SUKABUMIUPDATE.com - Kabar membanggakan untuk warga Sukabumi datang dari Meisi Melaningsih. Mahasiswi semester II di Universitas Nusaputra meraih juara II menulis opini tingkat nasional.
Berusia 20 tahun Meisi yang akrab dipanggil Mei adalah warga Kampung nyomplong R 03/03 Desa/Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Mei baru saja menyabet juara kedua lomba menulis opini tingkat nasional yang digelar Universitas Riau (UNRI) secara online.
Kepada sukabumiupdate.com, Mei menceritakan bahwa membaca dan menulis adalah kegemarannya sejak masih di bangku SMP. Saat kelas VIII ia mulai serius menulis, saat itu mencoba merangkai cerpen dan banyak opini dalam bentuk artikel pupuler.
"Terinspirasi dari guru SMP yang terus mendorong untuk rajin membaca dan menulis. Kita harus senang membaca buku dan menghasilkan sebuah karya (tulisan) bukan hasil jiplakan atau plagiat tapi dari hasil bacaan yang kembali dituangkan sebagai inpirasi," jelas almuni SMPN 1 dan SMAN 1 Warungkiara ini, membuat obrolan melalui percakapan whatsapp, Kamis kemarin, 7 April 2021.
Saat SMA, Meisi juga aktif berorganisasi sehingga wawasannya makin bertambah. Ia menjabat Ketua OSIS SMAN 1 Warungkiara periode 2017/2018 .
Setelah lulus SMA, Meisi tidak langsung kuliah tapi bekerja jadi staf admin di bengkel mobil di Sawangan Depok. Nasib baik pun datang, anak kelima dari enam bersaudara anak pedagang baso inipun terpilih menjadi salah satu dari banyak pelajar yang menerima beasiswa Ketua OSIS di Universitas Nusaputra Sukabumi.
Masuk semester I, Meisi terinspirasi dari kata-kata salah seorang dosennya di Nusaputra. Bahwa sarjana itu minimal harus bisa nulis, itu ungkapan pak Dedi Permana yang memacu saya untuk terus menulis," ungkap Meisi.
Banyak sudah tulisan opini dan cerita pendek yang ditulis Meisi. Beberapa waktu lalu dia dihubungi oleh sang dosen yang sudah pindah mengajar ke Universitas Riau soal lomba oponi ilmu keguruan tingkat nasional.
"Tema umum dari lomba tersebut adalah Media pembelajaran dimasa 4.0. Lalu saya menulis opini dengan judul "Teknologi Tak Membunuh Identitas Diri". Saya ingin menekankan bahwa teknologi sangat bisa dipadukan dengan budaya termasuk dalam menyusun media pembelajaran," beber Meisi.
Dari 8 tulisan opini yang dinilai juri, karya Meisi dipilih sebagai salah satu yang terbaik. "Alhamdulilah raih juara ke 2 untuk lomba tersebut," pungkas Meisi, yang berharap prestasi ini bisa memacu ia dan semua rekan-rekan mahasiswa untuk terus berkarya.