SUKABUMIUPDATE.com - Jenal (13 tahun) penyandang difabel menempati rumah belum jadi berukuran 7x2 meter terbuat dari kayu di Kampung Cijawa RT 34/07 Desa Mangunjaya, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Rumah peninggalan mendiang ayahnya tersebut sudah mulai lapuk.
“Sebelum rumah selesai dibangun, suami saya meninggal, jadi keadaanya seperti sekarang lapuk,” ujar Dijah (59 tahun) ibu Jenal kepada sukabumiupdate.com, Rabu (2/1/2019).
Rumah yang mulai lapuk tersebut di huni oleh tiga anggota keluarga. Dijah menjadi tulang punggung keluarga sehingga dia harus banting tulang untuk mencukupi keluarga dan membiayai Jenal. “Untuk mencukupi keluarga saya jadi buruh,” katanya.
Jenal memakai sepatu boat kesayangannya yang berbeda warna. (Foto: Ragil Gilang).
Sementara itu, Jenal yang masih sakolah di SDN Gunungrosa, kelas IV mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi meskipun dengan kondisi seperti itu. “Saya ingin melanjutkan sekolah dan punya cita cita jadi guru,"harapnya.
Di ruangan kelas Jenal hanya memakai kaos kaki saja. Namun berangkat ke sekolah menggunakan sepatu jenis boat. Jenal menunjukan sepatu yang berbeda warna dan sudah ditambal.
BACA JUGA: Cerita Pilu Difabel Jampangtengah, Jauh-jauh ke Kota Tak Dapat Hadiah Kursi Roda
“Sepatu ini untuk sehari hari, saya pakai untuk pergi ke masjid huma dan aktivitas lainnya. Tidak punya lagi sepatu, inipun sudah ditambal dan "pasilang silang" (beda-beda, red) nomor sepatu ini 25. Namun saat ini tidak kabeli lagi, "pungkasnya.