SUKABUMIUPDATE.com - Bioskop online memang menjadi pilihan yang praktis bagi yang ingin menyaksikan film yang dikehendaki dan menjadi andalan untuk menonton film selama pandemi.
Berbasiskan Internet akses tayangan melalui genggaman smartphone tidak mengharuskan pergi ke bioskop untuk menonton sebuah film. Data survei yang dikeluarkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII) Tahun 2019 di kuartal 2, jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 196,7 Juta jiwa.
Berbagai bioskop online telah ada di sini, dari yang legal bahkan sampai ilegal. Mengapa ilegal? Ilegal karena tak mengindahkan hak cipta karya para pekerja industri perfilman Indonesia. Saat Hari Film Nasional 30 Maret lalu, sutradara Joko Anwar menulis di akun Instagram pribadinya, bahwa film Indonesia bukan saja hiburan, tapi juga budaya.
Tak hanya Joko Anwar, sineas dan pekerja industri hiburan lain pun turut mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo soal harapan mereka terhadap iklim industri film yang perlu dukungan dan bantuan. Menurut mereka, pembajakan film harus diberantas tuntas, bukan saja kerugian bagi pelaku industri film ini, tapi juga hak pemasukkan negara pun bisa hilang karenanya.
Ada beberapa situs streaming yang sudah ditindak pemerintah, namun akhirnya kembali lagi. Menurut Jurnal Kajian Komunikasi Universitas Gadja Mada, website streaming yang sudah diblokir kemudian muncul kembali dengan mengubah domain website streaming tersebut, contohnya seperti Ganool.com, jadi Ganool.se, Nontonmovie.com jadi Nonton01.com, dan masih banyak lainnya.
Bahaya mengakses streaming ini pun mengintai di belakang, antara lain:
Tampilan Iklan padahal Malware
Di sinilah sumber pendapatan penyedian website streaming, di mana iklan-iklan yang muncul sepanjang penayangan bisa saja mengandung malware yang berarti virus
Risiko Pencurian Data
Sebagian Bioskop Online illegal ini ketika hendak diakses membutuhkan login atau akses yang terhubung dengan email, jika tetap memaksa login bisa kemungkinan terjadinay pencurian data. Sebagian bioskop online illegal juga ada yang mengharuskan untuk mengunduh software mereka, di sinilah aksi pencurian data bisa terjadi (Grabbing data).
Data Pribadi Bocor
Berbagai upaya untuk mendapatkan informasi pribadi sangat mudah bagi para pencuri data, dengan menyediakan platform website streaming dengan cuma-cuma. Setelah berhasil mendapatkan data pribadi yang terkumpul akan dijula. Maka salah satu bentuk serangan pesan (spam) dari sumber yang tidak dikenal bisa jadi indikasi terjadinya kebocoran data.
Semua yang disediakan di bioskop online ilegal dapat dengan mudah dinikmati dengan salinan duplikasi tingkat akurasinya mencapai 100 persen menyamai file asli ditambah lagi akses gratis, memang menggoda namun di balik itu punya banyak risikonya dan terancam pelanggaran hak cipta.
Sumber: TEMPO.CO