SUKABUMIUPDATE.com - Jenal bocah disabilitas 13 tahun warga Kampung Cijawa RT 34/07 Desa Mangunjaya, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, patut diacungi jempol. Pasalnya dengan keterbatasannya ia tetap semangat membantu ibunya mencari nafkah sebagai buruh tani.
Anak bungsu dari tiga bersaudara, pasangan Suami istri Suparman (Almarhum) dan Dijah (59 tahun) merupakan siswa kelas IV SDN Gunungrosa. Ia rela berbagi waktu membantu sang ibu untuk mecukupi kebutuhan sehari-hari.
Jenal dan ibunya harus berjalan menuju lahan pertanian (huma) sekitar lima kilometer dari rumahnya. Kendati demikian ia tidak pernah mengeluh dengan kondisi tersebut.
BACA JUGA: Balada Difabel Asal Waluran Sukabumi, Punya Sepatu Beda Warna
“Libur sekolah Jenal selalu semangat membatu saya. Kalau dari rumah ke huma sekitar tiga jam perjalanan,” tutur Dijah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (2/1/2019).
Jenal ditinggalkan ayahnya meninggal dunia saat berusia sembilan bulan. Oleh karena itu Dijah berusaha mencari nafkah untuk sehari-hari sebagai buruh tani dan membesarkan anaknya. Sedangkan dua kakak Jenal sudah berkeluarga, sama menjadi buruh tani.
BACA JUGA: Cerita Pilu Difabel Jampangtengah, Jauh-jauh ke Kota Tak Dapat Hadiah Kursi Roda
"Penghasilan tiap hari hanya sebesar Rp35 ribu - Rp40 ribu (lepasan tanpa makan). Mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, "pungkasnya.
Jenal memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi meskipun dengan kondisi seperti itu dan bercita-cita menjadi seorang guru, “Saya ingin melanjutkan sekolah,” harap Jenal.
Salah seorang pengajar SDN Gunungrosa, Dede Intan menambahkan jarak dari rumah Jenal menuju tempat belajar sekitar empat kilometer. Untuk menuju lokasi dia menggunakan motor (ngojeg),"Dia (Jenal,red) diantar dan dijemput oleh tukang ojeg, biaya transportasinya ditanggung oleh pihak sekolah sebesar Rp750 ribu per tiga bulan, "singkatnya.