SUKABUMIUPDATE.com - Apa itu MonsterVerse? Sebelum kamu menonton film Godzilla vs Kong yang bakal tayang di bioskop pada 26 Maret 2021 nanti, ada baiknya pahami dulu kronologi kisah awal kedua monster raksasa tersebut.
Dari sejumlah trailer film Godzilla vs Kong yang sudah dirilis, pasti membuat kalian penasaran gimana sih sejarah awal munculnya kedua monster tersebut.
Godzilla dan Kong merupakan dua monster yang hidup dalam semesta yang dibuat oleh perusahaan produsen film Warner Bros dan Legendary Entertainment. Semesta tersebut diberi nama MonsterVerse. Nah, film Godzilla vs Kong garapan sutradara Adam Wingard itu memiliki hubungan dengan beberapa film MonsterVerse sebelumnya, yakni Godzilla yang dirilis tahun 2014, Kong: Skull Island yang dirilis tahun 2017 dan Godzilla: King of The Monsters yang dirilis tahun 2019.
Film-film tersebut menjadi potongan puzzle yang nantinya bakal terbentuk berupa film Godzilla vs Kong. Jadi gak ujug-ujug juga kenapa monster reptil purba itu bisa bertarung dengan spesies primata raksasa tersebut.
Nah, daripada nanti kamu kebingungan pas nonton Godzilla vs Kong, mending simak dulu kronologi MonsterVerse berikut ini:
Kapal Perang U.S.S. Lawton Hancur oleh Makhluk Misterius (1943)
Awal kisah, saat Perang Dunia II di tahun 1943, Kapal U.S.S. Lawton tiba-tiba rusak dan hancur secara misterius. Dalam kejadian tersebut, hanya ada satu orang yang selamat yakni Bill Randa. Tetapi, kesaksian Randa yang dirinya mengaku melihat sosok makhluk raksasa merusak kapal tersebut tak dipercayai oleh pihak pemerintah saat itu.
Dua Tentara Perang Dunia II Terdampar di Skull Island dan Bertemu Kong (1944)
Sekitar tahun 1944, dua orang pilot pesawat tempur jatuh dan terdampar di sebuah pulau misterius. Kedua pilot tersebut yakni seorang pilot Jepang bernama Gunpei Ikari dan pilot Amerika Serikat bernama Hank Marlow. Terjadi perkelahian di antara keduanya, lalu tiba-tiba Kong muncul di hadapan mereka berdua.
Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki (1945)
Peristiwa bersejarah di masa perang dunia II yakni pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang membuat dua Kaiju (Monster) yakni Godzilla dan Shinomura yang hidup di dekat lokasi pengeboman, bangkit dan muncul keluar dari sarangnya. Radiasi nuklir yang dihasilkan dari bom atom menarik perhatian kedua monster tersebut karena menjadi sumber makanannya.
Ada seorang tokoh penting dalam kejadian ini yaitu Ishiro Serizawa, salah satu korban selamat dari peristiwa pengeboman. Sosoknya memiliki pengaruh penting di kisah selanjutnya.
Amerika Serikat Membentuk Monarch (1946)
Pasca peristiwa bom atom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki, sejumlah ilmuwan mulai mengetahui monster-monster yang mulai bermunculan akibat dampak dari pengeboman tersebut. Pemerintah Amerika Serikat akhirnya percaya dan mencurigai, kejadian yang menyebabkan hancurnya kapal U.S.S. Lawton disebabkan oleh monster-monster tadi.
Presiden Amerika Serikat saat itu yakni Harry Truman memutuskan membuat sebuah organisasi rahasia bernama Monarch. Organisasi ini bertugas menyelidiki keberadaan monster-monster tersebut yang mereka beri nama Massive Unidentified Terrestrial Organism (MUTO)
Pertarungan Godzilla vs Shinomura (1946—1950)
Shinomura muncul pada tahun 1946. Monster ini melakukan sejumlah serangan dan pengrusakan di berbagai tempat di dunia sepanjang tahun tersebut.
Masih ingat dengan Ishiro Serizawa? Salah satu korban selamat dari peristiwa pengeboman bom atom ini muncul kembali. Ayahnya Ishiro Serizawa yakni Eiji Serizawa, menjadi saksi yang selamat saat kejadian penyerangan Shinomura di Jepang. Pasca peristiwa tersebut, Eiji akhirnya direkrut pemerintah Amerika Serikat untuk bergabung dengan Monarch.
