Bukan Zaman Siti Nurbaya

Selasa 17 April 2018, 11:31 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Belakangan ini, sedang hangat jadi perbincangan mengenai pernikahan dini yang kerap menuai pro dan kontra. Pihak yang pro, menganggap bahwa pernikahan dini solusi dari kasus perzinahan yang kian meningkat. Pihak yang kontra menganggap bahwa pernikahan dini justru menambah angka kemiskinan dan berpotensi menambah angka perceraian.

Ketua harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti, mengatakan dari hasil monitoringnya, pernikahan dini di daerah selatan Sukabumi marak. Hal ini justru bukan disebabkn oleh faktor perjodohan atau faktor ekonomi. Namun banyak dari hasil investigasi tim P2TP2A kabupaten Sukabumi  bahwa penyebab kasus penikahan dini di Sukabumi Selatan, justru karena MBA (Married by Accident) atau karena hamil di luar nikah.

Patut menjadi perhatian kita. Ternyata pernikahan dini yang kini merebak di kabupaten  Sukabumi, bukan solusi dari takut zina. Namun justru karena akibat zina. Bukan lagi seperti ‘jaman siti nurbaya’ yang menikahkan putrinya karena terhimpit masalah ekonomi, namun justru pernikahan dini dilakukan karena ‘kecelakaan’. Hal ini malah menambah masalah. Dapat dibayangkan, jika laki-laki yang menghamili perempuan dini ini masih berstatus sebagai pelajar. Alih-alih menjadi pencari nafkah, mereka malah menambah masalah. Beban orang tua makin menjadi dengan adanya cucu ‘dini’.

Satu hal yang menjadi faktor pemicu pernikahan dini adalah derasnya arus informasi tanpa filtrasi serupa pornografi. Para remaja yang rasa ingin tahunya tinggi, tanpa sadar terbius dengan terpaan konten-konten dewasa yang menstimulus syahwat birahi. Bukan hanya masalah mereka, namun jelas ini masalah kita. Karena sudah diingatkan dalam hadits, “Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. Maka jika kita mebiarkan zina merajalela, sama saja kita mempersilakan azab Allah. Na’udzu billahi min dzalik.

Paling tidak, ada tiga elemen yang dapat memperlambat azab Allah tersebut. Pertama, individu yang bertakwa. Membentuk individu yang shalih, tidak terlepas dari keluarga yang salih juga. Maka dari itu, sebuah keluarga seharusnya menjadi bentengan terkahir sebagai penjaga dari serangan faham liberalisme. Membina iman dan takwa para buah hati menjadi tugas utama keluarga di tengah kehidupan yang metrialistik. Di jaman now seperti sekarang, semua distandarkan kepada money. Termasuk industri pornografi yang bertujuan mendulang materi.

Kedua, Kontrol sosial dari masyarakat. Faham yang berkembang di masyarakat harusnya sama dalam menyikapi perilaku zina. Tidak permisif, hingga para remaja pelaku free sex merasa malu dan merasa diawasi. Masyarakat harusnya tidak bersikap individualis, hingga fungsi ‘amar-ma’ruf nahyi munkar di tengah masyarakat berjalan sebagaimana di QS Ali Imran ; 104. Hal ini seharusnya dilatar belakangi atas keta’atan kepada Allah dan karena takut akan adzab Allah.  

Ketiga, peran dan peraturan pemerintah atau negara. Inilah yang paling efektif dalam mencegah menjamurnya angka pernikahan dini oleh para pelaku free sex. Langkah pertama yang harusnya dilakukan pemerintah, adalah memblokir situs-situs pornografi dan akses-akses pornoaksi. Di tangan pemerintahlah regulasi tentang akses-akses pembuka pintu free-sex ditentukan. Seperti ijin tempat hiburan malam, pengaturan miras, penetapan hukum bagi pezina, dan lain sebagainya. Dengan berjalannya fungsi ketiga elemen ini, maka keberkahan bumi ini akan dicapai. Kita sebagai masyarakat harus pandai dan kritis menyikapi berbagai kasus yang terjadi. Tentunya kembali kepada nilai-nilai yang distandarkan oleh agama yang patut menjadi pedoman hidup kita.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)