SUKABUMIUPDATE.com - H Moh Najib (63 tahun), seorang ustad warga Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, tak menyangka dirinya bisa berangkat Umroh ke Tanah Suci Mekkah, tanpa direncakan dan mengeluarkan biaya sedikit pun.
BACA JUGA: Loyalis, Gaungkan Pudji Hartanto Hingga Menara Eiffel di Paris
Moh Najib mengaku berangkat bersama calon anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV, Kota dan Kabupaten Sukabumi, Pudji Hartano. Peristiwa yang dinilainya sangat bersejarah tersebut diluar akal sehatnya, sebab ia tidak mengenal dekat dengan sosok Pudji.
"Di luar akal sehat saya, ini sudah kehendak yang maha kuasa, tiba-tiba saja ada yang mengajak saya umroh. Padahal sebelumnya tidak kenal," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (1/4/2019).
Pria yang kesehariannya hanya di rumah dan masjid itu, bersyukur Allah SWT telah mengirimkan seorang Pudji mengajaknya umroh bersama.
"Saya hanya bertemu pak Pudji itu cuma dua kali. Saya juga sempat bertanya kenapa mengajak saya umroh, padahal banyak ustdaz yang di atas level saya. Beliau hanya menjawab, saya ajak ustad tanpa bermaksud apa-apa, lillaahi ta'aala dan saya tidak bermaksud riya," katanya menirukan ucapan Pudji.
Meskipun Pudji caleg, kata Najib ajakannya berangkat umroh tak ada sangkut pautnya dengan itu. "Katanya tak ada sangkut paut dengan pencalonannya, intinya kata beliau niat bersodaqoh berdasarkan hati nuraninya yang paling dalam," tuturnya seraya mengucapkan syukur.
Dari jawaban Pudji tersebut, Najib menilai sosok Pudji benar- benar ikhlas dalam beramal, demikian pun dengan dirinya yang pantang dengan istilah timbal balik.
"Berarti kekuatan doa yang saya panjatkan ke gusti Allah diijabah, segalanya akan jadi mudah bila Allah berkehendak. Siapa yang bertaqwa padanya niscaya Gusti Allah akan buat semua urusannya mudah. Ini yang saya amat Imani, demikian juga dengan pak Pudji," jelasnya.
BACA JUGA: Pudji Hartanto Jajal Kereta MRT di Jakarta, Apa Katanya?
Menurutnya sosok Pudji mulai dari tutur kata, karakter, adab, ketegasan dan kedermawanannya menjadi figur yang ideal bila duduk di Senayan Jakarta.
"Saya selalu mendorong dengan doa, semoga beliau diberi tempat yang pas dengan kemampuannya," pungkasnya seraya mengaminkan.