Pembantaian Harun Kabir Dibikin Film di Sukabumi: Pemeran hingga Lokasi Syuting

Rabu 17 November 2021, 05:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ada kabar baik bagi pencinta sejarah. Sebab, Yayasan Dapuran Kipahare saat ini sedang menggarap proyek film kisah pembataian tokoh pejuang Kapten Harun Kabir. Nama tersebut tidak asing karena tertabalkan menjadi nama jalan di tiga kota: Bogor, Kota Sukabumi, dan Cianjur.

Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah mengatakan, film yang sudah dibuat sejak 14 November 2021 itu mengangkat kisah penembakan Harun Kabir di Cianjur. Sang pejuang dihabisi Belanda di hadapan anak dan istrinya dalam peristiwa pasca kemerdekaan Republik Indonesia periode 1945-1950.

"Masih proses syuting terakhir dan editing," kata Irman yang juga penulis buku "Soekaboemi the Untold Story" kepda sukabumiupdate.com, Selasa, 16 November 2021.

Film pendek berdurasi 20 menit tersebut diisi 17 orang anggota reenactor (reka ulang sejarah) explore Kipahare, anggota relawan pelestari cagar budaya Kipahare, Yayasan Rangga Gading, anggota perfilman Sukabumi, dan penduduk. Sosok Harun Kabir sendiri diperankan Agus, anggota relawan pelestari cagar budaya Kipahare.

photoPemain film Harun Kabir. - (Irman Firmansyah/Dokumen Pribadi)

Beberapa lokasi dipilih sebagai tempat syutin film ini. Antara lain wilayah Cipeujeuh Baros Kota Sukabumi, Tempat Pemakaman Umum atau TPU Ciandam (makam Harun Kabir), dan wilayah Goalpara Kabupaten Sukabumi (belum pasti dengan opsi pengganti di Wisma Wisnuwardhani).

"Rencananya film ini akan dikirimkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota dan Kabupaten Sukabumi, serta museum Bojongkokosan untuk bahan ajar sekolah dan penayangan pengunjung museum," ujar Iman yang kini juga aktif sebagai Kepala Riset dan Kesejarahan Soekaboemi Heritages. "Ini sukarela tidak dibiayai dinas apa pun."

Irman mengungkapkan, ada wawancara dengan dua bekas pejuang yang akan diselipkan dalam film tersebut. Pertama, saksi mata yang tidak lama sesudah peristiwa penembakan di lokasi. Kedua, saudaranya Harun kabir. "Putra Harun Kabir, Kang Adhie Kabier, juga punya yayasan Tahaka yang dikelola anak cicinya Harun Kabir. Beliau ingin silaturahmi ke Yayasan Dapuran Kipahare dan mengapresiasi pembuatan film ini," ucapnya.

Sekilas tentang Harun Kabir

Pemerintah Jawa Barat mengakui sosok Harun Kabir sebagai salah satu pejuang revolusi. Namanya bahkan tertabalkan di kota: Bogor (Jalan Kapten Harun Kabir yang kemudian berganti nama menjadi Jalan Taman Safari), Kota Sukabumi (Jalan Kapten Harun Kabir), dan Cianjur (Jalan Mayor Harun Kabir).

Menukil penjelasan di situs Histroria, sejatinya Harun Kabir bukanlah berasal dari Bogor, Sukabumi, atau Cianjur. Aslinya, dia adalah menak Bandung dan putra tunggal Raden Kabir Natakusumah, keturunan langsung Bupati Bandung kelima Raden Wiranatakusumah I (1769-1794).

Menjelang pemerintah Hindia Belanda runtuh, Harun Kabir menjabat Asisten Residen Bogor. Saat militer Jepang berkuasa (1942-1945), dia ditempatkan sebagai pejabat di Zaimubu (Departemen Keuangan), Jakarta. Pasca Proklamasi 17 Agustus 1945, Harun mendirikan Lasykar 33 yang menggunakan rumahnya sebagai markas besar.

Pada awal 1946, Lasykar 33 dilebur ke dalam Tentara Keamanan Rakyat atau TKR. Merujuk buku "Siliwangi dari Masa ke Masa" karya Dinas Sejarah Kodam III, beberapa bulan kemudian Divisi Siliwangi mendapuk Harun Kabir sebagai Kepala Staf Brigade Surjakantjana, dengan pangkat mayor.

photoPemain film Harun Kabir. - (Irman Firmansyah/Dokumen Pribadi)

Baca Juga :

Pembantaian Harun Kabir dan Pejuang Sukabumi (1945-1950), Belanda Tawarkan Kompensasi

Namun karena ada pembenahan struktur dari Markas Besar Tentara atau MTB di Yogyakarta, semua pangkat perwira diturunkan satu tingkat. Pangkat Harun pun turun menjadi kapten.

Sebagai kepala staf brigade yang membawahi Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, pergerakan Harun Kabir sangat tinggi. Meski awalnya dari dunia sipil, namun nama Harun kemudian dikenal sebagai perwira yang sangat disiplin dan loyal kepada Republik Indonesia.

Perang kemerdekaan Indonesia berlangsung sejak berakhirnya Perang Dunia II pada 1945 dan berakhir Desember 1949. Saat itu, pemerintah kerajaan Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Tetapi, aksi brutal tentara Belanda pada masa itu menyisahkan duka bagi warga Sukabumi.

Irman menyebut tidak kurang dari 200 warga Sukabumi menjadi korban keganasan tentara Belanda pada masa pendudukan tersebut. Salah satu kisah yang menonjol adalah Kapten Harun Kabir yang dieksekusi mati (ditembak) di depan istri dan anak-anaknya.

"Di Sukabumi pada masa pendudukan, para pejuang yang tidak ikut hijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah ditangkap dan dipenjara Van Delden di Gunungpuyuh Sukabumi," kata Irman.

Mereka kemudian dikirim ke wilayah Takokak Cianjur untuk diseksekusi tanpa pengadilan. Dihabisi secara massal. Termasuk Harun Kabir. Ketika itu, 1947 Harun Kabir beserta dua pengawalnya dihukum mati di depan istri dan ketiga putrinya di sebuah bukit yang merupakan ladang huma.

Koleksi Video Lainnya:

Setelah Dirusak Banjir, Warga Nagerang Sukabumi Bangun Ulang Jembatan Bambu

Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka, Harus Vaksin atau Tes Covid-19

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak