SUKABUMIUPDATE.com - Film Perempuan Tanah Jahanam menjadi salah satu karya cineas Indonesia yang akan meramaikan Busan International Film Festival (BIFF) 2023.
Perempuan Tanah Jahanam merupakan salah satu film horor terbaik Tanah air yang dirilis pada 2019 silam.
Film yang disutradarai Joko Anwar ini tidak hanya menyajikan kisah horor saja, tetapi juga memasukkan unsur-unsur budaya Indonesia di dalamnya.
Sutradara kawakan itu juga bertindak sebagai penulis naskah film yang dibintangi Tara Basro dan sejumlah artis serta aktor terkenal Indonesia tersebut.
Baca Juga: Daftar 15 Film Indonesia yang Akan Tayang di Busan International Film Festival 2023
Ya, film Perempuan Tanah Jahanam dibintangi nama-nama tenar mulai dari Tara Basro, Marissa Anita, Christine Hakim, Asmara Abigail, dan Ario Bayu.
Penasaran dengan bagaimana kisah dari film horor yang akan ditayangkan di Busan International Film Festival 2023 ini, berikut sinopsisnya seperti dikutip dari matamata.com.
Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam
Film ini menceritakan kisah perjuangan hidup dua tokoh bernama Maya dan Dini yang diceritakan sebagai dua orang sahabat yang bertahan hidup di kota sebagai petugas gerbang tol.
Keduanya hanya memiliki satu sama lain. Kehidupan tidak pernah mudah dan selalu menemui kegagalan. Insiden penyerangan yang dialami Maya saat bekerja di gerbang tol ternyata membawanya ke babak baru kehidupannya.
Baca Juga: Sinopsis Film Sinopsis Road To Boston yang Diangkat dari Kisah Nyata
Ia mendapatkan informasi bahwa mungkin memiliki warisan yang ditinggalkan oleh keluarga di desa asalnya. Maya dan Dini akhirnya bertekad menuju kampung tempat asalnya dulu, Desa Harjosari.
Namun, begitu Maya dan Dini sampai di kampung halaman, di sana mereka hanya menemukan sebuah rumah besar yang kosong dan nampak menyeramkan.
Desa itu pun nampak aneh dan tak wajar, karena ada begitu banyak makam anak-anak. Warga desa juga nampak tidak senang dengan kedatangan Maya dan Dini. Hingga pada suatu hari ketika Maya hendak mencari makan, Dini didatangi oleh dua warga suruhan Ki Saptadi, kepala desa sekaligus dalang terkenal di desa itu.
Mereka mengatakan bahwa rumah besar yang ditempati Dini itu adalah milik pewaris yang bernama Rahayu.
Tanpa pikir panjang, Dini pun mengaku sebagai Rahayu.
Namun naas, Dini dijebak oleh mereka dan dibunuh secara kejam oleh Nyi Misni (ibu dari Ki Saptadi). Dini disembelih kemudian tubuhnya dikuliti dan kulitnya dijadikan wayang kulit. Pembunuhan ini dilakukan sebagai ritual untuk menghilangkan kutukan yang menimpa desa itu.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Drama Korea Adaptasi Webtoon dari Webtoon, Terbaru Ada Moving
Kutukan yang terjadi di desa itu dijelaskan oleh ratih, pemilik rumah makan yang nampak baik serta menerima kedatangan Dini. Ia menjelaskan bahwa rumah tua yang didatangi Maya adalah milik Donowongso.
Ia adalah seorang juragan dan juga dalang, namun anaknya dikutuk sehingga ia lahir tanpa kulit. Untuk menyembuhkan anaknya ini, ia melakukan perjanjian dengan iblis agar anaknya yang lahir tanpa kulit bisa sembuh.
Donowongo membunuh anak kecil kemudian menjadikan kulit mereka sebagai wayang kulit, inilah ritual yang bisa menyembuhkan anaknya, Rahayu. Sejak itu, seluruh bayi yang lahir di Desa Harjosari terlahir tanpa kulit.
Rahasia lainnya adalah istri Donowongso ternyata menjalin hubungan dengan Saptadi, dan anak yang Donowongso kira sebagai anaknya adalah anak Saptadi.
Mengetahui hal itu, Maya yang sebenarnya adalah Rahayu merasa sangat marah, namun ia juga tidak bisa berbuat banyak terlebih setelah tahu bahwa Dini telah dibunuh karena mengaku sebagai dirinya.
Baca Juga: Fakta Menarik Drama Korea Song of the Bandits yang Penuh Aksi dan Petualangan
Bagaimanakah Maya bisa melarikan diri dari desa Jahanam itu? Bisakah ia menang melawan kegilaan Nyi Misni yang adalah neneknya? Atau bisakah ia menyadarkan Saptadi, ayahnya?
Itulah sinopsis Perempuan Tanah Jahanam yang akan tayang di Busan International Film Festival 2023.
Sumber: Matamata.com