SUKABUMIUPDATE.com - Berpulangnya sosok Yusuf Kholidi pada hari ini, Kamis (30/1/2020) menyisakan duka yang mendalam bagi sahabat dan kerabat almarhum semasa hidup di dunia. Salah seorang yang sangat akrab mengenal sosok Yusuf Kholidi adalah Bupati Sukabumi periode 2005-2015, Sukmawijaya. Sukma menyebut, Yusuf merupakan seorang pendakwah yang gigih.
"Beliau itu seorang pendakwah atau dai yang gigih dalam membangun dakwahnya. Kegigihannya ditandai dengan begitu banyaknya kelompok pengajian yang dibinanya, sehari penuh tidak pernah kosong. Semangatnya luar biasa walaupun sudah berusia sepuh. Tidak pernah mengenal lelah dan bosan," ucap Sukmawijaya kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Hj Oom Romlah, Ibunda Sekda Kota Sukabumi Tutup Usia
Selain sebagai seorang pendakwah, lanjut Sukma, Yusuf Kholidi pun dikenal sebagai sosok yang sangat inspiratif. Sosok Yusuf selalu dapat menggugah dan mendorong orang lain untuk berbuat kebaikan.
"Selama dulu mengaji bersama beliau, selalu ada saja materi baru yang disampaikan dan cukup segar dan menjadi manfaat. Sebelumnya kita tidak terpikir hal yang bersifat sulit, tapi dari beliau selalu muncul ide dan gagasannya," tambah Sukma.
BACA JUGA: Mengabdi Hingga Akhir, Denny Calon Kades Pasirhalang Sukabumi Tutup Usia
Sukma mengungkapkan, Yusuf merupakan sosok yang senantiasa memberikan keteladanan bagi orang lain. "Jadi kalau beliau mengatakan sesuatu itu, beliau sendiri sudah melaksanakan. Tentu kami sanbat merasa kehilangan," ungkap Sukma usai takziyah ke rumah duka.
Sementara itu, CEO Sukabumiupdate.com Nuril Arifin mengatakan, Yusuf Kholidi adalah pribadi yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Tak hanya itu, Nuril menyebut, Yusuf merupakan sosok yang mengayomi orang lain.
BACA JUGA: Pimpinan Ponpes Sunanulhuda Sukabumi Tutup Usia
"Beliau sosok pribadi yang mengayomi, dimana dalam menyikapi perbedaan politik selalu bijak. Saya pribadi pernah dekat, dan 10 tahun lalu beliau sosok tokoh teladan. Kepedulian beliau terhadap dunia pendidikan sangat luar biasa, saya amat merasa kehilangan, karena dalam beberapa hal saya banyak diskusi dengan beliau. Baik tentang isu-isu sosial, agama. Bahkan kerap berbeda pandangan, namun beliau tetap membimbing dan berargumentasi dengan satun serta tidak menyinggung lawan diskusi," tandas Nuril.