SUKABUMIUPDATE.com - Film Before, Now & Then (Nana) merupakan film berbahasa Sunda yang diperankan oleh Happy Salma Aktris yang berasal dari Sukabumi.
Dalam wawancara bersama tim Sukabumiupdate.com, hari ini (29/01/2022), Happy Salma menceritakan sedikit tentang film tersebut, serta memberikan pesan untuk remaja di Sukabumi.
“Sebetulnya belum bisa bercerita banyak, karena filmnya belum keluar disini (Indonesia),” Ujar Happy Salma.
“Tapi saya akan menceritakannya secara garis besar. Film Before, Now & Then (Nana) merupakan film yang diangkat dari kisah nyata seorang perempuan biasa, yang pada saat kita menonton filmnya akan relate dengan cerita tentang nenek, uwa, bibi kita dimasa lalu,”
Selain itu, Happy Salma mengatakan jika film ini berlatar belakang sejarah yang mana menceritakan perempuan di era awal mulanya kemerdekaan, namun sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan heroik kepahlawanan.
“Yang menarik, film berbahasa Sunda pernah dibuat pada tahun 1928 oleh pemerintah Belanda dengan judul ‘Lutung Kasarung’. Setelah itu, tidak pernah ada lagi film yang menggunakan Bahasa Sunda full, sampai terciptanya Film Before, Now & Then (Nana),” kata Happy Salma.
“Dan ternyata film ini bisa masuk ke kompetisi utama di Berlin International Film Festival, yang mana itu merupakan salah satu kompetisi terbaik di dunia.”
Baca Juga :
Setelah itu, Happy Salma menceritakan kesulitannya memerankan tokoh Nana. Wanita kelahiran Sukabumi ini mengatakan jika kesulitan dalam peran tersebut dikarenakan bahasa Sunda yang berbeda.
“Ada mentor-mentor khusus, seperti ahli bahasa yang mendampingi. Namun, hal itu malah membuat saya lebih ‘lieur’, karena saya sudah punya pemahaman kosa kata yang saya mengerti sejak saya lahir dan besar di Sukabumi,”
“Namun itu menjadi tantangan dan menjadi kebanggaan juga karena saya bisa mengais kekayaan bahasa Sunda yang sudah sangat jarang digunakan.”
Selanjutnya Happy Salma mengatakan pada tim Sukabumiupdate.com, dengan adanya film Before, Now & Then (Nana) yang masuk kompetisi internasional, wanita yang besar di Sukabumi ini berharap jika bahasa bukanlah sebuah hambatan untuk maju.
Oleh karena itu, kita juga harus percaya diri dan bangga dengan kearifan lokal yang dimiliki salah satunya adalah bahasa Sunda ini.
Terakhir Happy Salma berpesan pada remaja di Sukabumi yang memilki cita-cita menjadi seorang aktris.
“Yang terpenting adalah percaya diri, karena dengan percaya diri kita bisa hidup dimana saja. Selain itu, jika kita memiliki keyakinan yang baik, dan patut untuk diperjuangkan maka perjuangkanlah,”
“Yang paling penting ingat purwadaksi (segala sesuatu memiliki awal dan akhir) serta hormat pada orang tua dan leluhur kita.”
Lalu, Happy Salma menambahkan jangan pernah minder menjadi anak Daerah, karena biasanya anak daerah itu memiliki keunikan, pola pikir, pola pandang yang berbeda dan lebih beragam.
“Jangan lupa mencari data atau mencari referensi, hal apa yang pernah diciptakan oleh leluhur pendahulu. Agar kita dapat menentukan kemana langkah kita dimasa yang akan datang.”