Sangkar Burung Buatan Perajin Tuli, Harganya Hingga Rp 4 Juta

Jumat 07 September 2018, 05:50 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sangkar burung setinggi 1 meter  itu penuh dengan ukiran tiga dimensi di bagian atasnya. Salah satu ukiran yang paling menarik perhatian adalah replika naga lengkap dengan Sisik, taring dan kumis. Ukiran naga itu menyatu dengan kaitan yang diukir tak kalah detil.

“Satu jenis sangkar Burung seperti ini bisa dibanderol hingga  Rp 4 juta, waktu itu pernah ada yang memesannya,” ujar salah satu pekerja sosial dan pengajar ketrampilan di Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW)  Melati, Bambang Sulistiyono, saat diwawancara di PSBRW Melati, Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis 6 September 2018.

Sangkar Burung berukir dari kayu jati itu merupakan hasil tangan terampil Arya Widi Saputra, 28 tahun, penghuni sekaligus instruktur ketrampilan di lembaga yang mendidik dan memberdayakan insan tuli itu. Arya dapat menghabiskan waktu sekitar satu bulan untuk mengukir sekaligus membuat Sangkar burung seberat 6 Kilogram tersebut.

Arya sendiri yang mendesain pola ukir di sangkar burung melalui program desain grafis komputer. Insan tuli asal Jawa Tengah ini kemudian mengaplikasikannya pada kayu jati yang sudah diukur dan dipotong. Setelah itu, ia pula yang mengamplasnya hingga halus dan melapisinya dengan plitur. Semua proses dikerjakan Arya dengan sangat fokus dan detail.

“Dari semua proses, yang tersulit adalah saat membuat ukirannya,” ujar Arya melalui penerjemah bahasa isyarat Vivi Indriani. Selain itu, Aria juga harus bersabar ketika membuat jeruji Sangkar yang hanya sebesar lidi. Lantaran jeruji ini harus memiliki ukuran yang sama dan antar jeruji  harus dipasang Presisi, yaitu 1,5 cm.

Selain Arya, ada pula Haikal Alfarizi, 22 tahun, insan tuli yang sudah dua tahun ini menjadi murid Arya. Haikal memproduksi Sangkar Burung yang lebih kecil dan terbuat dari kayu Mahoni. Masih ada dua insan tuli lainnya yang membuat sangkar burung di PSBRW Melati. Rata rata, mereka dapat memproduksi 4 sampai 6 sangkar Burung setiap Minggunya.

“Sangkar burung yang diproduksi, adalah sangkar burung dengan ukuran lebih kecil sekitar 50 cm dan sangkar burung yang dijadikan hiasan kap lampu,” ujar Vivi Indriani. Bila sangkar burung berukir dari kayu jati bisa terjual hingga Rp4 juta, maka Sangkar Burung yang lebih kecil dibanderol sekitar Rp 100 - 400 ribu. Meski berukuran lebih kecil, sangkar burung tersebut tetap dihiasi  ukiran yang sangat detil.

Sangkar Burung ini tidak hanya terjual di Indonesia. Pada pertemuan menteri menteri se-ASEAN tahun lalu,  lebih 20 sangkar burung buatan para pengrajin tuli, ini diborong para menteri dari negara negara ASEAN. “Thailand adalah salah satu negara yang memesan cukup banyak,” ujar Vivi.

Demi memenuhi permintaan pasar, PSBRW Melati mendatangkan bahan baku berupa Kayu jati dan kayu Mahoni dari daerah Jawa tengah. Sedangkan untuk lapisan plitur atau cat akrilik, para pengrajin bisa mendapatkannya di toko bahan bangunan di sekitar panti.

Diakui pengurus panti, faktor tersulit yang dihadapi para pengrajin adalah ketersediaan pengajar bagi insan tuli yang ingin mengembangkan keterampilan dibidang pembuatan sangkar burung. “Kami perlu memberikan teknik dan keterampilan yang baru untuk mereka, agar dapat memenuhi permintaan dan selera pasar nantinya,” ujar Koordinator Sumber Daya Manusia PSBRW Melati, Kokom Komalawati.

Menurut Kokom, selain keterampilan membuat sangkar burung, ada keterampilan unggul lainnya yang dimiliki insan tuli di PSBRW Melati. Ada keterampilan membuat barang barang konveksi, barang barang gerabah, logam, mebel hingga lukisan. Para pengrajin tuli ini mendapatkan pembekalan keterampilan sekitar tiga sampai empat jam setiap harinya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)