangat ekstrem dan penunjuk arah yang sangat tidak jelas. Seperti kisah pendaki 4 orang yang tersesat pada tahun 2015 dan baru ditemukan oleh tim pencari dua hari kemudian.
Jalur Pasir Sumbul
Jalur Pasir Sumbul sama halnya dengan jalur Gunung Mas, harus melalui banyak sekali punggung pegunungan dan perbukitan yang tinggi Gunung Gedogan. Saat melewati jalur ini para pendaki akan menemui jalur Gunung Mas dan jalur Geger Bentang.
Jalur yang terletak di jalan Raya Puncak Bogor-Cipanas ini berbahaya bagi pendaki yang belum punya pengalaman tentang navigasi hutan. Jalur ini punya jalan bercabang dan cukup ekstrim.
Jalur Situ Gunung
Jalur Situ Gunung dahulunya merupakan jalur yang dibuat oleh pendaki-pendaki nakal untuk pendakian ke Gunung Gede. Berada di wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Situ Gunung merupakan tempat wisata yang didalamnya terdapat obyek wisata seperti tempat kemah dan jembatan gantung.
Mendaki melintasi jalur Situ Gunung sebenarnya akan terhubung dengan Gunung Masigit serta Jalur pasir Pogor Pangrango yang termasuk jalur Pasir Datar lembah Ciheulang. Jalur ini pada akhirnya akan menuju ke arah Mandalawangi Pangrango.
Karena jalur pendakian ini ilegal dan berbahaya untuk keselamatan pendaki serta Flora & Fauna di dalamnya, maka hingga saat ini jalur ini telah ditutup dan dijaga ketat untuk pendakian ke Gunung Gede Pangrango.
Jalur Cikundul
Terdapat di jalur resmi Gede Pangrango via Cibodas, jalur Cikundul merupakan jalur yang akan melewati turunan dari perbukitan antara jalur Gunung Mas, Geger Bentang serta Pasir Sumbul. Terletak sangat jauh dari air panas jalur Cibodas, jalur Cikundul memiliki medan yang sangat ekstrim dan berbahaya bagi pendaki.
Jalur Pasir Datar Pangrango
Jalur Pasir Datar merupakan jalur yang cukup ekstrim untuk dilalui para pendaki, karena jalur tersebut memiliki cabang jalan yang bisa menembus ke Mandalawangi Pangrango.
Berlokasi di Kecamatan Caringin Sukabumi, jalur ini mengikuti pada persimpangan jalur lainnya seperti Lembah Ciheulang, jalur Gunung Masigit serta jalur Pasir Pangrango dari arah Bodogol Lido.
Memiliki medan berat dan tidak mempunyai arah yang jelas, jalur Pasir Datar sangat berbahaya untuk pendakian karena sudah merenggut korban tersesat sampai menelan korban jiwa.
Jalur Bodogol Lido
Berada di wilayah Resort Bodogol, Cicurug Sukabumi, Jawa Barat, jalur Bodogol berlokasi di daerah Barat Daya dalam ruang lingkup Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jalur ini sebenarnya hanya digunakan para Peneliti dan Pengelola untuk kegiatan Konservasi dan Ekspedisi Penelitian Kawasan TNGGP.
Jalur Bodogol Lido akan melewati jalur Pasir Pangrango dan menuju langsung ke Mandalawangi Pangrango, yang kemudian menemui jalan bercabang mengarah ke jalur Ciheulang Pasir Datar.
Jalur Galudra
Jalur Galudra terletak di daerah Cianjur tepatnya di desa Galudra, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Jalur ini dulunya mempunyai pos yang sangat terkenal yaitu Pos Pemburu yang kini telah dihancurkan.
Masyarakat setempat sering menggunakan jalur ini untuk menuju ke Gunung Gede. Jalur Galudra sendiri terdapat persimpangan ke arah kanan dan sedikit menurun serta lurus yang dipisahkan oleh Punggungan.
Warga sekitar biasanya akan berbelok ke arah kanan dan melintasi sungai saat melalui jalur tersebut untuk pergi ke Suryakencana. Jalur Galudra sendiri berlokasi di arah Barat Suryakencana dan berlawanan arah dengan puncak Summits Gede.
Baca Juga :
Jalur Maleber
Jalur Maleber yang berlokasi di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur adalah jalur yang sangat berbahaya dan dilarang untuk pendakian. Masyarakat setempat juga telah melarang bagi siapapun pendaki yang ingin menggunakan jalur itu karena terkenal dengan medan ekstrim dan sering menelan korban.
Jalur Gekbrong
Jalur Gekbrong merupakan jalur yang sering digunakan jika ingin menuju Gunung Gemuruh yang Berdampingan dengan Gunung Gede. Berada di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat. Kalur ini dari puncak Gemuruh akan mengarah ke Suryakencana dan melalui jalur menyamping dan muncul di arah Barat Suryakencana.
Jalur Sarongge
Selanjutnya adalah jalur Sarongge yang berada di jalan Pasir Sarongge, Desa Ciputri, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Saat melalui jalur ini pendaki sebenarnya bisa juga melalui jalur Maleber yang sebelum pertengahan jalan terdapat jalan yang mengarah ke kiri.
Namun jalur tersebut akan menuju ke arah Suryakencana yang bertemu dari Cianjur lainnya, sedangkan jalur dari Maleber akan bertemu dengan jalur resmi Gunung Putri.
Jalur Perbawati
Jalur Perbawati merupakan jalur yang jaraknya tidak jauh dari akses masuk Resort Pendakian Gunung Gede Pangrango lewat Salabintana di daerah Sukabumi. Jalur tersebut mempunyai jarak sekitar 2 kilometer dan dimanfaatkan para pendaki ilegal sebagai jalan pintas untuk menghindari Resort Salabintana.
Jalur Cisarua
Jalur yang terakhir adalah jalur Cisarua Kabupaten Bogor yang mempunyai jalur menuju Lembah Mandalawangi Pangrango. Jalur ini juga mengarah pada jalur timur yang melalui jalur Citeko serta jalur Pasir Arca.
Hingga kini jalur Cisarua memiliki arah percabangan dua jalur yang menuju Pangrango dengan kondisi medan yang tentunya tidak diketahui apakah aman untuk jalur pendakian.
Jadi, jangan gunakan jalur-jalur ini karena berbahaya. Mendakilah ke puncak gunung Gede Pangrango melalui jalur resmi.
Writer: Ikbal Juliansyah