SUKABUMIUPDATE.com - Underground sering dianggap musik bernuansa kekerasan, karena syairnya kerap mengusung tema kematian, penyiksaan, neraka, kehidupan setelah kematian, atau kecaman. Awal tumbuh underground, di kalangan generasi muda dikenal sebagai aliran ekstrim.
Namun, bagi Prili Putri Lestari, awal kecintaan terhadap musik underground, telah membawanya ke pintu rezeki, karena kerap diminta menjadi master of ceremony (MC) di event undergrond.Â
BACA JUGA:Â Komunitas Musik Sukabumi Galang Dana untuk Curugkembar
“Awal saya suka undergrond tahun 2010, setelah datang ke satu acara dengan musik yang keras. Dari situ saya mulai cari tahu dulu musiknya, karena gak mau jadi pendengar tidak cerdas," jelas gadis akrab disapa Prili kepada sukabimiupdate.com, Minggu (4/5).
Semenjak itu, tambah Prili, hingga kini ia menyukai dan menyintai underground. "Sering jadi MC kalau ada event musik underground,†imbuh warga Jalan Selabintana, Kecamatan/Kelurahan Cikole, Kota Sukabumi itu.Â
Berbicara pengalaman menjadi MC acara musik underground, Prili mengaku, selain di Kota dan Kabupaten Sukabumi, juga Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, dan Bandung.
“Pernah pada acara Metalfest, Sound of Legacy, Dream Fest, Loud Fest, dan masih banyak yang aku sudah lupa. Band yang hadir juga luar biasa, seperti Jasad, Jeruji, Kaluman, BK, dan Seringai,†beber gadis kelahiran 1992 ini.
BACA JUGA:Â Kolaborasi Karasukan dan Sketsa di GWK Lahirkan Karya Musik Unik Sukabumi
Soal kesan, Prili mengakatakan, semua pengalaman selama menjadi MC sangat mengesankan dan tidak bisa dilupakan. Hal itu karena selain memandu acara, ia juga bisa lebih dekat dengan artis, saat di backstage.
“Kalau yang paling berkesan itu, ketika mewawancarai band favorit saya. Waktu itu acaranya di Cianjur Ngahiji,†ungkap Prili.
Selain MC, dia juga selalu datang ke event-event besar seperti acara terbesar se-Asia, yaitu Hellprint di Bandung, Bandung Berisik, Hammersonic, dan Sukabumi Endeur untuk di Sukabumi.
“Buat aku tidak ada pengalaman buruk ketika aku menjadi MC, hanya saja bayarannya selalu kecil, walaupun acaranya besar dan artisnya terkenal,†ujarnya seraya tertawa.
BACA JUGA:Â Pentas Musik Underground Ciracap Gemuruh 9, Suara Hati Anak Muda Pajampangan
Ditambahkan mantan announcher ketjeh, salah satu stasiun radio di Sukabumi itu, komunitas band beraliran underground selalu menggelar acara di Bulan Ramadhan, seperti buka bersama dan bakti sosial.
"Tapi dikemas seperti acara gigs, atau manggung biasa. Tahun ini juga ada acara seperti itu, tapi belum pasti tempat dan waktunya,†ujarnya lagi.
Soal harapannya, Prili ingin underground Sukabumi mampu membawa nama harum daerah di kancah nasional atau Internasional.
"Harus lebih mengaum dan berkontribusi untuk underground Indonesia. Mudah-mudahan aku juga berkesempatan jadi MC, atau satu stage dengan band luar negeri. Suatu hari nanti, insha Allah,†pungkas gadis yang ingin dipanggil Neneng Ketjeh itu.