SUKABUMIUPDATE.com - Wanda Nur Hidayah pelajar kelas X SMA Negeri 1 Cibadak merupakan seorang peniliti muda yang sudah malang-melintang di ajang perlombaan tingkat nasional ataupun internasional dalam bidang inovasi.
Tak disangka, yang menjadi bahan penelitian untuk dibawa dalam perlombaan itu tumbuhan ilalang. Ia memanfaatkan tumbuhan tersebut untuk menciptakan sebuah tinta berwarna yang ramah lingkungan.
Perjalanan meneliti tumbuhan Ilalang itu dimulai sejak Wanda duduk di bangku kelas delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar tahun 2018 silam.
"Saya sering memperhatikan sekitar, waktu itu pulang dari Bandung ngeliat ada tumbuh ilalang dan aku tertarik pada tumbuhan itu. Mulai mencari tahu di internet, ternyata tumbuhan itu ada kandungan karbon dan taninnya yang bisa digunakan untuk bahan tinta," ujar Wanda kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/12/2020).
BACA JUGA: Kagumi Mamah Dedeh, Rinta Remaja Difabel Asal Cibitung Sukabumi Ingin Jadi Guru Ngaji
Ia menceritakan, proses membuat tinta dari tumbuhan tersebut dengan cara mencampur ilalang kering dengan alkohol dan resin. Kemudian ia mengaduk secara merata campuran tersebut hingga berupa cairan warna hitam dan itu tintanya.
"Hasilnya itu enggak ada bau, jadi ramah lingkungan. Setelah saya menemukan itu ikuti lomba pada tahun itu di Bandung dengan memamerkan penelitian itu. Namun kalah hanya sampai semi final karena penelitian saya kurang optimal," terangnya.
Setelah mengikuti perlombaan itu dan gagal, anak kedua dari tiga bersaudara ini langsung mematenkan temuannya dengan mengukur setiap bahan yang akan dicampurkan untuk pembuatan tinta itu.
"Terus saya coba lagi perlombaan serupa pada tahun 2019 yang diselenggarakan di Malaysia, dan tim kita dapat medali perunggu," tuturnya
BACA JUGA: Pemuda Nagrak Sukabumi Wakili Jabar di Ajang Putra Putri Wisata Indonesia 2021
Kemudian pada tahun 2020 beberapa bulan lalu, Wanda mendapatkan informasi dari media sosial akan diselenggarakan Internasional Invention & Innovative, Competition (IINIC) 2020, yang berpusat di Malaysia. Setelah lolos seleksi dan resmi mewakili Indonesia dalam ajang tersebut, pihak panitia pelaksana merubah jadwal pengumpulan bahan perlombaan menjadi lebih cepat.
"Waktu pengumpulan bahan perlombaan dari pengumuman itu hanya dua hari. Sedangkan bahan yang harus dikumpulkan belum disiapkan sama sekali jadi aku memutuskan untuk tidak mengikuti," imbuhnya.
Rencananya saat ini ia akan melakukan penelitian dalam bidang pengetahuan sosial. "Mungkin untuk lebih lengkap mengenai judul penelitian saya selanjutnya adalah korelasi antara kesehatan mental anak dengan hasil belajar anak di SMAN 1 Cibadak," tandasnya.
Wanda Nur Hidayah (kiri) siswi SMA Negeri 1 Cibadak tengah mencampur untuk membuat tinta.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Cibadak, Isda Sugara mengatakan akan mengupayakan terus untuk memfasilitasi para siswa dalam berkarya. Karena kreativitas itu perlu dikembangkan dengan dukungan eksternal lainnya.
"Prestasi peserta didik kami tidak hanya berbasis ilmu pengetahuan dan seni saja. Tapi ada juga yang berbasis penelitian untuk berkarya. Kita juga punya target dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia minimalnya menjadi finalis," tandasnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.