Shinomura kemudian menyerang wilayah Australia di tahun 1947, pulau Moansta di tahun 1948, Selandia Baru di tahun 1949, dan pulau Yap dan Guam di tahun pada 1950.
Uniknya, tiap kali Shinomura menyerang suatu tempat, Godzilla tiba-tiba muncul lalu berhasil mengalahkan Shinomura.
Kabut Misterius di London (1952)
Pada tahun 1952, Kota London, Inggris tiba-tiba diselimuti kabut tebal. Anehnya, kabut tersebut menyebabkan banyak orang terluka dan meninggal dunia. Monarch mencurigai kabut tersebut disebabkan Shinomura yang mengepakan sayapnya lalu menyerang orang-orang sipil di sana.
Di tahun ini juga, Bill Randa yang merupakan satu-satunya orang yang selamat dari insiden U.S.S. Lawton sebelumnya, direkrut dan bergabung ke Monarch. Randa ingin membuktikan kebenaran tentang monster yang ia lihat dan saksikan pada saat insiden U.S.S. Lawton di tahun 1943 silam.
Penemuan Sel Shinomura (1953)
Sejak tahun 1950, Shinomura tak pernah muncul lagi ke permukaan, lalu di tahun 1953, Monarch berhasil menemukan sel Shinomura di negara Filipina. Monarch melakukan pengujian dan eksperimen mengenai sel tersebut. Mereka menemukan fakta bahwa, sel Shinomura dapat melakukan regenerasi menjadi spesies monster yang baru.
Lalu sebuah insiden terjadi di markas Monarch dan mengakibatkan hancurnya markas mereka. Shinomura versi ke dua lahir akibat eksperimen yang dilakukan para peneliti di Monarch.
Terbunuhnya Shinomura (1954)
Satu tahun setelah kelahiran Shinomura versi kedua, monster tersebut akhirnya bertemu dengan sang pendahulunya yakni Shinomura pertama dan mereka pun melakukan penggabungan sehingga memiliki tubuh yang lebih besar dan kuat.
Godzilla lalu muncul dan menyerang mereka, tubuh Shinomura yang tergabung tersebut berhasil dipisahkan oleh Godzilla dengan cara semburan dahsyat nafas atom miliknya. Satu Shinomura berhasil dibunuh namun Shinomura lainnya berhasil bertahan hidup lalu kabur melarikan diri.
Pertarungan kedua monster tadi berhasil didokumentasikan Monarch. Monarch lalu memancing Shinomura dan Godzilla ke sebuah pulau bernama Bikini Atoll dengan tujuan membunuh kedua makhluk tersebut. Shinomura akhirnya berhasil terbunuh namun Godzilla malah mendapatkan kekuatan dari bom hidrogen tersebut.
Adegan ini dapat disaksikan di bagian awal film Godzilla.
Ekspedisi Skull Island (1973)
Pada tahun 1973, Bill Randa menemukan keberadaan Skull Island melalui citra satelit. Awalnya Randa dan Monarch hanya ingin memetakan pulau tersebut, namun akhirnya mereka melakukan ekspedisi langsung ke Skull Island serta merekrut James Conrad beserta pasukan militer.
Ketika tiba di Skull Island, Randa dan tim ekspedisi diserang oleh Kong. Mereka pun berhasil melarikan diri namun terpisah satu sama lain. Di dalam hutan, dua orang yang mengikuti ekspedisi ini, Conrad dan Weaver bertemu dengan Hank Marlow, seorang tentara yang dulu pernah terdampar saat Perang Dunia II di tahun 1944.
Hank ternyata sudah berbaur dengan penduduk asli Skull Island, lalu ia menjelaskan kepada Conrad dan Weaver bahwa Kong sebetulnya pahlawan di pulau tersebut. Malah, ancaman yang sebenarnya ada di Skull Island adalah ancaman dari monster lain bernama Skullcrawler.
Nahas nasib Randa, ia harus tewas terbunuh oleh Skullcrawler saat kelompok ekspedisi, penduduk lokal dan Kong melawan monster tersebut.
Pada saat scene setelah credit film Kong: Skull Island, terungkap bahwa ada monster lain selain Kong, yaitu Rodan, Mothra, dan King Ghidorah.
Ishiro Serizawa Bergabung ke Monarch (1981)
Di tahun 1981, Eiji Serizawa meninggal dunia, lalu sang anak, Ishiro Serizawa, memutuskan bergabung dengan Monarch sebagai penerus ayahnya.
Monarch Menemukan Rodan di Isle de Mona (1991)
Di tahun 1991, tepatnya 18 tahun pasca tim ekspedisi Monarch yang berhasil menemukan keberadaan Kong dan Skullcrawler, mereka menemukan monster baru bernama Rodan di sekitar gunung berapi Isle de Mona.
Ekspedisi Skull Island Kedua (1995)
Pada saat Bill Randa melakukan ekspedisi ke Skull Island di tahun 1973, ada dua orang ilmuwan yang ikut dalam ekspedisi tersebut yakni Houston Brooks dan San Lin. Diceritakan setelah keduanya selamat dari insiden di Skull Island, Houston dan San lalu menikah dan memiliki anak bernama Aaron Brooks.
Di tahun 1995, Aaron yang sudah dewasa mengetahui fakta bahwa ayahnya pernah melakukan ekspedisi ke Skull Island, Aaron pun penasaran dan memutuskan pergi ke pulau tersebut untuk mencari keberadaan Kong.
Aaron merekrut sejumlah orang dalam ekspedisi Skull Island kedua ini, namun setibanya mereka di pulau tersebut, mereka bertemu dengan sesosok monster bernama Death Jackal, beruntung Aaron diselamatkan oleh Kong saat itu.
Kemunculan Sirenjaw di Skull Island (1996)
Akhirnya impian Aaron untuk bertemu dengan Kong berhasil tercapai. Selain itu, Aaron juga dipertemukan dengan para penduduk asli Skull Island, yakni suku Iwi. Lalu Aaron memutuskan untuk tinggal di pulau tersebut.
Sudah setahun Aaron tinggal di Skull Island, ia sudah berbaur dengan suku Iwi. Lalu di suatu hari, dirinya tak sengaja menemukan monster lainnya bernama Sirenjaw. Pertarungan sengit pun kembali terjadi antara Kong yang berusaha menyelamatkan Aaron dari makhluk berbentuk mirip buaya tersebut, Sirenjaw pun berhasil dikalahkan.
Pertemuan Ishiro dan Vivienne (1997)
Ishiro Serizawa pergi ke Universitas Oxford untuk mencari orang baru yang nantinya dapat mengembangkan Monarch. Di sinilah Ishiro bertemu dengan Vivienne Graham, Ishiro pun tertarik untuk merekrut Vivienne ke Monarch karena potensi yang dimilikinya.
Insiden Janjira dan Kemunculan MUTO (1999)
Dua tahun telah berlalu pasca pertemuan Ishiro Serizawa dan Vivienne Graham di tahun 1997, Vivienne lalu bergabung dengan Monarch di tahun 1999 dan mendapatkan misi pertamanya untuk pergi ke Filipina.
Setelah 46 tahun Monarch menemukan sel Shinomura di Filipina, Monarch lalu menemukan sebuah fosil monster di negara tersebut. Vivienne bertugas untuk melakukan penelitian fosil itu. Vivienne menemukan fakta bahwa fosil monster tersebut mati karena dibunuh oleh spora parasit, lalu sejumlah spora yang tidak aktif dipindahkan Monarch ke Gunung Yucca, Nevada, Amerika Serikat untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Lalu, spora lainnya ada yang tiba-tiba menetas, monster yang baru saja menetas itu langsung pergi mendekati sumber radiasi nuklir terdekat untuk mencari makanannya. Monster yang disebut MUTO itu lalu pergi ke pembangkit listrik tenaga nuklir di kawasan Janjira, Jepang. Di sana MUTO memakan nuklir yang ada di pembangkit listrik Janjira, akibatnya terjadi anomali seismik dan kekacauan arus listrik di negara Jepang. Salah satu karyawan pembangkit bernama Joe Brody, menyaksikan kematian istrinya yang dibunuh oleh MUTO.
Sejak saat itu, MUTO bersarang di Janjira dan hidup dengan cara menyerap semua radiasi di sana.
Penemuan Orca (2005)
Pasangan suami-istri ilmuwan bernama Mark Russell dan Emma berhasil menciptakan sebuah alat yang bisa digunakan untuk berbicara dengan para monster, alat tersebut diberi nama Orca.
Ishiro Serizawa dan Vivienne Graham kemudian bergegas menemui Mark dan Emma lalu mereka menyadari bahwa Orca bakal sangat membantu Monarch.
Mark dan Emma Bergabung ke Monarch (2007)
Dua tahun pasca pertemuan Mark Russell dan Emma Russell dengan Ishiro Serizawa dan Vivienne Graham, keduanya lalu resmi bergabung dengan Monarch pada tahun 2007.
Ilene Chen Bergabung dengan Monarch (2008)
Ilene Chen akan menjadi sosok penting di Godzilla: King of the Monsters.
Penemuan Mothra di Tiongkok (2009)
Ilene Chen dan saudari kembarnya, Ling, mendapatkan informasi bahwa muncul sebuah suara nyanyian aneh dari hutan di wilayah provinsi Yunnan, Tiongkok.
Bersama Mark dan Emma, Ilene menemukan sebuah kuil raksasa yang di dalamnya terdapat kepompong yang isinya sesosok monster bernama Mothra. Sejak saat itu, Monarch membangun fasilitas penelitian di sekitar kuil.
Pertarungan Godzilla dan MUTO (2014)
Masih ingat dengan Joe Brody? Seorang karyawan pembangkit listrik di Janjira, Jepang yang menyaksikan sendiri kematian istrinya ditangan MUTO. 15 tahun pasca kejadian tersebut, Joe masih ingin melakukan balas dendam terhadap MUTO yang telah merenggut nyawa istri tercintanya. Lalu, bersama dengan anaknya Ford Brody, Joe masuk kembali ke pembangkit listrik tenaga nuklir tempat ia dulu bekerja.
Joe ditangkap oleh petugas keamanan Monarch. Tiba-tiba MUTO terbangun dan pergi menuju Amerika Serikat. Ternyata, spora yang dulu disimpan di Nevada 15 tahun silam itu berisi MUTO betina. MUTO jantan dari Janjira melakukan panggilan ke spora yang ada di Nevada, lalu MUTO betina menetas dan kedua MUTO tersebut akan melakukan perkawinan.
Kemunculan dua MUTO ini membangkitkan kembali Godzilla yang nantinya bakal membunuh kedua monster tersebut. Joe Brody tewas saat MUTO mengamuk. Namun anaknya Ford berhasil menghancurkan spora MUTO yang tersisa seorang diri.
Pasca insiden ini, Mark Russell lalu memutuskan mundur dari Monarch karena tidak menyetujui penggunaan Orca oleh Monarch. Selain itu, anak laki-lakinya juga tewas karena pertarungan antara Godzilla dan MUTO.
Penemuan King Ghidorah di Antartika (2016)
Pada tahun 2016, Monarch menemukan keberadaan King Ghidorah yang kondisinya membeku di Antartika. Vivienne Graham memimpin proyek penelitian terhadap King Ghidorah ini.
Pertarungan Godzilla dan King Ghidorah (2019)
Di tahun 2019, walau Mark Russell memutuskan mundur dari Monarch, namun sang mantan istri, Emma Russell ternyata memilih bertahan di organisasi tersebut.
Emma mempunyai niat ingin memperbaiki kondisi bumi yang hancur karena ulah perbuatan manusia dengan cara memusnahkan manusia dan membangkitkan monster-monster tadi seperti Mothra, Rodan dan King Ghidorah. Namun, Emma tak mengetahui bahwa sebetulnya King Ghidorah memiliki tujuan menghancurkan planet Bumi.
Bersama dengan teroris lingkungan bernama Alan Jonah, Emma ternyata berhasil membangkitkan monster-monster tersebut. Dalam peristiwa ini, Vivienne Graham tewas terbunuh oleh King Ghidorah.
Kebangkitan King Ghidorah membuat Godzilla harus kembali bertugas menjaga keseimbangan bumi. Godzilla pun bertarung dengan King Ghidorah namun Godzilla sempat terkalahkan. Untuk memulihkan kondisi Godzilla yang lemah, Ishiro Serizawa lalu memutuskan mengorbankan dirinya dengan cara meledakkan bom nuklir secara manual agar Godzilla bisa memakan radiasi dari ledakan tersebut.
Dengan kekuatan yang lebih kuat daripada sebelumnya, Godzilla berhasil mengalahkan King Ghidorah. Godzilla pun mendapat pengakuan dari monster-monster lainnya sebagai raja mereka.
Adegan ini dapat kalian saksikan di film Godzilla: King of the Monsters. Di scene pertengahan credit fim, ditampilkan sebuah lukisan kuno yang mengilustrasikan pertarungan antara Godzilla dan Kong. Nah, lukisan tersebut nantinya menjadi dasar cerita dari film Godzilla vs. Kong yang akan dirilis di tahun 2021 ini.
