SUKABUMIUPDATE.com - Dalam upaya menggerakan perekonomian rakyat agar terwujud kesejahteraan dan kemakmuran di bumi pertiwi melalui peningkatan produktivitas, Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) membentuk gerakan program Kampung Tangguh Nusantara. Salah satunya adalah di Kelurahan Air Molek I, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Program ini sendiri digagas Ayep Zaki, Ketua FKDB. Tak hanya menelurkan gagasan saja, Aa Zaki -- demikian dia disapa, juga bertindak sebagai pengatur dan donatur utama yang membiayai seluruh kebutuhan pada tahap awal pembangunan.
"Saya sudah berkomitmen untuk dapat menggerakkan perekonomian rakyat di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, karena melalui perekonomian rakyat inilah kesejahteraan dan kemakmuran di Indonesia dapat terwujud," katanya.
Menurut Aa Zaki, ketika datang pertama kali ke Air Molek I, bukanlah tempat yang layak untuk membuka usaha. Ketika itu, Air Molek adalah hutan belantara tanpa ada penghuni.
Aa Zaki pun memberangkatkan beberapa keluarga pra-sejahtera dari wilayah Sukabumi untuk diberdayakan di kampung tersebut. Dengan semangat, Aa Zaki memimpin langsung seluruh aktifitas pembangunan dari mulai pembabatan hutan, mendirikan tempat penampungan dan lain sebagainya.
Di lokasi barunya, para keluarga yang didatangkan dari Sukabumi dibina dengan berbagai macam program pemberdayaan dari mulai keterampilan bertani, keterampilan wirausaha, keterampilan manajeman, keterampilan administrasi dan juga beberapa keterampilan lainnya yang menunjang kepada peningkatan kesejahteraan.
Dia meletakkan dasar-dasar kemakmuran yang menjadi akar pokok kesejahteraan rakyat Indonesia yaitu peningkatan produktivitas masyarakat dengan fokus mengembangkan program pertanian holtikultura dan juga pertanian perkebunan yaitu sawit.
"Saya mengajak masyarakat di sana untuk membuka hutan, dan menjadikan lahan pertanian. Awalnya memang tak mudah, tapi dengan keyakinan dan kesungguhan, kita bisa meraih hasil," ujarnya.
Dijelaskan Aa Zaki, program ini menjadi bagian dari proyek pembangunan ekonomi di berbagai daerah yang dimulai sejak tahun 2005. Saat itu, program ini dinamakan "KARIBAJA” yang merupakan singkatan dari Kalimantan, Riau, Batam dan Jawa. Daerah-daerah tersebut menjadi target penyebaran.
Adapun program pembangunan ekonomi ini ditujukan bagi masyarakat yang secara ekonomi mendapat kesulitan akibat persaingan usaha di daerah tempat tinggal asalnya, yang mayoritas berasal dari Jawa Barat. Mereka kemudian diberdayakan di tempat baru bersama masyarakat setempat dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Kini, hutan seluas 21 hektar itu telah berubah menjadi Kampung Tangguh Nusantara dengan aktifitas pertanian produktif yang terdiri dari 18 hektar menjadi kebun sawit, lainnya untuk pertanian holtikultura. Antara lain, 2 hektar ditanami sayuran, setengah hektar kebun pepaya dan setengah hektar lagi adalah tempat tinggal dan sarana umum penghuni.
Para penghuni saat ini sedang menikmati hasil panen timun, gambas, kacang panjang, sawi, selada, pepaya dan sawit dari hasil garapannya. Ada 13 kepala keluarga yang saat ini sudah hidup mandiri sebagai penggarap lahan dan tergabung dalam Kelompok Tani Karya Makmur.
Kelompok Tani Karya Makmur ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan baik dari warga setempat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan puncaknya didaulat menjadi Petani Teladan Tingkat Nasional mewakili provinsi Riau pada tahun 2008 di Istana Negara yang penghargaannya diberikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Belum lama berselang, tepatnya pada hari ini Senin, 16 Nopember 2020, FKDB menggelar Panen Raya FKDB On Farm di Desa Talagajaya Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang Jawa Barat. Aa Zaki bersama Kasubdit Bhabinkambtibmas Korbinmas Baharkam Polri Kombes Pol. Nasrun Fahmi S.H., M.Si mewakili Kakorbinmas Baharkam Polri dana penasehat FKDB Widodo Siswo Hadi.
"FKDB on Farm adalah tindaklanjut Nota Kesepahaman Bersama antara FKDB dengan Polri dalam rangka Ketahanan Pangan. Secara berlanjut dan terencana dengan kemampuan yang ada saat ini FKDB terus melakukan upaya-upaya ketahanan pangan di beberapa wilayah Provinsi di Indonesia. Dan saat ini FKDB telah memiliki lahan pertanian dan palawija seluas 200 ha dari lahan tersebut saat ini yang sudah dikelola sebanyak 43 hektar," katanya.