SUKABUMIUPDATE.com - Sijjin adalah salah satu film horor Indonesia 2023, yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan diadaptasi dari film Turki berjudul serupa tahun 2014 silam. Film produksi Rapi Films ini dibintangi oleh Anggika Bölsterli, Niken Anjani, dan Ibrahim Risyad.
Film Sijjin tayang perdana di bioskop pada Kamis, 9 November 2023 hari ini. Film Sijjin juga tayang di Bioskop Sukabumi (Moviplex).
Merujuk Tempo.co, penulis skenario Film Sijjin, Lele Laila mengungkapkan ada hubungan keluarga yang lebih erat lewat penambahan karakter untuk versi Indonesia kali ini.
Baca Juga: Inilah 8 Cara Mencegah Pikiran Stres Agar Hidup Bahagia
Selayaknya film horor adaptasi, ada beberapa aspek yang dimuat ulang oleh tim produksi untuk Film Sijjin. Sejumlah adegan dipertahankan dan beberapa lagi ditambahkan seperti adanya karakter Wulan dalam film adaptasi Indonesia.
“Karakter Wulan itu tidak ada di versi Turkinya, kita hadirkan untuk kebutuhan informasi tali keluarganya itu lebih jelas,” kata sutradara Hadrah Daeng Ratu dalam konferensi di Epicentrum XXI, dikutip via Tempo.co, Kamis (9/11/2023).
“Nah, karakter Wulan itu memang di versi Siccin abu-abu ya, jadi kayak ada teman yang datang nemenin, tapi terus enggak ada lagi. Dan akhirnya aku bilang ke Pak Sunil dan Mbak Hadrah, ‘Ini boleh enggak ya dia punya adik?’ Kasih layer-layer bahwa di hubungan keluarganya jelas. Ada hubungan darah lebih terbelah tengah.” lanjut Lele Laila.
Film Sijjin Indonesia Sudah Dapat Persetujuan dari Pihak Produksi Siccin
Keputusan film adaptasi ini telah mendapat restu dari produser asli Siccin. Pihak Siccin setuju untuk film mereka diadaptasi tanpa mengubah struktur cerita yang sudah melekat di versi Turki.
“Memang itu (struktur cerita) kuat sekali. Di Turki dia box office, jadi diminta pertahankan benang merahnya. Selain itu, mau berubah scene-nya sedikit-sedikit enggak masalah. (Diskusi) dengan Lele sama Hadrah, mereka setuju sih,” kata Sunil Samtani selaku produser Sijjin.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Pikiran Stres Agar Hidup Bahagia
Berdasarkan skenario asli dari pihak Siccin melalui Sunil, Lele mengaku sangat terbantu untuk memahami rangka cerita yang menjadi dasar dari Siccin, sebelum kemudian ia terapkan dalam film adaptasi.
Siccin menjadi salah satu film horor terlaris di Turki yang sampai dibuat per seri. Film Siccin ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lele.
“Film ini di Turkinya sudah bagus. Kan enggak mungkin di-Indonesia-kan malah jadi lebih turun. Kita menonton ulang dan menganalisis, bagian ini sudah bagus sekali, ini tidak perlu. Tapi ada beberapa yang tidak jelas sebenarnya, kita tambahin logikanya,” katanya.
Film Sijjin Indonesia Lebih Mengerikan
Mencuat ide Lele untuk mengambil Banten dan adat ilmu santet mereka, seperti ilmu putih dan hitam, sebagai latar adaptasi Sijjin. Relasi Lele yang juga sesama orang Banten membuatnya lebih mudah menyesuaikan cerita.
Baca Juga: 5 Penyebab Keluarga Broken Home, Orang Tua Cerai hingga Penyakit Mental
Hadrah juga merasakan beban yang sama. Menurutnya, film Sijjin cukup familiar di pecinta film horor, terlebih karena sudah box office sehingga mereka harus membuat sesuatu yang lebih mengerikan agar penonton tak hanya melihat apa yang ada di film aslinya.
Akan tetapi melihat pula otentisitas yang dihadirkan Sijjin, yang lebih dekat dengan penonton Indonesia.
“Semoga film Sijjin versi Indonesia ini memberikan pengalaman sinematik yang berbeda dari versi aslinya. Dan semoga ditonton sama banyak penonton, terutama pecinta film horor Indonesia,” tutup Hadrah.
SUMBER: TEMPO.CO | GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO