SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah carut marut pendidikan Indonesia di masa Pandemi Covid-19 ini, muncul kabar yang membanggakan. Kabar tersebut datang dari salah satu santri asal Sukabumi.
Muhammad Zaky Nur Fajar, alumni SMA Pesantren Unggul Al-Bayan Sukabumi ini berhasil meraih Juara II Sub-Bidang Business Case pada ajang International Economics Olympiade (IEO) Tahun 2020 yang diselenggarakan di Kazakhstan. Zaky berhasil meraih kejuaraan tersebut mewakili SMA Pesantren Unggul Al-Bayan bersama empat rekannya yang lain.
Dalam kejuaraan tahun ini, tim Indonesia terdiri atas lima orang siswa yang berasal dari lima kota. Mereka adalah Florentiana Yuwono dari SMA Darma Yudha, Pekanbaru, Muhammad Lutfi Maudi dari SMA Taruna Nusantara Magelang, Jessica Anabel Tio Prisca dari SMA Negeri 8 Jakarta, Muhammad Zaky Nur Fajar dari SMA Pesantren Unggul Al-Bayan Sukabumi, dan Pranindiska Nurlistyo Naistana dari SMA Negeri 1 Bumiayu.
Kelimanya merupakan peraih medali dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi pada tahun 2019 di Manado.
BACA JUGA: Bangga, Siswa Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Kimia Internasional
Kepala SMA Pesantren Unggul Al-Bayan Sukabumi, Heriyanto mengatakan, sebelum ditetapkan untuk mewakili Indonesia, kelima pelajar tersebut terlebih dahulu diseleksi bersama semua peraih medali dalam Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2019 Manado.
Dari pelatihan dan seleksi babak pertama, sambung Heriyanto, dipilih 15 terbaik untuk menjalani pelatihan dan seleksi babak kedua. Kemudian, masih kata Heriyanto, kelimanya menjalani pembekalan khusus selama sepekan. Pelatihan dan pembekalan tersebut dilaksanakan oleh dosen ekonomi dan bisnis dari UI, UGM, ITB, Unibraw, UM, serta pelatih khusus dari Bursa Efek Indonesia, sebuah lembaga psikologi terapan.
"Kelima siswa tersebut menjalani lomba dari tiga tempat terpisah. Untuk penyelenggaraannya memang via Online, kebetulan kondisinya sedang pandemi. Sudah berharap bisa ke Kazakhstan, ternyata tidak, akhirnya dikumpulkan di hotel di Bogor," kata Heriyanto kepada sukabumiupdate.com, Rabu (16/9/2020).
Heriyanto menuturkan, dalam ajang IEO tahun ini, siswanya itu meraih medali perak. Tetapi, di samping medali dalam bentuk perlombaan beregu, Zaky juga keluar sebagai juara dalam Sub-Bidang Financial Literacy. Bukan hanya itu, dalam lomba Business Case Solution, mereka juga harus mempresentasikan solusi pemasaran vaksin Covid-19 dan menjawab pertanyaan dewan juri.
"Saya melihat ini prestasi terbaik Al-Bayan selama 20 tahun, karena kami belum pernah berprestasi di olimpiade sains tingkat internasional. Kalau di bidang lain pernah. Untuk olimpiade biasanya hanya sampai tingkat nasional," tutur Heriyanto.
BACA JUGA: Komentar Nais, Gadis Cantik Asal Waluran Sukabumi Juara MSQ Jabar
"Yang kedua, ini juga jadi pembuktian bahwa (maaf), sekolah berbasis pesantren pun bisa bicara di level internasional. Sebuah kebanggaan. Kemudian yang ketiga, kami sebetulnya tidak ada program IPS, tapi kemampuan anak untuk belajar sendiri, hanya dengan didampingi tanpa program khusus, ternyata kami bisa membuat anak menjadi generasi pembelajar, jadi mau menggali sendiri, kita yang benar-benar hanya fasilitator, sehingga anak juga bisa bersaing," bebernya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, dengan raihan tersebut, untuk level negara, Indonesia keluar sebagai juara umum kedua dan meraih medali perak. Tempat pertama dan ketiga diduduki oleh Brazil dan Russia.
IEO ke-3 ini berlangsung secara dalam jaringan (daring) di Kazakhstan. Sebagaimana IEO pertama tahun 2018 yang berlangsung di Moskow dan IEO kedua tahun 2019 yang berlangsung di Saint Petersburg.
Kejuaraan untuk siswa jenjang SMA ini melombakan sejumlah macam sub-bidang. Pertama Financial Literacy dan Economics yang bersifat perorangan, dan Business Case Solution yang bersifat beregu.
Berlangsung sejak tanggal 7 hingga 13 September 2020, ajang IEO tahun ini diikuti oleh siswa-siswa SMA dari 29 negara termasuk Amerika Serikat, Cina, India, Iran, Kanada, dan Rusia.
Zaky merupakan alumni SMPN 1 Cisaat yang memiliki prestasi membanggakan. Heriyanto menyebut, walaupun ia bersekolah di program studi IPA, Zaky dikenal memilki bakat yang baik di bidang ilmu sosial atau IPS. Saat ini Zaky sudah berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Indonesia.
"Zaky baru lulus dari Al-Bayan," pungkasnya.