SUKABUMIUPDATE.com - Berangkat dari modal uang jajan Rp 40 ribu, Asti Nurazizah (19 tahun) Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Guna Sukasari Bogor, berhasil meniti karir menjadi pengusaha produk rumahan kripik pisang.
Produk rumahan kripik pisang buatan mahasiswi muda itu diberi nama, Bananasti. Ada empat rasa yang ia buat, yakni rasa taro, tiramisu, macha dan coklat.
Mahasiswi semester lima asal Kampung Cibeber Girang, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi ini baru menjalankan usaha sampingannya tersebut tiga bulan dibantu ibunya, namun berhasil meraup untung hingga jutaan rupiah.
BACA JUGA: Rencana Penyambutan Pemain Timnas U-22 Sani Rizki Fauzi saat Pulang ke Cicurug Sukabumi
"Modal awal Rp 40 ribu, lalu beli pisang satu sisir harganya Rp 15 ribu, topingnya Rp 15 ribu. Pertama hanya coba saja. Tapi ternyata hasilnya lumayan, seimbang dengan yang diinginkan dan menjadi modal kembali. Bahkan hasilnya semakin hari semakin meningkat," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (3/3/2019).
Astri mengaku makan ringan buatanya laris manis di wilayah Bogor. Ia memasarkannya melalui media sosial Instagram, Facebook dan WhatApps dengan sistem cash of delivery (cod) diantar oleh saudara.
"Alhamdulillah sudah banyak reseller yang ikut ngejual juga. Meskipun di sekitar Cicurug Sukabumi belum banyak peminatnya. Tapi saya tetap optimis, karena motivasi saya ingin menjadi pengusaha sukses," paparnya.
Setiap hari Asti mengaku mendapatkan pesanan kripik pisang dari pelanggan hingga 100 Pcs dan tidak pernah menyetok dagangannya karena tidak tahan lama, khawatir coklatnya cepat alot.
"Satu pcs kripik pisang Rp 5 ribu, pembelinya kebanyakan perorangan, tapi suka ada yang langsung memesan banyak hingga 60 pcs," tuturnya.
Meskipun Asti kuliah, namun kesehariannya memproduksi kripik pisang tidak terganggu, karena waktu kuliahnya bagian sore pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA: Tempat di Sukabumi Ini Paling Dirindukan Lulusan Termuda Fakultas Kedokteran Unisba
Asri mengaku usaha yang digelutinya tersebut tidak selalu berjalan mulus. Pasalnya bahan untuk produksinya yang ia pilih berkualitas sulit di dapat.
"Kesulitannya mencari bahan baku agak sulit, karena menggunakan pisang mentah kan harus mencari ke tukang pisang dari kebun," jelasnya.
Tidak hanya kripik pisang, Asti juga merambah usahanya dengan menjual makanan berat chicken nasi. "Harga perporsinya Rp 10 ribu," pungkasnya.