SUKABUMIUPDATE.com - Animo menonton film horor semakin meningkat sejak KKN Desa Penari sukses membuat masyarakat terpukau. Penikmat film horor suka menonton genre mencekam ini dengan alasan dapat memuaskan kekesalan di hati, berteriak sepuasnya hingga penasaran dengan jumpscare yang dinantikan.
Meskipun, tak semua orang suka atau berani menonton film horor. Padahal, seperti mengutip Tempo.co, para ilmuwan justru menggunakan adegan film horor untuk mencari tahu soal jalinan kunci neural pada manusia yang menjelaskan bagaimana otak memproses perasaan takut dan cemas.
Peneliti berharap hasil penemuan bisa membantu mencari cara baru untuk menyembuhkan penderita gangguan mental. Banyak orang yang cenderung terus mengingat pengalaman buruk karena dianggap berguna untuk mempertahankan hidup sehari-hari.
Akan tetapi, interpretasi yang berlebihan terhadap ketakutan justru hanya menimbulkan kecemasan dan berbagai masalah mental lain, kata para peneliti. Mereka tak perlu mengira-ngira lagi soal sirkuit di otak yang memunculkan ketakutan.
Baca Juga: 15 Cara Mengetahui Apakah Seseorang Terkena Gangguan Kesehatan Mental
Para peneliti dari Universitas California Irvine (UCI) di Amerika Serikat telah merekam aktivitas neuron dengan menggunakan elektroda yang diselipkan di amigdala dan hippokampus, yang merupakan dua bagian di otak pada sembilan orang saat mereka menonton film horor untuk merangsang munculnya rasa takut.
“Elektroda dalam otak menangkap gerakan neuron yang melesat setiap milidetik dan mengungkapkan dalam waktu yang sesungguhnya bagaimana otak mempengaruhi stimuli ketakutan,” jelas Zheng Jie, lulusan UCI dikutip via Tempo pada Minggu (10/9/2023).
Mengenal apa itu stimuli emosional
Para peneliti mendapatkan amigdala dan hippokampus berperan penting dalam mengenali stimuli emosional dan melekatkannya di memori.
Pengembangan cara penyembuhan gangguan mental dengan film horor ini dilakukan melalui proses memahami aktivasi jaringan otak dalam memproses stimuli rasa takut.
Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Butuh Support System, Suka Menyendiri
Hasil penelitian tentang manfaat film horor untuk mengatasi masalah mental itu kemudian diterbitkan di jurnal Nature Communications.
“Kenyataannya, neuron di amigdala dilepaskan 120 milidetik lebih awal dari yang di hippocampus. Kami bisa menghitung dinamika otak dengan presisi seperti itu,” kata Zheng, dikutip dari India Times.
Penelitian terhadap manusia dan hewan telah menegaskan peran amigdala dalam memproses rasa takut. Penelitian peran setara hippokampus turut berperan dalam meningkatkan proses memori dari peristiwa-peristiwa emosional.
Meskipun sebelumnya, tak pernah diketahui bagaimana dua bagian otak yang saling berdekatan tersebut berinteraksi dalam mengenali stimuli rasa takut.
Sumber: Tempo.co