SUKABUMIUPDATE.com - Film dokumenter mungkin terlintas dipikiran orang-orang sebagai film yang alur ceritanya lumayan berat, membosankan dan bikin ngantuk.
Namun, stigma tersebut berhasil dipatahkan oleh Netflix yang menghadirkan deretan film dokumenter berkualitas.
Melalui artikel ini, tim Sukabumiupdate.com merekomendasikan tujuh film dokumenter dari Netflix yang bisa kamu pertimbangkan untuk di tonton.
1. Sunderland ‘Til I Die
Film Sunderland Til I Die - (Pinterest)Bagi kamu pecinta sepak bola, film dokumenter ‘Sunderland ‘Til I Die’ adalah tontonan wajib untuk meningkatkan kecintaan terhadap klub sepak bola.
Serial dokumenter ini menceritakan sebuah klub sepak bola Inggris, Sunderland yang mencoba bangkit setelah terdegradasi dari Liga Premier.
Tepatnya pada musim 2016/2017, Sunderland harus rela turun kasta dari Liga Premier Inggris selama 10 musim terakhir. Musim tersebut, Sunderland hanya meraih 24 poin, enam kemenangan, enam imbang dan 26 kekalahan.
Di Musim 2017/2018, mereka bermain di divisi Championship dan kembali terdegradasi ke divisi kedua League One pertama kalinya sepanjang sejarah.
Lewat film ‘Sunderland ‘Til I Die’ jeritan, tangisan dan rasa putus asa para fans menjadi menu utama dalam film ini.
Terdapat juga adegan Darron Gibson (gelandang Sunderland) yang tengah memarahi rekan setimnya, kemudian scene menyentuh dari seorang pastor yang sedang mendoakan Sunderland di Gereja St.Mary.
Namun, tidak hanya mengisahkan para pemain dan fans saja, film ini juga menceritakan tentang mantan manajer mereka, Simon Grayson yang hanya memimpin selama empat bulan.
Film dokumenter tersebut diproduksi oleh perusahaan yang dimiliki fans Sunderland yaitu Fulwell 73. Sebuah film yang dibuat untuk menarik minat para investor untuk membangkitkan kembali Sunderland.
2. American Murder: The Family Next Door
‘American Murder: The Family Next Door’ dirilis pada 20 September 2020 yang lalu. Disutradarai oleh Jenny Popplewell, film ini diangkat dari kisah nyata pembunuhan sadis di Colorado.
Kasus itu terjadi pada keluarga Christopher Watts yang memiliki istri bernama Shannan (34), dua putri kecil bernama Bella (4) dan Celesta (3). Saat itu, istrinya sedang mengandung anak ketiga mereka yang baru berusia 15 minggu.
Tragedi tersebut bermula ketika sahabat Shannan bernama Nickole Atkinson, melaporkan telah kehilangan sahabatnya itu ke kepolisian Frederick. Setelah diselidiki oleh pihak berwajib, ternyata dua anaknya juga ikut menghilang.
Pada saat pemeriksaan itulah, polisi sempat menaruh rasa curiga kepada Chris yang terlihat panik dan gugup. Berita kehilangan Shannan dan dua putrinya kemudian sempat viral di Negara Amerika, tetapi tak ada raut wajah sedih dari Chris.
Setelah Chris dimintai keterangan oleh pihak polisi, akhirnya ia pun mengakui bahwa dirinya yang membunuh istri serta dua putri cantiknya secara keji. Chris mengatakan sempat bertengkar hebat dengan istrinya sebelum ia kemudian mencekiknya hingga tewas.
Chris lalu membawa jasad istrinya beserta dua anaknya (masih hidup) ke daerah tambang minyak. Sesudah ia menguburkan jasad sang istri, saat itu juga Chris kemudian tega membunuh dua putri kecilnya dengan cara dibekap.
Ia membuang mayat dua anaknya ke dalam tangki minyak berukuran sangat kecil. Atas tindakan brutalnya itu, Chris dijatuhi hukuman selama seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
3. Inside Bill’s Brain
Film dokumenter ini bukan menceritakan bagaimana Bill Gates membangun Microsoft, melainkan mengisahkan tentang misi menyelamatkan dunia.
Film yang berjumlah tiga episode ini akan mengangkat tiga isu yang diperjuangkan, seperti pemberantasan polio, sanitasi di Negara berkembang dan nuklir sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Mungkin, bagi sebagian orang di dunia ini menganggap jika hal tersebut adalah hal kecil yang sering diacuhkan.
Namun bagi seorang Bill Gates, ia sadar bahwa ia memiliki segalanya dari mulai harta, koneksi hingga kemewahan. Sehingga, ia berpikir untuk menggunakan itu semua dalam menyelesaikan permasalahan global tersebut.
Film dokumenter ini memperlihatkan bagaimana perjuangan seorang Bill Gates untuk membuat dunia menjadi lebih baik.
Dokumenter ini juga mengisahkan perjalanan hidup Bill Gates sewaktu dengan ibunya, pertemuan dengan Paul Allen rekannya, hingga dengan mantan istrinya Melinda.
Film ini sangat cocok untuk kamu yang ingin mengetahui isi otak manusia, pilihan yang ternyata mempunyai perasaan seperti manusia pada umumnya.
4. Street Food: Asia
Dokumenter ini menjadi film yang harus kamu tonton selanjutnya, karena ‘Street Food: Asia’ menampilkan salah satu destinasi kuliner di Indonesia tepatnya di Yogyakarta. Meskipun secara keseluruhan, film ini akan menyuguhkan wisata kuliner di sembilan kota Asia.
Kota-kota tersebut terdiri dari Bangkok (Thailand), Delhi (India), Osaka (Jepang), Seoul (Korea Selatan), Cebu (Filipina), Chiayi (Taiwan), Singapura dan juga Yogyakarta (Indonesia).
Khusus Indonesia pada episode ke empat, acara tersebut akan dipandu oleh Chef Kevindra Soemantri yang merupakan jebolan Masterchef Indonesia.
Lebih spesialnya lagi, episode Indonesia akan mewawancarai sosok legendaries penjual jajanan pasar yaitu Mbah Satinem yang sudah berjualan lebih dari 50 tahun. Selain itu, film dokumenter ini juga mewawancarai Mbah Lindu berumur 100 tahun lebih yang terkenal dengan kelezatan gudegnya.
Film ‘Street Food: Asia’ memang tidak mengupas secara jelas bagaimana makanan tersebut di reviewer seperti kebanyakan vloggers di Youtube.
Tetapi dalam film dokumenter ini, penonton akan mendapatkan pengetahuan mengenai hubungan mendalam antara makanan dengan kehidupan orang-orang yang ingin lepas dari kesengsaraan.
5. The Great Hack
‘The Great Hack’ salah satu film dokumenter yang wajib untuk tonton semua orang, khususnya para pengguna media sosial.
Disutradarai oleh Jehane Noujaim dan Karim Amer, film ini bisa memberikan kesadaran bagi penonton terhadap privasi data mereka di media sosial.
Berdurasi 113 menit, film ‘The Great Hack’ menceritakan tentang skandal yang terjadi pada perusahaan Cambridge Analytica yang mendalangi kemenangan mantan presiden Amerika, Donald Trump dan Brexit di Inggris.
Pihak yang pertama kali mengungkap skandal tersebut adalah media The Observer dan The New York Time. Dua media tersebut melaporkan, jika Cambridge Analytica telah mencuri sekitar 50 juta akun Facebook secara ilegal.
Permasalahan tersebut akhirnya menyeret bos Facebook, Mark Zuckerberg dalam pusaran skandal tersebut. Facebook dinilai lalai dalam menjaga kerahasiaan data dari setiap pengguna mereka.
Saat nonton film ini, kamu akan diperlihatkan sebuah gambaran algoritma yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Film tersebut sangat dianjurkan untuk ditonton bersama keluarga, karena membuat kita lebih hati-hati untuk menjaga privasi data di dunia digital.
6. Flip a Coin: ONE OK ROCK Documentary
Pecinta musik Jepang khususnya fans band ONE OK ROCK, kamu mesti nonton film ini. ‘Flip a Coin: ONE OK ROCK Documentary’ mengisahkan perjuangan para personilnya yang terdampak pandemi Covid-19.
Dalam film tersebut, menampilkan para anggota band ONE OK ROCK yang bekerja keras, berlatih hingga meproduksi lagu untuk mewujudkan konser online mereka yang bertajuk ‘Field of Wonder’.
Selama berbulan-bulan, Taka, Toru, Tomoya dan Ryota berlatih keras untuk tampil secara total di hadapan para penggemarnya di seluruh dunia.
Film ini juga secara keseluruhan menyuguhkan anggota band dan kru yang harus bertahan hidup di situasi yang tidak mudah.
Di Film dokumenter ini, dicerita dari wawancara intens dengan para personel ONE OK ROCK tentang kesulitan dan harapan mereka kedepannya.
Selain itu, diceritakan pula kebangkitan mereka saat mulai kembali beraktivitas dan menyapa para penggemarnya.
7. House of Secrets: The Burari Deaths
‘House of Secrets: The Burari Deaths’ adalah film dokumenter yang berdasarkan kisah nyata tentang kisah bunuh diri massal di Burari, Delhi, India.
Disutradarai oleh Leena Yadav, film ini mengisahkan 11 kematian anggota keluarga di malam yang sama.
Sejak awal diputar, film tersebut sudah memberikan peringatan saat menontonnya. Film dokumenter itu banyak menampilkan potongan video yang beradegan bunuh diri, meskipun tidak digambarkan secara jelas.
Misteri kematian keluarga Chundawat pun akhirnya menjadi pertanyaan publik. Akhirnya sang sutradara mengumpulkan narasumber seperti Polisi, ahli medis, teman, kerabat, tetangga dan jurnalis untuk mencari jawaban kasus mengerikan itu.
Dalam tragedi mengerikan itu, hanya buku harian Lalit si anak bungsu keluarga Chundawat yang menjadi barang buktinya. Singkat cerita, Lalit mengalami trauma dan gangguan mental atas meninggalnya sang ayah.
Saat itu juga, ia sering kemasukan roh ayahnya dengan memberitahu anggota keluarga yang lain untuk melakukan ritual ‘Badh Tapasya’ (penyembahan pohon beringin).
Lebih menyeramkan lagi, semua anggota keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dalam posisi tergantung dengan kain warna warni membentuk barisan seperti akar pohon beringin.
Namun, film ini tidak dianjurkan untuk ditonton oleh orang-orang yang mengalami ketidakstabilan mental. Ditakutkan film ‘House of Secrets’ dapat mengarahkan kedalam hal-hal yang berbahaya.
Writer: Ikbal Juliansyah
