SUKABUMIUPDATE.com - Keterbatasan fisik tidak menghalangi Rinta Cahyani (13 tahun) untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru ngaji. Rinta mengalami kelainan sejak lahir pada matanya, namun ia tidak pernah mengeluhkan kondisinya itu dan terus berjuang untuk bisa seperti penceramah kondang, Mamah Dedeh.
Gadis asal Kampung Bantar Peutey RT 15/02 Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi ini mengalami kelainan pada matanya. Bahkan, mata bagian kiri Rinta total tidak bisa melihat, sedangkan mata bagian kanannya mengalami benjolan dan hanya bisa melihat benda yang besar dan itu pun tidak jelas.
Rinta saat ini duduk di bangku Kelas II Sekolah Luar Biasa (SLB) di Surade. Sejak kecil ia dirawat oleh Uba (56 tahun) dan Yeni (52 tahun), yang tidak lain adalah kerabat ibunya. Sebab, saat Rinta berusia dua bulan, ia ditipkan oleh ibunya kepada kedua orang tua angkatnya itu.
Pada usia tujuh tahun, mata Rinta pernah diperiksa dan dianjurkan untuk melakukan operasi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Namun saat itu Rinta menolak karena takut kehilangan total penglihatannya.
BACA JUGA: Mamah Dedeh Curhat di Cicurug Sukabumi, Kasih Tips Cara Pilih Pemimpin
Rinta Cahyani (13 tahun) dan ibu angkatnya, Yeni (52 tahun). Sumber foto: Istimewa
"Dia mengalami kelainan pada matanya sejak lahir, bahkan yang kiri total tidak bisa melihat," kata ibu angkatnya, Yeni kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/11/2020).
Menurut Yeni, Rinta yang saat ini sudah mengahapal 2 juz Alquran, tidak pernah mengeluh dengan kondisi matanya. Tetapi ia kerap merasa perih jika matanya terkena sinar matahari langsung.
"Di tengah keterbatasan fisik, Rinta membuktikan prestasinya. Berbagai kejuaraan seperti menyanyi dan membaca ayat suci Alquran pun ia ikuti mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Bahkan, Rinta pun hafal seluruh surat pendek beserta artinya. Saat di bangku SD dia juara satu hafiz Alquran di Palabuhanratu, lalu di SLB juara satu hafiz Alquran di Sukabumi," jelas Yeni.
Selain ingin memiliki mata yang normal, Rinta pun ingin memiliki Alquran braille, Alquran digital, dan HP bersuara untuk belajar secara daring, serta memudahkannya menghafal untuk mewujudkan cita-citanya menjadi guru mengaji. "Dia punya cita-cita menjadi guru ngaji seperti Mamah Dedeh," tuturnya. "Orang tua aslinya tidak tahu di mana, sampai usia 13 tahun belum sempat menengok juga," pungkas Yeni menambahkan.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.