Dua Sosok di Balik Perjuangan Melawan Penyakit dengan Vaksin, Simak Kisahnya

Minggu 15 November 2020, 22:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam perang melawan Pandemi Covid-19, Indonesia tengah berjuang untuk memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri. Salah satu jasa yang tidak boleh kita lupakan adalah jasa-jasa para pahlawan kesehatan, karena mereka tidak mengenal kata lelah untuk menyehatkan bangsa, lebih-lebih di masa pandemi seperti ini. Tidak hanya kepada tenaga kesehatan yang berada di garis depan, namun juga yang bekerja di laboratorium dan mereka yang tengah berjuang melawan penyakit lain selain Covid-19.

Dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2020, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam acara Dialog Produktif dengan tema Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin, menghadirkan dua tokoh kesehatan. Kisah dua tokoh ini mampu menggambarkan bagaimana mereka memperjuangkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Mereka adalah Prof Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Prof Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

Dikutip dari covid19.go.id, Prof Sri Rezeki memiliki kisah yang panjang dalam memperjuangkan imunisasi di Indonesia. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia ini mulai terdorong untuk memperjuangkan kesehatan anak Indonesia saat ditugaskan ke pelosok Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selepas menyelesaikan pendidikan dokter pada 1972. Bagi Sri Rezeki, bidang ini adalah ilmu tersulit dalam kedokteran. Pasalnya, bayi dan anak-anak yang masih terkendala komunikasi, sehingga membuat dokter punya tantangan tersendiri dalam memberikan diagnosis.

Pada periode tersebut, Sri Rezeki menyadari bahwa permasalahan kesehatan anak-anak Indonesia cukup besar. Kesadaran ini semakin terpupuk setelah Sri Rezeki pindah tugas ke Jakarta dan merintis program karang balita, yang kemudian bertransformasi menjadi Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu (Posyandu).

Seiring berjalannya waktu, Sri Rezeki kemudian bertugas di RS Cipto Mangunkusumo dan semakin banyak bergelut dengan penyakit infeksi pada anak-anak. Gagasannya agar imunisasi perlu dilakukan lebih masif, membuatnya terus berjuang hingga menjadi Ketua Satgas Imunisasi dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan menjadi Ketua ITAGI sampai saat ini.

Bagi Sri Rezeki, imunisasi merupakan standar kesejahteraan sebuah negara. Menurutnya, cakupan imunisasi yang luas memberi gambaran tentang kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara. "Jadi kalau mau melihat standar sejahteranya negara, itu termasuk imunisasi," katanya.

Dalam upaya pencegahan penyakit, Sri menyebut ada dua aspek dasar yang harus dipenuhi oleh negara, yakni air bersih yang merata dan imunisasi. Saat dua hal ini bisa disediakan oleh negara dengan baik, maka nyaris 70 persen masalah kesehatan anak terkait infeksi penyakit bisa teratasi.

Tokoh kedua adalah, Prof Kusnandi Rusmil. Seperti halnya Sri Rezeki, Kusnandi Rusmil juga merintis karir dari level Puskesmas. Ia menamatkan pendidikan dokter pada 1976 dan melanjutkan baktinya pada sebuah puskesmas di Lampung. Bekerja di pelosok Lampung selama 8 tahun, membawa Kusnandi kepada pemikiran, betapa kompleks permasalahan kesehatan anak-anak saat itu. Apalagi, vaksin belum berkembang dengan baik.

Setelah sempat pindah tugas ke Sumatera Barat dan merampungkan pendidikan spesialis, Kusnandi lantas kembali ke Unpad untuk menjadi tenaga pengajar pediatri sosial. Dalam mata kuliah yang diajar, Kusnandi fokus memberi pelajaran mengenai imunisasi

Kedekatan lokasi Unpad dan PT Bio Farma juga membuat keilmuan Kusnandi banyak digunakan dalam persiapan produksi beragam vaksin. Nyaris seluruh produk vaksin yang dikembangkan Bio Farma melibatkan keahlian Kusnandi Rusmil. 

"Saya mendapat kepercayaan untuk melaksanakan hampir semua imunisasi. Jadi mulai dari imunisasi DPT, Hepatitis B, uji klinis fase I-II, kemudian Pentabio, kemudian bersama Prof Sri saya meneliti vaksin Dengue dan vaksin Pneumococcus," kata Kusnandi Rusmil. 

Sampai kini, Kusnandi Rusmil telah melakukan 26 uji klinis vaksin, termasuk uji klinis fase III vaksin Covid-19 di Indonesia. "Sudah 1.620 subjek penelitian yang telah selesai divaksinasi. Tinggal kita ikuti perkembangannya. Sebelum divaksinasi, mereka diambil darahnya, kemudian satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan setelah disuntik diambil darahnya lagi untuk dilakukan evaluasi keamanan vaksin, kadar zat antibodi, dan efikasinya. Sejauh ini tidak ada efek samping yang berbahaya yang dialami relawan," ucap Kusnandi.

Sosok Sri Rezeki dan Kusnandi Rusmil merupakan dua dari banyak tokoh inspiratif di bidang kesehatan. Baik Sri dan Kusnandi sama-sama sepakat, imunisasi merupakan hal penting yang harus terus diperjuangkan pemerintah Indonesia. Tujuan akhirnya tentu mencegah beragam penyakit infeksi yang menjangkit anak-anak atau masyarakat usia dewasa.

"Jadi kita harus bekerja keras agar cakupan imunisasi di Indonesia meningkat. Karena penyakit yang kerap menjangkit anak itu penyakit-penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi," tutup Kusnandi Rusmil.

Sumber: covid19.go.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten