Kesetiaan Perempuan Tugu Cimenteng, Dari Gadis Sampai Punya Cucu Jadi Pemetik Teh

Minggu 07 Juli 2019, 06:38 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kegigihan kaum hawa di sekitar perkebunan teh Tugu Cimenteng Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi ini patut diacungi jempol. Demi keluarga, mereka siap menguras keringat dan banting tulang sebagai buruh petik daun teh, walaupun upahnya tidak seberapa.

Ini cerita para ibu yang sudah puluhan tahun menjadi buruh pemetik daun teh di perkebunan Tugu Cimenteng.  Perkebunan menjadi tempat kerja kaum ibu yang tinggal di sekitarnya, yaitu Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan, dan Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong, sejak lama. 

"Kebanyakan ibu ibu disini bekerja sebagai pemetik teh, mulai dari remaja, gadis hingga beranak cucu seperti saya dan lainnya ini," ucap Oyoh (58 tahun) perempuan Kampung Tugu Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Sabtu (6/7/2019).

BACA JUGA: Nyanyian Sepasang Pengamen di Pabuaran Sukabumi, Suami Rela Berdandan Demi Istri

Kepada sukabumiupdate.com, disela waktu istirahatnya menunggu angkutan hasil petik, Oyoh menceritakan bahwa pekerjaan ini dilakoninya sejak remaja, karena upahnya dinilai cukup membantu keuangan keluarga.  

“Biasanya yang baik itu pucuk daun muda yang dipetik, namun kondisi sekarang musim kemarau jadi daun yang muda sangat jarang, makanya daun tua pun dipetik, “ sambung perempuan yang saat ini sudah memiliki dua orang cucu. 

Saat ini Oyoh dan belasan perempuan lain yang satu grup dengannya hanya mampu memetik 6  hingga  10 kilogram daun teh, lebih sedikitnya dibandingkan musim penghujan yang bisa mencapai 10 hingga 20 kilogram per hari. “Dibayar per kilogram Rp. 600, untuk pembayarannya biasanya pertengahan bulan, berangkat dari pagi pukul 06.00 WIB pulang antara pukul 11.00 WIB atau pukul 12.00 WIB,” sambung Kayah (41 tahun) perempuan pemetik teh lainnya.

Uang tersebut diakui Kayak dan Oyoh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama sebulan, namun sangat membantu sebagai dana tambahan kebutuhan keluarga. "Sebulan bisa mengantongi Rp. 300 ribu, itupun belum dipotong kasbon ke perusahaan,” sambung Kayah yang juga memulai menjadi pemetik teh, sejak ia masih gadis, hingga saat ini sudah memiliki lima orang anak.

“Saya sendiri sudah tiga puluh tahun jadi pemetik teh, pekerjaan ini tidak mengganggu tugas kami di rumah karena hanya bekerja setengah hari, selebihnya kami memasak, mencuci dan mengasuh anak seperti biasa dirumah,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa