SUKABUMIUPDATE.com - Road to Boston merupakan salah satu film dari Korea Selatan yang akan tayang di bioskop Indonesia pada Rabu, 4 Oktober 2023 mendatang.
Film Road to Boston mengangkat kisah nyata tentang seorang atlet Korea bernama Suh Yun Bok, seorang atlet Asia pertama yang memenangkan lomba lari di Boston pada 1947.
Film ini mengalami penundaan rilis karena salah satu pemainnya, Bae Sung Woo terlibat kasus DUI atau menyetir di bawah pengaruh alkohol yang membuatnya tidak bisa aktif di industri hiburan Korea Selatan.
Baca Juga: Ada Orang yang Tidak Suka dengan Kita? Ini 7 Hal yang Harus Dilakukan
Road to Boston digarap oleh sutradara Kang Hye Ja dan dibintangi oleh aktor ternama Korea Selatan yaitu Ha Jung Woo, Im Siwan, Bae Sung Woo, Park Hyo Ju, dan Park Eun Bin.
Berikut Sinopsis film Road to Boston yang dirangkum dari Tempo.co.
Sinopsis Road to Boston
Film Road to Boston mengisahkan Suh Yun Bok (Im Siwan) ketika berkompetisi di Boston Marathon 1947 dengan membawa bendera Korea untuk pertama kalinya setelah negaranya dibebaskan dari pemerintahan kolonial Jepang pada 1910-1945.
Saat itu, Suh Yun Bok yang berusia 24 tahun mencetak rekor dunia dengan catatan waktu 2:25:39. Ia menjadi juara Asia pertama di ajang olahraga bergengsi yang didirikan pada 1897 tersebut.
Suh Yun Bok dilatih oleh Sohn Kee Chung (Ha Jung Woo), atlet ikonik Korea lainnya dan pemenang maraton di Olimpiade Berlin pada 1936, ketika Korea masih menjadi koloni Jepang.
Baca Juga: 10 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi, Yuk Bunda Lakukan Hal Ini
Karena Korea adalah bagian dari Kekaisaran Jepang dari tahun 1910 hingga 1945, Sohn Kee Chung terpaksa mencalonkan diri dengan nama Jepang yaitu Sohn Kitei, dan medali emas yang diraihnya dicatat sebagai kemenangan Jepang.
Film ini ini memberi penghormatan kepada Sohn Kee Chung, yang dipaksa berlari dengan bendera Jepang dan menghabiskan sisa hidupnya melatih pelari terkenal Korea, termasuk Suh Yun Bok, Ham Kee Yong pemenang Boston Marathon 1950, dan Hwang Young Cho peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Totalitas Im Siwan sebagai Atlet Nasional
Untuk mendalami karakter sebagai Suh Yun Bok, Im Siwan rela menurunkan persentase lemak dalam tubuhnya hingga 6 persen latihan fisik intensif. Ia mendalami karakter tersebut dengan memposisikan diri sebagai seorang atlet nasional sungguhan.
“Saya pikir untuk mendekati peran ini dengan pola pikir seorang atlet nasional yang membawa bendera Korea, seperti yang dilakukan Suh Yun Bok,” kata Im Siwan dalam konferensi pers pada Kamis, 31 Agustus 2023, dikutip dari Tempo.co pada Senin (2/10/2023).
Baca Juga: 9 Ciri-ciri Orang yang Punya Trauma, Terlihat dari Perilakunya Sehari-hari
Berkat peran dalam film Road to Boston, Im Siwan mendapat pengalaman menyenangkan mengenai lari dan tahu bahwa menjaga kesehatan penting sekali. Maka dari itu, bermain di film ini merupakan pekerjaan istimewa.
Sementara, Ha Jung Woo mengartikan Sohn Kee Chung sebagai seorang atlet yang harus menahan rasa sakit hati setelah berlari dengan membawa bendera Jepang padahal ia adalah orang Korea.
Saat upacara penghargaan di Olimpiade Berlin 1936, sang juara terlihat menyembunyikan bendera Jepang di pohon ek karena ada pergolakan dalam diri sebagai warga korea.
“Saya pikir Sohn Kee Chung telah lama memikul rasa sakit yang luar biasa di hatinya. Dia mengalami masa penindasan dan penganiayaan yang sulit karena menutupi bendera Jepang pada upacara penghargaan,” kata Ha Jung Woo.
Baca Juga: 11 Ciri Pasangan Mulai Menyerah dan Lelah Menjalani Hubungan Bersamamu
Film Road to Boston Dibuat Semirip Mungkin
Kang Je Gyu, selaku sutradara pernah membuat dua film yang berkisah tentang momen kelam dalam sejarah Korea yaitu Shiri (1999) dan Taegukgi (2004), keduanya berkisah tentang momen kelam dalam sejarah Korea.
Melalui film Road to Boston, Kang Je Gyu berusaha untuk tetap setia pada catatan sejarah para pelari maraton dan membuat kejadiannya semirip mungkin.
Bahkan, ia sampai fokus merancang lintasan maraton sepanjang 42,195 kilometer dan berusaha membentuk para aktor agar mirip dengan pelari maraton untuk menggambarkan peristiwa sebenarnya sebaik mungkin.
“Karena ini adalah film berdasarkan kisah nyata, saya ingin menggambarkan kisah mereka seakurat mungkin,” kata Kang Je Gyu.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang Tidak Senang Melihat Kita Bahagia, Bersikap Iri Hati
Sumber: Tempo.co