Mengenal Idris, Guru Inspiratif dari Sukabumi yang Asuh Anak Buruh Migran

Rabu 12 Januari 2022, 19:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Idris (37 tahun), seorang guru asal Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Jawa Barat, ini mempunyai hati yang mulia. Bersama dengan sang istri, ia menjadi orang tua asuh bagi 14 anak buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia. 

Seluruh anak asuhnya itu adalah murid Idris, ketika ia menjadi Guru Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. 

"Waktu itu tahun 2019 tugas saya (sebagai Guru SILN) selesai, nah, saya membawa anak-anak TKI tersebut," kata Idris kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga :

Idris kemudian membeberkan alasan kenapa ia dengan sukarela mengasuh belasan anak buruh migran tersebut.

"Karena mereka anak-anak TKI yang orang tuanya bekerja sebagai buruh ladang sawit di Malaysia. Mereka rata-rata tidak punya dokumen keimigrasian disana (ilegal)," ujar Idris.

Saat ini keempat belas anak asuh Idris itu tinggal di Asrama Bhinneka Tunggal Ika yang terletak di Jalan Cibuntu Gang H. Hamid, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.

"Saya namakan Asrama Bhinneka Tunggal Ika, karena mereka dari berbagai daerah di Indonesia seperti Kupang, Bone dan daerah lain di Indonesia," ungkapnya.

Tidak hanya diberikan akses untuk sekolah dan tinggal di asrama, Idris juga memberi mereka pendampingan dan pembinaan.

"Seperti pembinaan literasi, spiritual, serta pembinaan life skill seperti pertanian, perikanan hingga ada salah satu dari mereka yang sudah menerbitkan buku," jelasnya.

Yang lebih menginspirasi, Idris mengaku membiayai semua anaknya asuhnya itu dengan biaya sendiri tanpa donatur alias mandiri.

Idris berharap rumah singgah atau asrama yang sudah ia bangun dapat benar-benar dirasakan manfaatnya, bukan hanya anak buruh migran saja, namun ia juga akan melayani anak-anak yatim tidak mampu yang berada di sekitaran Kota Sukabumi.

"Seperti kita ketahui di wilayah kita sendiri banyak anak-anak yatim, anak-anak fakir miskin, dan sebagainya yang perlu pelayanan tentu saja nanti kedepan harapan saya rumah singgah dapat melayani masalah-masalah sosial khususnya di daerah Sukabumi," lanjut Idris.

Idris juga berencana untuk melakukan legalitas asrama menjadi yayasan rumah singgah.

"Baru saja saya mengajukan legalitas yayasan dan alhamdulillah sudah keluar SK dari notaris dan Kemenkumham, namun kemarin saya mengajukan ke Dinas Sosial harus ada beberapa yang harus dilengkapi, semoga saya bisa melengkapi dan terealisasikan," ucap Idris.

Guru PNS di SDN Pakujajar Cipta Bina Mandiri Kota Sukabumi itu mengaku melakukan aksi sosial ini karena sebuah motivasi.

"Saya berpikir bahwa menjadi PNS bukan hanya melaksanakan tugas kemudian selesai, menurut saya jadi PNS itu harus bisa hadir ditengah masyarakat dan bisa hadir dan menyajikan solusi bagi masyarakat," ujar Idris.

photoPotret Idris bersama 2 dari 14 anak asuhnya. - (Istimewa)</span

Berprestasi dan Punya Inovasi

Sepak terjang Idris menjadi seorang tenaga pendidik sangatlah panjang. Berawal sebagai guru honorer di salah satu SD di Desa Neglasari Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi pada 2004 silam, ia merasakan langsung kecilnya upah dan beberapa kendala aksesibilitas dalam mengajar.

"Saya mulai mengajar honorer, digaji Rp 100 Ribu, dimana saya mengajar di sekolah yang terpencil. Mau ke sekolah aja dulu masih banyak lumpur tidak bisa bawa kendaraan," kata Idris.

Berkat ketekunannya, 5 tahun kemudian Idris diangkat menjadi Guru PNS di Kota Sukabumi. Karirnya kemudian meningkat setelah di tahun 2015 ia menjadi satu-satunya guru dari Sukabumi, yang lolos seleksi menjadi Guru Sekolah Indonesia Luar Negeri di Kota Kinabalu Malaysia. 

Selama di negeri jiran itu, Idris mengajar anak-anak TKI yang mayoritasnya adalah buruh migran ilegal yang bekerja di ladang-ladang sawit.

"Mayoritas ilegal, saya mengajar di Sekolah Induk yang memiliki 250 community learning center yang ada di ladang-ladang sawit di seluruh Sabah," ujar Idris.

Sejak itulah, ia kemudian tergugah hatinya untuk mengasuh anak-anak buruh migran tersebut.

Selain itu selama mengajar di Malaysia, Idris berhasil mendapatkan berbagai penghargaan.

Diantaranya sebagai pegawai penghubung terbaik dari Jabatan Pendidikan Sabah Malaysia hingga dinobatkan sebagai tokoh yang mengembangkan kerjasama antarbangsa di bidang kepramukaan dari Pengakap Sabah Malaysia.

Penghargaan dalam negeri pun tak luput ia dapatkan. Ia diganjar sebagai PNS berprestasi kategori inspiratif oleh Pemerintah Provinsi Jawa barat (Jabar) mewakili Kota Sukabumi.

photoIdris saat menerima penghargaan PNS berprestasi kategori inspiratif dari Pemprov Jabar. - (Istimewa)</span

Hal ini karena Idris selalu memberikan inovasi-inovasi di bidang pendidikan, salah satunya yaitu melakukan program "punishment base product" yang ia terapkan ketika mengajar di Malaysia.

Program tersebut yakni sebuah hukuman yang berbasis pada produk, dimana anak-anak yang "nakal" bukan dihukum secara hardikan atau pukulan, namun hukuman yang berbasis pada potensi dan minat bakat peserta didik.

"Misalnya peserta didik mempunyai bakat menulis maka akan dihukum dengan membuat tulisan membuat cerpen, puisi, dan lain sebagainya jikalau dia (peserta didik) mempunyai potensi dalam hal gambar maka dia akan dihukum dengan membuat poster dan lain sebagainya dan jika dia mempunyai bakat menjahit maka kita tantang dia membuat sebuah pakaian yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri," ujar Idris.

Dari program tersebut sang murid bisa menghasilkan karya maupun produk seperti buku, pakaian, dan poster.

Tak hanya itu, dengan punishment base produk yang digagas oleh Idris ini ternyata mampu mengantarkan peserta didiknya mendapatkan prestasi berupa beasiswa untuk melanjutkan pendidikan menengah dan bahkan hingga ke perguruan tinggi.

Lalu di masa pandemi Covid-19, Idris juga melakukan inovasi berupa pembelajaran digital dikelas dan inovasi dalam bentuk penilaian online berbasis android yang diterapkan di Sekolah tempat Idris mengajar di SDN Pakujajar.

"Penilaian yang biasanya berbasis kertas kita beralih pada online berbasis android, sehingga secara biaya akan lebih mengurangi dan secara kompetensi digital anak-anak akan semakin meningkat," pungkasnya.

REPORTER: CRP 2

Koleksi Video Lainnya:

Sukses, Lesti Kejora dan Rizky Billar Geluti Bisnis Ini!

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)